wanitaindonesia.co – Saat ini mencari pekerjaan benar-benar sangat sulit dan persaingannya pun begitu ketat. Bukan hanya dari segi kemampuan, berkas yang kamu kirimkan, mulai dari surat lamaran kerja, hingga daftar riwayat hidup sangat memengaruhi lolos atau tidaknya ke tahap seleksi selanjutnya.
Supaya HRD perusahaan tertarik untuk mewawancaraimu lebih lanjut, kamu harus membuat daftar riwayat hidup semenarik mungkin. Usahakan untuk tidak terlalu panjang, membuatnya sesederhana mungkin, namun memuat segala informasi yang dibutuhkan.
Berikut contoh daftar riwayat hidup lengkap yang baik dan benar yang bisa jadi inspirasi kamu.
Pengertian daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup dikenal pula dengan nama CV atau curriculum vitae. Secara bahasa, curriculum vitae berarti perjalanan hidup. CV atau pun daftar riwayat hidup memiliki makna yang sama dan sama-sama berisikan tentang data pribadi seseorang yang dibutuhkan saat melamar pekerjaan.
Apa saja yang wajib kamu tulis di dalam daftar riwayat hidup? Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
Unsur-unsur daftar riwayat hidup
Untuk memudahkan perusahaan memilih kandidat yang cocok untuk bekerja di perusahaannya, mereka akan melihat daftar riwayat hidup yang dikirimkan bersama dengan surat lamarannya. Agar berkasmu lolos seleksi, berikut unsur yang harus kamu cantumkan dalam daftar riwayat hidup.
Data diri berupa nama lengkap, alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan email adalah hal yang patut kamu tulis di kolom data diri. Biasanya untuk saat ini, akun media sosial juga wajib dicantumkan agar HRD dapat melihat rekam jejakmu di media sosial.
Setelah itu, unsur yang wajib kamu tulis dalam daftar riwayat hidup adalah pendidikan. Tidak perlu semua jenjang pendidikan yang kamu tempuh ditulis semua dalam daftar riwayat hidup. Kamu hanya perlu menuliskan dua pendidikan terakhir saja, lengkap dengan nama institusi tempat kamu bersekolah, nilai IPK, dan tahun kelulusan.
Selain pendidikan, kamu wajib menuliskan pengalaman bekerja yang pernah kamu jalani. Tuliskan bidang pekerjaan yang pernah kamu kerjakan, nama perusahaan tempat kamu pernah bekerja, dan lamanya kamu bekerja. Dari pengalaman bekerja yang kamu cantumkan bisa menjadi nilai tambah jika kamu melamar ke pekerjaan yang selinier di bidangmu.
Apabila kamu adalah lulusan baru yang belum pernah bekerja sebelumnya, kamu perlu menambahkan pengalaman organisasi atau seminar. Pada pengalaman organisasi ini tuliskan proyek apa yang kamu kerjakan, jabatanmu di organisasi tersebut, periodenya, dan nama organisasinya.
Selain itu, kamu juga dapat menambahkan keahlian yang kamu miliki. Misalnya kamu bisa berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat, ahli dalam menggunakan Ms. Excel, atau menggunakan aplikasi desain. Keterangan keahlian ini bisa menjadi nilai tambah kamu di mata HRD.
Jika kamu membuat daftar riwayat hidup menggunakan tulisan tangan, di bagian bawahnya kamu wajib mencantumkan tanda tangan, waktu dan tempat ketika surat tersebut ditulis. Hal ini menunjukan bahwa kamu memang benar-benar menulis daftar riwayat hidup tersebut tanpa paksaan dari siapa pun.
Jika kamu masih bingung bagaimana cara membuatnya, berikut contoh daftar riwayat hidup yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
Contoh daftar riwayat hidup 1
Di masa lalu, daftar riwayat hidup memiliki template seperti ini yang mudah kamu beli di toko alat tulis. Kini, meski jarang yang menggunakannya, kamu bisa membelinya secara online.
Contoh daftar riwayat hidup 2
Contoh daftar riwayat hidup 3
Contoh daftar riwayat hidup 4
Contoh daftar riwayat hidup 5
Selain membuat sendiri, saat ini kamu bisa memanfaatkan template gratis yang disediakan berbagai situs desain untuk membuat daftar riwayat hidup. Salah satunya di situs Canva.com. Kamu hanya tinggal memilih desain dan warna yang sesuai dengan kepribadian atau perusahaan yang ingin kamu lamar. Selanjutnya, kamu bisa mengganti data diri dan fotonya sesuai dengan keinginanmu.
Apa pun desain dan contoh daftar riwayat hidup yang kamu buat untuk melamar pekerjaan, usahakan agar selalu bersih dan informasinya mudah dicerna, ya. Sebab, jika tampilannya terlalu rumit, bisa jadi HRD malah tidak tertarik. (wi)