WanitaIndonesia.co – Hujan deras yang mengguyur Sukabumi selama dua hari berturut-turut (3-4 Desember 2024) menyebabkan banjir besar, tanah longsor, dan pergerakan tanah di berbagai wilayah. Di tengah kondisi darurat ini, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama Dompet Dhuafa Jawa Barat bergerak cepat menurunkan tim relawan untuk membantu evakuasi warga terdampak.
Di Desa Bojong Tipar, Kecamatan Jampang Tengah, para relawan bekerja keras mengevakuasi 40 warga yang terjebak banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Salah satu penyintas yang berhasil diselamatkan adalah pasien dengan kondisi jantung yang harus segera dirujuk ke rumah sakit.
“Kami membantu warga menyeberang menggunakan perahu kayak agar mereka bisa tetap beraktivitas, seperti ke sekolah atau pasar. Di tengah misi ini, kami juga mengevakuasi pasien jantung untuk mendapatkan perawatan medis,” jelas Resda Jaya Pangestu, anggota tim respons DMC Dompet Dhuafa.
Selain evakuasi warga, tim juga memberikan bantuan di jalur penghubung antara Kampung Pasir Laja dan Kampung Cimerang yang terendam banjir. Akses jalan ke Kecamatan Sagaranten, salah satu wilayah terdampak terparah, juga tertutup banjir setinggi dua meter.
Tidak hanya banjir, Sukabumi juga mengalami tanah longsor di 18 lokasi, termasuk Desa Sangrawayang (Simpenan), Desa Sirnaresmi (Cisolok), dan Desa Babakan Panjang (Nagrak). Pergerakan tanah turut dilaporkan di Desa Sukamaju (Cikembar) dan Desa Bantargadung (Bantargadung). Luapan Sungai Cisawo dan Cigangsa menjadi salah satu penyebab utama banjir ini.
Kapolsek Pelabuhan Ratu, Komisaris Polisi Roni Haryanto, mengonfirmasi bahwa bencana tersebut merupakan dampak dari intensitas hujan tinggi yang berlangsung lama.
Di tengah kondisi yang memilukan, harapan tetap menyala. Tim relawan terus bergerak ke wilayah terdampak lainnya untuk memberikan bantuan. Masyarakat pun diimbau untuk bersama-sama berdoa demi keselamatan para penyintas. (adv)