WanitaIndonesia.co, Bandung – Jawa Barat – Melihat antusias warga Bandung untuk memberikan ungkapan duka cita atas wafatnya Emmeril Kahn, Ridwan Kamil terketuk hatinya dan berkenan menerima mereka untuk bertakziah.
Khusus untuk organisasi masyarakat dan warga dimulai pada pukul 13.30 – 15.00 WIB.
Antrian panjang di luar pintu gerbang Gedung Pakuan sudah terlihat mengular sebelum pukul 13.30 WIB, waktu bagi organisasi masyarakat dan warga Bandung berkesempatan untuk bertakziah.
Rose perantau asal Sumatera Barat yang telah lama menetap di daerah Ciumbuleuit – Bandung mengungkapkan perasaan syukurnya setelah diperkenankan untuk masuk dan bertakziah.
Terkena gerimis serta tidak membawa payung, ia tak bergeming. Tetap ikut antri dengan sabar. Ia mengaku walau tidak diperkenankan untuk bertemu langsung untuk mengucapkan duka cita, serta larangan berfoto selama di dalam Gedung Pakuan, Rose tidak mempermasalahkannya.
“Yang penting beban di hati saya sudah sedikit berkurang, “ujar wanita yang memiliki bisnis asesoris.
Saya selalu mengikuti pemberitaan seputar Eril, apapun. Terutama seputar syair serta puisi sedih dari orang-orang terdekatnya, tulisannya benar-benar menyentuh dan membuat saya menangis terharu.”
“Walau belum pernah bertemu langsung, Rose yakin Ridwan Kamil dan Atalia Praratya merupakan figur pemimpin merakyat, cerdas dan baik hati. Saya pribadi sangat mengagumi kepribadian beliau berdua. Semoga Allah SWT ringankan cobaan ini dan memberikan pengganti yang lebih baik, “doa Rose yang dituliskan pada buku tamu.”
Sebelum Rose dan ratusan warga Bandung diizinkan masuk, Erwin perwakilan keluarga menyapa warga dan menyampaikan bahwa Ridwan Kamil dan isteri tidak bisa ditemui karena sedang berduka.
Warga dilarang berfoto, selfi saat bertakziah guna menghormati keluarga dan privasi.
“Nanti Bapak dan Ibu masuk, ada buku tamu. Tulis nama dan pesan untuk menyemangati keluarga. Setelah itu langsung pulang lagi, “ujarnya. (RP).