Upaya Berkelanjutan Indonesian Gastronomy Community (IGC) Gaungkan Kuliner Lokal ke Panggung Global

Ketua Umum IGC Ria Musiawan gaungkan kuliner lokal go global. Foto : WanitaIndonesia.co

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Merayakan Hut ke 3 nya Indonesian Gastronomy Community (IGC) kian fokus dalam membesarkan komunitas melalui sejumlah agenda penting guna memajukan kuliner lokal ke tataran global.

“IGC banyak terlibat dalam kegiatan yang mendukung program
pemerintah dalam memperkenalkan makanan khas Indonesia. Keterlibatan kami pada ‘Indonesia Spice Up the World’, juga
penerbitan buku Handrawina Adiboga Nusantara bagi perwakilan Indonesia, di bawah naungan Kementerian Luar Negeri,” merupakan upaya berkelanjutan yang kami lakukan, “kata wakil pendiri IGC, James Budiono, yang juga
merupakan seorang pengusaha makanan.

Ki-ka : Mela Debora, Ria Musiawan, James Budiono di perayaan IGC ke – 3. Foto : WanitaIndonesia.co

Dalam Buku Handrawina Adiboga Nusantara, IGC mengangkat beberapa pangan lokal untuk
jamuan makan perwakilan RI di luar negeri seperti tumpeng punar, nasi gudeg, nasi
liwet, sate ayam, nasi pecel, gado-gado, nasi goreng, selat solo, dan beragam kudapan
seperti singkong goreng, loempia, lemper, dan bakwan udang.

Makanan tersebut disajikan
untuk brunch (waktu makan setelah makan pagi dan sebelum makan siang), makan siang, makan malam, risjsttafel, coffee morning, afternoon
tea, dan cocktail party.

“Kami berupaya berkolaborasi dengan berbagai pihak, agar makanan
khas Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, namun juga di luar negeri, “imbuh Ria
Musiawan, Ketua Umum IGC.

Rencananya tahun depan, IGC akan bersinergi dengan Bumi
Pelestarian Pusaka Indonesia untuk mengangkat gatronomi Bali Kuno.
Melalui program Gastronosia, IGC melakukan rekonstruksi makanan
dari prasasti, yaitu di Prambanan pada tahun 2021 dan di Borobodur pada tahun 2022
bersama Balai Konservasi Budaya Jawa Tengah dan restoran Bale Raos.

Membuat Pop-
up Museum Gastronomi Indonesia Bersama dengan Siji Solusi Digital. Materi-materi ini
akan diterjemahkan dalam bahasa Inggris untuk dapat dipromosikan ke luar negeri
bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan diaspora Indonesia yang memiliki
restoran.

Berdasarkan diskusi yang pernah diselenggarakan IGC dengan nara sumber perwakilan
Indonesia di beberapa negara dan pemilik restoran Djawa di Perancis, Stephani Dambron, IGC
menyimpulkan bahwa warga asing menyukai makanan Indonesia, karena kaya rasa, serta menggunakan bahan yang beragam. Hanya rasa pedas harus dikurangi.
Saat ini IGC sedang menyusun buku Tumpeng Indonesia yang
didukung oleh para Dewan Pakar IGC.

IGC turut mendukung program dunia dengan melaksanakan kegiatan untuk mencapai target
pemerintah Dalam prevalensi stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
Kampanye meningkatkan gizi masyarakat melalui makanan tradisional merupakan strategi gastronomi dengan
menu gizi seimbang dari bahan pangan lokal, yang diolah menjadi berbagai hidangan lezat, menyehatkan.

Mampu memperbaiki gizi anak, serta menurunkan stunting melalui
gastronom yang “smart’, terutama untuk kaum muda. Sebaiknya mengonsumsi jenis makanan tradisional yang beraneka ragam, bergizi seimbang seperti Bubur
Tinutuan Manado, Sup Ikan Gabus, dan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan dan
punya nilai gizi tinggi.
Deklarasi
Pencegahan Stunting dilaksanakan pada Oktober 2022 melalui kerjasama dengan para ahli, praktisi, pelaku dan staken holder.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini