wanitaindonesia.co – Seiring berjalannya waktu ketika anak-anak sudah bisa makan sendiri dan semakin menunjukkan kemandiriannya, ada satu kemungkinan yang juga timbul, yakni kebiasan mereka lebih sering mengatakan “tidak” ketimbang “ya”. Diajak makan, mereka jawab, “Tidak.” Ditawari makanan dari piring saji, mereka jawab, “Tidak.”
Ya, semakin besar, anak jadi lebih sering menolak makan. Mereka seperti menuntut kebebasan di meja makan. Pertengkaran antara Anda dan anak pun tidak terhindarkan pada akhirnya. Bila anak kalah dalam pertarungan tersebut, ia akan makan dengan terpaksa dan belajar bahwa makan menjadi salah satu hal yang menakutkan dan orang tuanya tak segan memberinya hukuman bila ia melewatkannya.
Donna Matthews, Ph.D., psikolog anak dan keluarga penulis buku Beyond Inteligence: Secrets for Raising Happily Productive Kids mengatakan, bahwa proses makan harusnya menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak dan tanpa paksaan. Dengan demikian mereka akan terdorong untuk menumbuhkan budaya makan yang baik dan sehat.
Menurut Donna, ada beberapa hal di mana anak perlu diberi kebebasan dalam proses makan. Apa saja kebebasan yang harus dimiliki anak-anak di meja makan?
1. Menentukan Berapa Banyak Ia Makan
Tugas orang tua adalah menjadi penyedia makanan untuk anaknya. Pastikan Anda menyediakan makanan sehat yang sesuai dengan porsi ideal untuk usia anak Anda. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah bahwa Anda tidak bisa mengendalikan seberapa banyak ia akan makan. Ada baiknya, Anda bersikap baik dan santai pada waktu makan dan biarkan anak memutuskan berapa banyak untuk dimakan.
2. Memilih Sendiri Apa yang Ingin Dimakan
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya makan menu lengkap mulai dari karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Akan tetapi, sama seperti orang dewasa, anak-anak kadang hanya menginginkan salah satu atau dua bahan yang tersaji di piringnya. Bebaskan anak untuk melakukannya. Sediakan beberapa menu agar mereka bisa memilih. Yang paling penting, pastikan bahwa Anda menyajikan makanan sehat saja.
Salah satu trik yang bisa Anda coba adalah mengajak mereka ikut berbelanja. Saat berjalan di rak belanjaan, semua indra mereka akan bekerja. Mereka melihat aneka warna sayur-sayuran dan buah-buahan. Mereka mencium aroma buah saat melintas area buah-buahan, ada yang samar-samar, ada yang cukup kuat. Mereka bisa meraba tekstur berbeda-beda dari buah mangga yang halus, buah naga yang seperti tanaman sukulen di pot di rumah, buah nanas yang kasar, atau buah salak yang kasar seperti sisik, dan lain sebagainya. Diskusikan apa yang ingin mereka beli untuk dimasak atau diolah sebagai menu makan.
3. Menyiapkan Sendiri
Anda mungkin terbiasa menyiapkan segalanya saat anak mau makan. Bagi Anda, anak belum bisa melakukannya sendiri. Akan tetapi, dengan membebaskan anak menyiapkan sendiri pilihan makanannya dan penataannya di piring membuat mereka lebih bersemangat. Biarkan mereka memilih sendiri apakah akan memotong-motong tempe bacemnya menjadi beberapa bagian, atau menggigitnya utuh menggunakan tangan atau ditusuk garpu.
4. Membuat Pilihan Alternatif
Ketika sama sekali tidak ada yang diinginkan anak Anda saat jam makan, biarkan mereka memilih menu ‘siaga’ di antara beberapa pilihan sehat tambahan. Mungkin roti gandum, schotel tahu, buah potong, keju, selai kacang, plain yoghurt, atau kacang-kacangan.
5. Menentukan Kapan Waktu Makan
Waktu makan keluarga adalah saat semua anggota sebaiknya menyantap makanan di satu meja bersama-sama. Akan tetapi bagaimana bila anak menolak ikut makan? Tak apa, berikan ia kebebasan menentukan waktu makan. Bila ia tidak mau makan, biarkan saja dulu. Namun, ia tetap harus duduk bersama di meja makan sampai waktu makan selesai. Anda akan dikejutkan dengan tangannya yang tiba-tiba mengambil sepotong ayam atau tempe goreng dari piring saji, minta mencicipi sesendok sup, dan sebagainya.
Pesan Penting!
Jangan jadi polisi makanan yang terus menerus mengawasinya saat proses makan berlangsung. Santai dan fokus pada piring sendiri. Anak-anak akan belajar makan sehat dengan meniru Anda. Maka, jadilah contoh yang baik bagi mereka.