WanitaIndonesia.co – Dalam sebuah langkah monumental menuju peningkatan akses kesehatan untuk kaum dhuafa, Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST), dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berkolaborasi menghadirkan Platform Infak Pengobatan Dhuafa. Peluncuran inisiatif ini berlangsung di Muamalat Tower, Jakarta, menandai era baru dalam pembiayaan pengobatan bagi mereka yang kurang mampu.
Parni Hadi, Inisiator dan Ketua Pembina Dompet Dhuafa, mengungkapkan bahwa ketiga entitas ini terikat oleh sejarah dan misi yang sama: membebaskan umat Islam dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan. “Dengan fokus pada peningkatan kualitas pikir, kerja, karya, dan hidup, kami berupaya mengatasi lima jenis kemiskinan melalui panca pilar program Dompet Dhuafa,” ujar Parni.
Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, menambahkan, platform ini diharapkan dapat mendukung secara maksimal, tidak hanya di rumah sakit dan klinik Dompet Dhuafa yang sudah ada tapi juga di tempat lain yang memerlukan. Inisiatif ini diharapkan membawa perubahan nyata dalam pemberian layanan kesehatan bagi dhuafa.
Ketua YRST, Ismail A. Said, menjelaskan lebih lanjut bahwa Platform Infak Pengobatan Dhuafa dirancang untuk membantu pasien dhuafa yang tidak memiliki jaminan kesehatan atau biaya pengobatan, serta mendukung kebutuhan transportasi, konsumsi, dan akomodasi mereka. Selain itu, platform ini juga bertujuan untuk pengembangan infrastruktur kesehatan, termasuk renovasi rumah sakit dan pengadaan alat kesehatan.
Kerjasama ini juga melibatkan peluncuran buku ‘RS Modal Nol’ yang berbagi kisah dan pengalaman Dompet Dhuafa dalam membangun jaringan rumah sakit untuk kaum dhuafa. Ismail berharap buku ini akan menginspirasi lebih banyak dermawan untuk bergabung dalam misi mulia ini.
Bank Muamalat, sebagai bank pertama murni syariah di Indonesia, menyambut baik inisiatif ini. SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat, Irvan Y. Noor, menegaskan komitmen bank untuk mendukung platform ini melalui layanan digital cash management. “Kemitraan ini memungkinkan donasi dilakukan melalui transfer, virtual account, dan QRIS, memudahkan dermawan untuk berkontribusi,” kata Irvan.
Inisiatif kolaboratif ini tidak hanya menandai perkembangan signifikan dalam pengobatan dhuafa di Indonesia tetapi juga menjadi bukti kekuatan kerjasama antarlembaga dalam memperjuangkan kesejahteraan sosial. Dengan dukungan masyarakat, platform ini diharapkan dapat membawa dampak luas dan berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup kaum dhuafa di Indonesia. (adv)