Wanitaindonesia.co – Ketua Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Nusa Tenggara Barat, Ahmad Roji, bertemu dengan Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, di Gedung Kementerian Transmigrasi, Jakarta. Pertemuan ini berlangsung setelah pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPKA 2025 yang mengusung tema “Peran HIPKA dalam Mensukseskan Program Prabowo-Gibran Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%.”
Dalam pertemuan tersebut, Ahmad Roji menyampaikan berbagai hal, termasuk potensi pengembangan ekonomi masyarakat, peluang transmigrasi, serta sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, HIPKA memiliki peran strategis dalam mendukung kebijakan ekonomi nasional melalui inovasi dan pemberdayaan anggota.
Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyambut baik inisiatif HIPKA dan menegaskan bahwa organisasi ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi bagi anggota KAHMI. Ia menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam berbisnis agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“HIPKA harus menjadi wadah bagi para pengusaha untuk berkembang dan mandiri secara ekonomi. Kontribusi mereka tidak hanya menambah indeks pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat kemandirian anggota,” ujar Viva Yoga.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar pengusaha HIPKA tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah, baik dari APBN maupun APBD. Menurutnya, sektor swasta harus lebih diberdayakan agar target pertumbuhan ekonomi 8% bisa tercapai.
“Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan swasta untuk mencapai target ambisius ini. HIPKA bisa menjadi bagian dari solusi dalam memperkuat sektor ekonomi nasional,” tambahnya.
Selain itu, Viva Yoga juga mendorong anggota HIPKA untuk turut serta dalam mendukung kegiatan perkaderan HMI dan KAHMI dengan menyisihkan sebagian keuntungan usaha mereka. “HIPKA dibentuk bukan hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi juga untuk membantu pengembangan kader-kader HMI dan mendukung aktivitas KAHMI,” katanya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan swasta, HIPKA diharapkan dapat memainkan peran strategis dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
