Ini Efek Ibu Hamil Menangis pada Janin, Bisa Pengaruhi Kehamilan

Ini Efek Ibu Hamil Menangis pada Janin, Bisa Pengaruhi Kehamilan

wanitaindonesia.co – Ternyata janin bisa merasakan kesedihan sang Mama, lho! Selain perubahan fisik, ibu hamil juga akan mengalami beberapa perubahan hormonal. Perubahan hormonal ini akan memengaruhi otak dan juga suasana hati ibu hamil. Oleh karena itu, kehamilan terkadang dapat membuat ibu menjadi lebih sensitif hingga stres.

Stres dan suasana hati yang buruk kadang bisa membuat ibu hamil meluapkan emosinya dengan cara menangis. Ketika Mama menangis, janin akan mendapatkan sinyal yang dikirimkan melalui plasenta. Oleh karena itu, tak banyak orang yang menyadari bahwa ibu hamil yang sering menangis dapat berpengaruh besar pada kondisi janin.

Selain itu, dilansir dari laman Science Daily, anak yang lahir dari ibu yang di masa kehamilannya sering mengalami stres memiliki perbedaan dalam struktur otak tertentu. Jadi, kondisi emosional mama memiliki pengaruh jangka panjang bagi anak.

Kali ini wanitaindonesia.co akan mengulas tentang apa saja efek ibu hamil menangis pada janin di masa kehamilan. Untuk mengetahuinya, langsung saja baca rangkuman berikut ini ya, Ma.

1. Memengaruhi psikologis janin

1. Memengaruhi psikologis janin

Freepik/freepik

Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa janin dapat merasakan emosi yang dirasakan sang Mama yang sedang mengandungnya. Saat ibu hamil menangis karena stres dan depresi, janin juga bisa merasakan kecemasan yang dirasakan. Hal ini bisa terjadi karena ketika Mama menangis, tubuh akan menghasilkan hormon stres yang kemudian disalurkan melalui plasenta.

Ini juga akan berdampak ke psikis anak jika sudah lahir dan tumbuh besar nanti. Stres yang berat pada masa kehamilan dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan kecerdasan. Anak akan berpotensi tumbuh menjadi anak yang lebih mudah stres dan cemas. 

2. Terhambatnya perkembangan fisik janin

2. Terhambat perkembangan fisik janin

Freepik/onlyyouqj

Selain memengaruhi mental janin, ibu hamil yang menangis juga dapat berdampak pada perkembangan fisik janin. Jika Mama stres dan menangis, sirkulasi oksigen pada janin akan berkurang. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik janin. Bahkan, ibu hamil yang stres dan menangis dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Selain itu, ibu hamil yang stres dan menangis secara terus-menerus juga akan menghambat perkembangan saraf janin. Hal ini karena janin mendapatkan sinyal hormon stres dari Mama dan akan mengganggu perkembangan sarafnya.

3. Janin akan kekurangan nutrisi

3. Janin akan kekurangan nutrisi

Freepik/serhii_bobyk

Janin membutuhkan nutrisi yang didapat dari ibunya. Oleh karena itu, ibu hamil harus selalu memerhatikan asupan nutrisi untuk perkembangan janin.

Ibu hamil yang stres dan terus-terusan menangis akan berpengaruh kepada kesehatan ibu seperti pola tidur tidak teratur dan nafsu makan berkurang. Dengan begitu, ibu hamil akan kekurangan energi dan nutrisi. Padahal, energi dan nutrisi ibu hamil  sangat dibutuhkan janin. Jadi, jika Mama stres dan menangis, perkembangan dan pertumbuhan janin pun akan terhambat.

4. Dapat menyebabkan dehidrasi dan mengurangi suplai darah ke janin

4. Dapat menyebabkan dehidrasi mengurangi suplai darah ke janin

Freepik/valuavitaly

Menangis secara terus-menerus ternyata dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan cairan dan dehidrasi. Apalagi jika ibu hamil stres dan tidak minum air putih yang cukup.

Ibu hamil yang mengalami dehidrasi akan membuat tubuh kekurangan energi dan kelelahan. Selain itu, ibu hamil yang kekurangan cairan dapat mengurangi suplai darah dan oksigen ke janin karena meningkatnya hormon norepinephrine.

5. Meningkatnya risiko bayi lahir prematur

5. Meningkat risiko bayi lahir prematur

Pexels/Rene Asmussen

Ibu hamil yang mengalami depresi dan menangis secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Ketika ibu hamil stres, plasenta menghasilkan banyak hormon pelepas kortikotropin, yaitu hormon yang berperan sebagai pengatur jangka waktu kehamilan.

Jika plasenta terus-menerus menghasilkan hormon pelepas kortikotropin, maka akan berpotensi Mama melahirkan lebih cepat dari waktunya.

Cara Mengurangi Stres dan Emosi Berlebih di Masa Kehamilan

Cara Mengurangi Stres Emosi Berlebih Masa Kehamilan

Pixabay/Herney

Kesehatan janin sangat bergantung pada kondisi sang Mama yang mengandungnya. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk tetap sehat dan bahagia.

Untuk tetap menjaga kesehatan mental dan fisik janin, penting untuk Mama mengurangi stres di masa kehamilan. Berikut beberapa tips agar Mama dapat terhindar dari stres saat hamil:

  • Jaga pola makan dan pola tidur tetap teratur
  • Hindari pikiran-pikiran yang negatif
  • Lakukan aktivitas yang menyenangkan
  • Bercengkrama dengan orang-orang terdekat
  • Berkonsultasi dengan dokter

Nah, itu dia efek ibu hamil menangis pada janin. Perubahan hormonal di masa kehamilan memang sulit dikontrol. Jika sudah sulit ditangani, segera konsultasikan pada dokter kandungan ya, Ma!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini