Cara Penanganan Penyakit Batu Empedu pada ibu Hamil

Cara Penanganan Penyakit Batu Empedu pada ibu Hamil

wanitaindonesia.co – Sebelum memutuskan operasi, ketahui dulu hal-hal penting ini. Saat hamil, ada beberapa gangguan pada tubuh yang muncul justru di tengah-tengah periode kehamilan. Banyak ibu hamil yang mengalami gangguan batu empedu yang muncul di masa kehamilan. Lalu, bagaimana sebaiknya penanganan terhadap batu empedu pada ibu hamil?

Apa itu Batu Empedu?

Apa itu Batu Empedu

Freepik/jcomp

Batu empedu adalah gumpalan zat yang terdiri dari air, lemak, kolesterol, bilirubin, dan garam, yang terdapat pada empedu. Empedu biasanya dilepaskan ke usus kecil, di mana tugasnya adalah membantu mencerna lemak. Namun, empedu terkadang bisa menjadi pekat sehingga membentuk batu.

Secara umum, perempuan berisiko dua kali lebih tinggi dalam mengembangkan batu empedu dibandingkan pria. Pada ibu hamil, kemungkinannya bahkan lebih tinggi.

Penyebab Batu Empedu pada Ibu Hamil

Penyebab Batu Empedu Ibu Hamil

Pexels/lucas mendes

Munculnya batu empedu pada ibu hamil dipicu oleh tingginya estrogen yang dihasilkan selama masa kehamilan. Tingginya estrogen yang dihasilkan selama kehamilan menyebabkan kadar kolesterol yang lebih tinggi pada empedu. Akibatnya, sekitar lima sampai delapan persen ibu hamil akan mengalami endapan kandung empedu atau batu empedu selama kehamilan.

Batu empedu juga dapat terbentuk setelah kehamilan karena perubahan hormonal serta naik-turunnya berat badan. Kondisi ini juga lebih sering dialami pasien yang obesitas atau mengalami kenaikan-penurunan berat badan secara signifikan.

Tanda dan Gejala Batu Empedu

Tanda Gejala Batu Empedu

Freepik/user15285612

Tanda dan gejala batu empedu yang patut diwaspadai, antara lain:

  • Mual,
  • Muntah,
  • Sakit perut yang parah,
  • Rasa nyeri yang tajam secara tiba-tiba pada bagian tubuh paling atas dari sisi kanan tubuh. Rasa nyeri ini dapat berpindah-pindah tergantung tahap kehamilan,
  • Demam,
  • Gatal-gatal.

Penting diketahui bahwa tidak semua ibu hamil akan mengalami gejala seperti di atas ketika batu empedu menyerang. Faktanya, beberapa ibu hamil mengalami apa yang disebut sebagai “batu empedu diam” karena tidak ada gejala yang muncul dan tidak mendapatkan diagnosis sampai pemeriksaan lewat USG dilakukan.

Apakah Batu Empedu Harus Dioperasi?

Apakah Batu Empedu Harus Dioperasi

Freepik/Stokerphotos

Bagi ibu hamil, batu empedu umumnya disarankan untuk diatasi menggunakan obat-obatan. Namun, berdasarkan gejala dan hasil tes, dokter mungkin juga akan menyarankan untuk menjalani operasi untuk pengangkatan batu empedu atau menunggunya keluar dengan sendirinya.

Apabila batu empedu terjadi di trimester pertama, operasi pengangkatan tidak dianjurkan karena dapat berisiko cacat janin karena paparan obat-obatan selama proses penyembuhan. Menginjak usia kehamilan trimester kedua, operasi relatif aman dilakukan dengan metode laparoskopi ketimbang operasi terbuka.

Jika batu empedu terjadi di trimester ketiga, dokter mungkin menganjurkan untuk menunggu ketimbang melakukan operasi karena di trimester ketiga ini janin yang sudah tumbuh besar membuat prosedur operasi menjadi lebih sulit dilakukan. Selain itu, risiko kelahiran prematur menjadi lebih tinggi.

Mencegah Terjadinya Batu Empedu
Mencegah Terjadi Batu Empedu

Freepik/pvproductions

Sekitar 1 dari 1.600 ibu hamil mengalami batu empedu selama kehamilan. Untuk mencegahnya, berikut ini beberapa hal yang bisa diterapkan, antara lain:

  • Konsumsi serat secara rutin, seperti buah, sayur, dan biji-bijian.
  • Hindari lemak jenuh seperti yang ditemukan pada produk-produk hewani, dan fokus pada konsumsi asam lemak omega-3 dan lemak tak jenuh.
  • Batasi asupan gula dan karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta.

Semoga informasi ini bermanfaat!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini