Atasi Kesenjangan Digital, Indonesia Perkuat Infrastruktur dan Talenta Digital

Wakil Menteri Nezar Patria memaparkan strategi pengembangan talenta digital dalam seminar di Jakarta Selatan
Wakil Menteri Nezar Patria memaparkan strategi pengembangan talenta digital dalam seminar di Jakarta Selatan. Foto: Sumber Komdigi

WanitaIndonesia.co – Indonesia terus mempercepat langkah dalam menghadapi era transformasi digital. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital yang diperkirakan mencapai USD 366 miliar pada tahun 2030, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat konektivitas dan mengembangkan talenta digital guna mengatasi kesenjangan digital.

Pembangunan Infrastruktur Digital: Menuju Konektivitas Bermakna

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur digital pada 2025-2029 difokuskan untuk meningkatkan kualitas konektivitas di seluruh Indonesia. Saat ini, sekitar 97% wilayah pemukiman telah terkoneksi, dengan penetrasi internet mencapai 79,5%. Namun, kesenjangan kualitas internet antara wilayah urban dan rural masih menjadi tantangan.

Nezar menjelaskan bahwa konsep meaningful connectivity atau konektivitas bermakna adalah kunci dalam transformasi digital. “Kita tidak hanya mengejar angka konektivitas, tetapi juga memastikan kualitasnya merata,” ujarnya dalam seminar di Jakarta Selatan.

Salah satu langkah konkret pemerintah adalah peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1. Satelit ini dirancang untuk menyediakan akses internet ke 27.000 titik layanan di daerah terpencil, memastikan bahwa wilayah pelosok tidak tertinggal dalam arus digitalisasi.

Talenta Digital: Fondasi Masa Depan Ekonomi Digital

Selain infrastruktur, pengembangan talenta digital menjadi prioritas utama. Nezar mengakui bahwa adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) di Indonesia masih berada pada tahap awal. Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya transfer keahlian dalam setiap investasi asing yang masuk.

“Setiap investasi harus disertai dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal,” kata Nezar. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar global.

Mengatasi Kesenjangan Digital: Kolaborasi adalah Kunci

Transformasi digital tidak dapat dicapai hanya dengan membangun infrastruktur. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif. Pemerintah berharap langkah ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi digital global, sekaligus memastikan bahwa manfaat teknologi dirasakan hingga ke pelosok negeri. (Sumber: Komdigi)