Strategi Niagahoster Tingkatkan Omset UMKM Melalui Media Sosial

Foto : ilustrasi

wanitaindonesia.co – Kelas WA Niagahoster bagi para pelaku UMKM kembali diadakan di tahun 2022. Untuk membakar semangat pelaku UMKM di tahun yang baru, tema yang diangkat pun sangat menarik dan bermanfaat bagi bisnis yang mereka jalankan.

Bersama Rosmita Dwijayanti, Performance Marketing Specialist Niagahoster, Kelas WA kali ini membagikan strategi untuk meningkatkan omset UMKM melalui media sosial. Ia mengatakan dengan 170 juta pengguna media sosial di Indonesia, tentunya sayang sekali jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan oleh UMKM jika menerapkan social media marketing.

Antara lain jelasnya, membuat brand lebih cepat dikenali, menjadi tempat integrasi pelanggan, menunjukkan ciri khas brand, dapat menjangkau lebih banyak orang, meningkatkan penjualan, dan dapat digunakan untuk mengarahkan traffic ke website bisnis.

Sama seperti proses marketing yang lain, social media marketing juga membutuhkan proses dan timing yang tepat supaya brand bisa lebih cepat dikenal. Perempuan yang akrab disapa Mita tersebut menjelaskan cara memulai social media marketing bagi pemula.

“Awalnya, kita harus menentukan tujuan terlebih dahulu. Ada banyak sekali tujuan social media marketing yang bisa kita pilih dan kita gunakan untuk menentukan langkah selanjutnya. Kita menggunakan social media marketing ini untuk apa? Bisa untuk meningkatkan kesadaran atas brand kita, untuk menghasilkan prospek baru, untuk mendorong lalu lintas ke situs web, atau tujuan yang lain,” jelasnya di Jakarta, Jumat (28/1/2022)

Setelah memilih tujuan, kenali calon pembeli atau audiens bisnis dengan menggunakan konsep 5W+1H (Who, What, Where, When, Why, How). Dari konsep tersebut, pemilik bisnis akan bisa lebih memahami dan mengenali audiens mereka.

“Proses mengenali audiens harus dilakukan secara teratur karena algoritma digital selalu berubah dan tugas kita adalah untuk selalu update dengan orang-orang yang berinteraksi dengan brand kita. Kita harus bisa mengenal mereka agar kita bisa membuat konten yang tepat sasaran,” kata Mita.

Karena sambungnya, jika konten sudah tepat sasaran dan sesuai dengan audiens, mereka akan ketagihan dengan postingan yang diberikan dan membuka kesempatan untuk membeli produk yang ditawarkan.

Kembali dipaparkan Mita, selanjutnya adalah proses menentukan media sosial yang paling tepat untuk digunakan karena setiap media sosial memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh setiap media sosial, berbeda juga karakteristik penggunanya.

“Sehingga pelaku UMKM harus mempelajari karakteristiknya untuk bisa membuat konten yang sesuai dengan para penggunanya,” ungkapnya.

Dikatakan Mita, platform media sosial yang paling besar dan paling banyak digunakan adalah Facebook. Facebook memiliki 2,4 juta pengguna/bulan yang bisa kita manfaatkan sebaik mungkin.

“Dibandingkan media sosial lain, Facebook adalah penghasil keuntungan cukup besar dari ads karena memiliki targeting yang luar biasa dengan memanfaatkan lokasi, demografik, koneksi, perilaku dan minat, serta menjangkau orang yang sudah berinteraksi sebelumnya. Facebook ads juga lebih murah dan ads managernya memiliki fitur yang lengkap,” terang Mita.

Kemudian ada Instagram yang digadang-gadang sebagai platform penghasil keuntungan terbesar di kalangan influencer dan UMKM. Instagram erat kaitannya dengan visual dan menuntut pengguna untuk menampilkan konten yang estetik. Jika visualnya menarik, akan sangat mudah untuk menarik pelanggan.

Ditambahkan Mita, platform lain yang bisa digunakan adalah Twitter, LinkedIn, Youtube, dan TikTok. Pelaku UMKM bisa menentukan platform mana yang sesuai dengan tujuan yang mereka pilih dan karakteristik audiens yang ingin ditargetkan.

“Apabila sudah mengetahui media sosial yang akan digunakan, maka selanjutnya adalah menentukan konten yang ingin dibagikan kepada audiens. Kita bisa menggunakan lebih dari satu media sosial jika bentuk konten yang akan dibagikan sesuai dengan audiens yang ditargetkan. Selain itu, kita bisa mengemas konten tersebut agar lebih menarik dan berbeda dari yang lainnya, seperti video essay atau infografis,” tuturnya.

Setelah membuat dan memposting konten, jangan lupa untuk menganalisis strategi pemasaran yang telah dilakukan di media sosial. Analisa bisa dilakukan berdasarkan dampak dari konten-konten yang telah dibagikan. Seperti jumlah like, respon di kolom komentar, dan pertumbuhan jumlah followers.

“Dari analisis tersebut, kita bisa melihat pola dari audiens kita di mesia sosial. Misalnya konten seperti apa yang mereka sukai, kapan waktu mereka paling sering mengakses konten, dan bentuk promosi seperti apa yang dapat meningkatkan penjualan secara langsung. Pola tersebut bisa digunakan sebagai acuan ketika membagikan konten selanjutnya,” ujar Mita.

Kelas WA Niagahoster diadakan untuk mewadahi para pelaku UMKM yang ingin belajar tentang strategi go online dan materi lain yang disajikan oleh pemateri yang ahli di bidangnya. (srv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini