Kado Bunga Bangsa Prof. Dr. Deby Vinski Di HUT RI Ke – 80 “Indonesia Asa Pengobatan Regenerative & Stem Cell Dunia”

Ki-ka : Ketua Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), Brigjen TNI (Purn), dr. Jajang Edi Priyatno Sp. B., MARS, Ph.D, Anti-aging Icon, Cici Faramida, Presiden WOCPM & WOCS, Owner Celltech Stem Cell Centre, Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, Ph.D, Presiden Swiss Stem Cell Biotech Switzerland, Dr. Eugene Durenard, Ph. D, Sekjen PDSI, Dr.dr.Dollar, Sp. KKLP, SH., MM., FIHFAA, FRSPH Foto : Wanitaindonesia.co

Wanitaindonesia.co, Jakarta – Upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pengobatan Regenerative & Stem Cell terbaik dunia sejajar dengan negara Swiss mulai terlihat capaiannya.

Bertempat di Vinski Tower Jakarta, Selasa (1/7) telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) antara Celltech Stem Cell Centre, World Council for Preventive Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM), World Council of Stem Cell (WOCS), Swiss Stem Cell Biotech & BioViva Sciences USA Inc.

MOA bertujuan untuk mempererat kerja sama di bidang riset, inovasi teknologi terapi sel punca serta pertukaran keilmuan, dan pengembangan standar global dalam pengetahuan Preventif, Regeneratif, dan Anti-aging.

Momen istimewa bagi bangsa, dan negara ini dihadiri oleh Para Pemangku Kepentingan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), Brigjen TNI (Purn), dr. Jajang Edi Priyatno SP.B., MARS, Ph. D, Presiden WOCPM & WOCS, Owner Celltech Stem Cell Centre, Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, Ph.D, Presiden Swiss Stem Cell Biotech Switzerland, Dr. Eugene Durenard, Ph.D, Sekjen PDSI, Dr.dr.Dollar Sp.KKLP, SH., MM., FIHFAA, FRSPH, dan Anti-aging Icon, Cici Faramida.

Kepercayaan yang terus bertumbuh cerminan atas reputasi Celltech sebagai institusi terpercaya, dan berstandar global.
Ini berarti teknologi pengobatan regenerative & Stem Cell Indonesia telah diakui dunia, lewat kiprah Bunga Bangsa Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, PhD yang telah mengharumkan nama bangsa dan negaranya.

Sebagai ilmuwan mumpuni, lintasan gemilang karir role model Wanita Indonesia ditorehkannya, lewat capaian sebagai pucuk tertinggi Presiden WOCPM & WOCS, sekaligus Owner Celltech Stem Cell Centre.

“Ayo dukung Ilmuwan Indonesia, Prof. Dr. Deby Vinski jadikan Indonesia sebagai pusat pengobatan regenerative & Stem Cell terbaik dunia.
Foto : Wanitaindonesia.co

“Kemitraan ini merupakan langkah penting menuju era baru pengobatan berbasis sains regeneratif yang lebih aman, efektif serta terstandarisasi internasional, “ucap Prof. Deby disela acara MOA.

Prof. Deby menambahkan, “Tentu saja lewat sinergitas apik bersama Swiss Stem Cell Biotech akan memperkuat posisi Indonesia, dan negara Asia untuk turut berkontribusi global terhadap teknologi terapi sel punca. Berharap Indonesia bisa menjadi salah satu pusat unggulan destinasi Pariwisata Medis dunia.”

“Saya sangat bangga, antusias dapat bekerja sama dengan para ilmuwan terbaik dunia untuk menghadirkan terapi yang berkualitas tinggi serta terjangkau bagi masyarakat global, termasuk Indonesia,” ujar mantan pelatih Scuba Diving.

Swiss negara berpanorama cantik merupakan negara yang pertama memperkenalkan terapi Stem Cell. Sebagai pusat Stem Cell terbaik dunia, telah banyak kalangan bangsawan serta Kepala Negara yang memanfaatkan layanan serta teknologinya. Lebih dari 80 jenis penyakit degeneratif yang dapat ditangani lewat terapi regeneratif seperti kanker, diabetes tipe 1, parkinson, ALS hingga penyakit neurodegeneratif lainnya.

Kabar baik yang menggembirakan ini, tentunya sangat disyukuri oleh para Pemangku Kepentingan serta masyarakat. Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya
mengajak masyarakat untuk melakukan pengobatan di Indonesia. Mengingat sudah ada pusat layanan kesehatan berkualitas tinggi, yang menjadi capaian penting Indonesia, agar memiliki daya saing dengan pusat kesehatan dunia.

Dr. Eugene Durenard, Prof. Deby memiliki visi besar dalam pengembangan terapi regenerative.
Foto : Wanitaindonesia.co

Dr. Eugene Durenard, Buktikan Keunggulan Terapi di Celltech Stem Cell Centre Jakarta

Dengan berobat di dalam negeri tentunya dapat meningkatkan perekonomian nasional, dikarenakan tidak ada devisa yang keluar.

Lewat sejumlah inovasi serta terobosan yang diinisiasi oleh Celltech Stem Cell Centre, yang digawangi oleh Queen of Anti-aging tentunya turut berkontribusi dalam upaya Pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat pariwisata kesehatan dunia.

Pun halnya masyarakat, mereka sudah tentu sangat terbantu untuk melakukan pengobatan regeneratif & Stem Cell secara mudah, praktis, dengan hasil yang memuaskan serta lebih hemat biaya.
Cukup di Jakarta dengan mempercayakannya ke Celltech Stem Cell Centre.

Bukti nyata Celltech Stem Cell Centre memiliki reputasi internasional lewat layanan serta teknologi medis seperti di Switzerland, Dr. Eugene melakukan terapi Stem Cell di Celltech Stem Cell Centre di Vinski Tower, di Jakarta. Momen ini sekaligus merupakan bentuk penegasan atas kepercayaan Swiss terhadap Celltech Indonesia.

MOA juga merupakan keberlanjutan akan keseriusan kerja sama sebelumnya antara Celltech dengan Swiss Stem Cell Biotech yang diawali dengan penandatanganan MOU.

Turut memberikan pendapat Dr. Eugene Durenard Ph.D, Presiden Swiss Stem Cell Biotech Switzerland, “Kerja sama lintas negara untuk mempercepat pengembangan solusi kesehatan berbasis bioteknologi menjadi hal mutlak serta sangat penting.”

Kami percaya sinergi ini akan menghasilkan sejumlah terobosan medis yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia saat ini, “ucapnya.

Dr. Eugene menambahkan, “Prof. Deby sebagai sosok ilmuwan kelas dunia yang memiliki visi besar, dalam pengembangan terapi regeneratif.”

“Karenanya lewat sinergitas ini, kami berharap Indonesia akan dikenal sebagai pusat pengobatan regenerative & Stem Cell bertaraf internasional. Selain hubungan timbal – balik yang menguntungkan dari sinergitas ini, lewat pertukaran ilmu antar sesama pakar. Berharap kolaborasi ini bisa berkelanjutan demi kemaslahatan umat manusia, “ujarnya.

BioViva Sciences USA Inc. merupakan perusahaan bioteknologi Amerika yang dikenal secara global atas inovasinya dalam terapi Gen (Gene Therapy), dan anti-penuaaan. Perusahaan ternama ini menyatakan komitmennya untuk dapat bekerja sama dalam riset, dan pengembangan terapi regenerasi berbasis teknologi mutakhir.

PDSI & Celltech Stem Cell Centre dukungan sepenuh hati ke Pemerintah agar WNI tak lagi berobat ke luar negeri.
Foto : Wanitaindonesia.co

Capaian Membanggakan Pengurus PDSI, Bakti untuk Negeri

Mewakili Pemangku Kepentingan, PDSI membuhulkan komitmennya untuk terus mendukung Pemerintah, dan Kemenkes. dr. Jajang menyampaikan apresiasinya atas kepakaran Prof. Deby dalam bidang Stem Cell, dan Anti-aging yang telah diakui oleh dunia serta turut berkontribusi, dalam membantu Pemerintah Indonesia dalam mengembalikan devisa negara.

“Ini terobosan yang luar biasa untuk terapi medis. Ke depan tentunya akan berkembang pesat, karena masyarakat membutuhkan, dan dunia akan terus berubah, “terang dr. Jajang.

“Saya bersyukur memiliki Wakil Ketua di PDSI yang memiliki jabatan strategis sebagai Presiden WOCPM, & WOCS sekaligus Owner Celltech Stem Cell Centre yang memiliki limpahan energi kreatif, sehingga dapat melakukan banyak kolaborasi dengan berbagai negara di dunia, dan bisa dibawa ke Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat, “ucapnya.

“Dengan penandatanganan MOA, diharapkan akan terwujud sejumlah langkah konkret dalam pengembangan terapi sel punca yang lebih aman, transparan serta dapat diakses secara luas oleh masyarakat global, “pungkasnya.

Selain di Celltech Stem Cell Centre di Vinski Tower, terapi Stem Cell & Anti-aging sudah tersedia di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman di Jakarta. Sebuah
Rumah Sakit modern yang digagas oleh Presiden Prabowo.

Tentunya atas nama dedikasi, pengabdian serta atas nama cinta, upaya Prof. Deby yang awalnya diperuntukkan untuk ayah terkasih, kemudian terus berproses untuk membantu masyarakat Indonesia yang banyak menderita penyakit degeneratif, syndrom, anak berkebutuhan khusus serta spesial buat wanita yang tak ingin mengalami penuaaan dini, senantiasa tampil bugar, sehat serta awet muda.

Pencapaian yang menurut Wanita yang berpenampilan menyerupai ‘Barbie’ ini menjadi lintasan sejarah emas, dalam karirnya sebagai sosok ilmuwan Wanita Indonesia mumpuni, yang sukses menunjukkan bakti kepada sesama, bangsa, dan negaranya.
Refleksi perjalanan karirnya ini menjadi kado cantik bagi bangsa, dan negara Indonesia di HUT RI Ke -80 Tahun.

Lewat kiprah Bunga Bangsa Prof.Dr. Deby Vinski, MSc, Ph.D menjadi bukti bahwa sosok Wanita Indonesia itu hebat, sangat menginspirasi bahkan dalam beberapa bidang keilmuan melebihi kaum pria. Setidaknya terbukti dari upaya serta langkah konkret Prof. Deby Vinski yang membawa industri pengobatan regeneratif, dan Stem Cell Indonesia bersinar di panggung global.

Walau sudah go global tak serta merta melupakan akar budaya Indonesia, seremonial potong & pemberian tumpeng acara MOA di Vinski Tower, Jakarta.Foto : Wanitaindonesia.co

Catatan Emas Prof. Dr. Deby Vinski

Prof. Deby Vinski dikenal lewat beragam kiprah. Semasa remaja hingga sekarang menjadi Oma, tampilannya tetap stuning. Bertubuh bugar dengan fisik nyaris sempurna serta kian produktif.

Wanita Indonesia inspiratif ini mengenang kembali, ihwal pengalaman pilu manakala melihat ibunya seringkali jatuh sakit. Sembuh kemudian kembali jatuh sakit. Waktu itu ia masih belajar, karena tak tega kemudian muncul niatnya untuk membuat ibunda senantiasa sehat.

Deby dikenal circlenya sebagai persona berhati lembut, senang berbagi, menolong sesama. Hatinya bisa terluka saat melihat orang lain susah. Terlebih saat circle keluarganya jatuh sakit.

Kilas balik perjalanan hidup serta karirnya, manakala ayahnya terserang stroke. Lumpuh tak bisa beraktivitas, Deby syok melihat kenyataan miris manakala figur pemimpin keluarganya tersebut tak berdaya. Tekadnya membaja, ia harus jadi dokter untuk menolong ayahnya serta masyarakat banyak yang terserang stroke.

Deby lalu memilih spesialis Anti-aging yang pada waktu itu kurang familiar di Indonesia. “Awam banyak yang tak paham, kalau seseorang sakit terlebih di usia lanjut, yang harus diperbaiki itu adalah selnya. Bukan dengan obat, tapi dengan terapi Anti-aging untuk memperbaiki sel. Kalau diberi obat, tak akan berpengaruh banyak, mengingat selnya sudah tua, “terang Prof. Deby.

Sukses mempelajari Anti-aging serta memiliki klinik, ayahnya akhirnya mau berobat dengannya, di Klinik yang ia dirikan.
“Alhamdulilah, ayah berhasil sembuh, dan kembali aktif berkegiatan seperti sebelum terkena stroke, “kenang Deby. Niat awal yang hanya untuk membantu ayahndanya tersebut kemudian berproses, dengan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat Indonesia, yang rentan serta banyak menderita stroke serta penyakit degeneratif lainnya.

“Ihwal pasien yang datang untuk berobat terdapat sejumlah tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Hotman Paris, H.Abdul Rasyid, Ustazah Oki Setiana Dewi yang mengobati anaknya Sulaiman. Sulaiman menderita Prader – Willi Syndrome. Mereka
telah melakukan terapi di Celltech. “Ini bukan kami yang sengaja mengundang lho ya, tetapi mereka percaya pada teknologi serta keahlian anak negeri, “imbuh Prof. Deby.

Sebagai pribadi berhati lembut, mudah tersentuh, dan ikhlas menolong, Deby dikenal oleh seluruh pasiennya sebagai dokter yang sangat baik. Jiwa penolongnya itu disempurnakan dengan keinginan untuk mendengar, menyembuhkan serta menjadi teman bagi setiap pasien. “Kalau praktik, ia senantiasa tersenyum ramah, “kenang para pasiennya.

Foto : Istimewa.

‘Cemburu’ dengan Perhatian Pemerintah Swiss, Pemerintah Indonesia Bagaimana?

Membuat hidup orang lain berharga merupakan Mantra sakti dalam hidup Deby. Karenanya lewat peran selaku Wakil Ketua di Perhimpunan Dokter Seluruh Indonesia,
ia ingin merubah mindset masyarakat ihwal investasi kesehatan, yang harus dimulai sejak dini. “Perhatikan pola konsumsi, rutin berolahraga agar saat lansia dapat hidup bahagia, “pesannya.

Menurut Prof. Deby sangat penting untuk merubah mindset masyarakat, dalam memahami ilmu Anti-aging yang memiliki beragam manfaat. Utamanya sebagai metode pengobatan regenerative, dan Stem Cell. Penting diikuti dengan gaya hidup sehat sejak dini seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin olahraga, menjauhi rokok serta paparan asapnya, tidur cukup, melakukan manajemen stres serta aspek pendukung lainnya.

Deby berharap Pemerintah semakin mendukung promosi Stem Cell di dalam negeri, agar Indonesia kian bersinar sebagai tuan rumah di bidang regenerative medicine & Anti-aging.

“Terus terang saya sangat cemburu dengan Swiss Stem Cell Biotech yang mendapat perhatian serta support penuh dari Pemerintah Swiss. Sedangkan Indonesia?, saya harus berusaha sendiri dengan mengeluarkan biaya yang mahal untuk melakukan penelitian Sel punca. Padahal Stem Cell sangat dibutuhkan serta berperan penting ke depan, dalam kemajuan ilmu Stem Cell dunia, “ujarnya.

Julukan The Queen of Anti-aging membuktikan upayanya diakui di tingkat nasional serta tataran global. Ia telah membangun jaringan laboratorium, dan Bank Stem Cell bertaraf internasional di Indonesia. Jabatannya sebagai Dewan Pakar di Swiss Biotech, sebuah laboratorium kelas dunia yang berpusat di Swiss dalam penyimpanan Tali pusat.

Lewat kolaborasi bersama REYOU Switzerland & Celltech Stem Cell yang dipimpinnya, pasien yang menjalani terapi di Vinski Tower Jakarta, memiliki akses untuk menjalani terapi Stem Cell di Swiss, Italia maupun negara yang tergabung dalam jaringan The Concierge. Merupakan sebuah kongsi internasional, di mana Prof. Deby menjabat sebagai Ketua.

Cici ‘Wulan Merindu’ Faramida hidupnya menjadi lebih berharga setelah rutin melakukan terapi Stem Cell.
Foto : Wanitaindonesia.co

Taktik Jitu Cici Faramida ‘Sehat & Bahagia Saat Usia Bertambah

Lewat upayanya menjaga kesehatan tubuh dan kulit melalui terapi Stem Cell, Cici Paramida merasakan beragam manfaat bagi kualitas hidupnya.

Hadir sebagai salah satu pembicara pada acara penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) antara Celltech Stem Cell Centre, World Council for Preventive Regenerative and Anti – aging Medicine (WOCPM), World Council of Stem Cell (WOCS), Swiss Stem Cell Biotech & BioViva Sciences USA Inc, di Vinski Tower, Cici menceritakan awal ketertarikan pada terapi yang waktu itu baru diperkenalkan di Indonesia.

“Aku yakin terapi yang hadir lewat sains, dan teknologi tentu dapat dipertanggungjawabkan secara medik. Terlebih pakarnya merupakan Profesor, dan juga seorang dokter wanita yang memiliki kemampuan mumpuni, “terang Cici.

“Dalam seminggu aku bisa sekali melakukan terapi Stem Cell yang mampu membuat kualitas hidupku menjadi meningkat. Padahal sebelum melakukan terapi aku itu mudah sekali lelah, terlebih dengan aktivitas menyanyi yang padat serta kegiatan lainnya, “imbuhnya.

Cici menjelaskan, “Yang aku tahu Stem Cell berguna untuk memperbaiki jaringan di dalam tubuh, memperkuat daya tahan tubuh, teristimewa sebagai Anti-aging.”

Karena kesadaran untuk selalu konsisten melakukan gaya hidup sehat serta menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, Cici pernah diamanahkan untuk menjadi Duta Anti-aging. Waktu itu ia mewakili Indonesia di sebuah acara kongres “World Council Preventive Medicine (WOCPM) di Paris, Perancis.
Merupakan acara kongres yang dihadiri para dokter ahli dari berbagai negara yang peduli akan bidang pencegahan penyakit, dan Anti-aging.

Cici berperan dengan menceritakan tindakan preventifnya dalam menjaga kesehatan tubuh, kesehatan mental serta perawatan kulit lewat gaya hidup sehat serta rutin melakukan terapi Anti-aging, di Celltech Stem Cell Centre.