Wanita Indonesia

Stem Cell Solusi Hidup Sehat, Awet Muda Kini & Nanti

'Pecah' Prof.Dr. Deby Vinski dan Celltech Stem Cell Centre menerima banyak award internasional, terbaru di 2024, Best of the Best, dari Robb Report USA, & Mobiliari di Bidang Kesehatan Foto : Istimewa.

Wanitaindonesia.co, Jakarta – Kian hari semakin banyak saja penyakit-penyakit baru bermunculan serta penyakit yang sudah ada bermutasi.

Tak jarang penyakit yang awalnya mudah diobati itu menjadi semakin ganas tak terkendali serta butuh penanganan yang kompleks. Tentu orang akan teringat pepatah klasik “Sehat itu harus diupayakan & Tak selalu harus mahal.

Hidup serta kehidupan masyarakat tentunya tak akan pernah tenang, setelah mendapat pelajaran berharga dari pandemi Covid – 19 lalu. Beragam upaya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas kesehatannya menjadi tren di kalangan masyarakat urban.

Bila penyakit sudah menghampiri banyak diantara kita hanya bersikap pasrah, sebagian malah menyatakan sudah suratan takdir . Padahal masyarakat modern mampu mencegah beragam masalah kesehatan dengan tindakan preventif yang efisien.

Sejatinya untuk tetap sehat, awet muda, bahagia serta sejahtera di usia berapapun, kekinian sangat mudah didapat. Lewat penelitian ilmuwan kesehatan yang mampu menghadirkan upaya tindakan preventif serta pengobatan. Indonesia boleh berbangga karena memiliki banyak ilmuwan-ilmuwan hebat, yang mampu mengguncang tataran global lewat keilmuan mereka yang mumpuni.

Lintasan emas dalam sejarah panjang dunia kesehatan Indonesia, hadir lewat kiprah serta inisiasi Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, Ph.D. yang lekat dengan julukan Queen of Anti – aging. Sosok role model Wanita Indonesia ini yang mempopulerkan terapi stem cell di Indonesia hingga ke panggung global.

Beragam pencapaian menjadi bukti, bagi wanita telah menyandang status eyang cantik ini seputar kreativitas, inovasi serta teknologi pada Stem Cell. Ini menjadi sumbangsih terbesar kepada bangsa, dan negara lewat buah pemikiran serta karyanya di industri kesehatan Indonesia.

Terbaru lewat pengakuan Swiss yang menjadi sebuah langkah strategis, sekaligus penanda dalam dunia pengobatan regenerative, dan stem sel.
Lewat penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) antara Celltech Stem Cell Centre, World Council for Preventive Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM), World Council of Stem Cell (WOCS), Swiss Stem Cell Biotech & BioViva Sciences USA Inc.

MOA bertujuan untuk mempererat kerja sama di bidang riset, inovasi teknologi, terapi sel punca serta sharing ilmu, dan pengembangan standar global dalam pengobatan preventif, regeneratif, & Anti-aging.

Ihwal industri Stem Cell Indonesia yang mulai bersinar di panggung global, Prof. Deby berharap
Pemerintah Indonesia dapat memberikan dukungan sepenuh hati promosi Stem Cell di dalam negeri agar masyarakatnya tak perlu jauh-jauh berobat ke luar.

“Jujur saya cemburu dengan Dr. Eugene Durenard Ph.D, Presiden Swiss Stem Cell Biotech, Switzerland yang mendapat dukungan penuh pemerintahnya. Sedangkan saya di Indonesia harus berjuang, dan berusaha sendiri, untuk mendirikan pusat penelitian Stem Cell berstandar internasional. Di mana hadir laboratorium riset, pengolahan, dan penyimpanan sel punca serta klinik utama untuk terapi, yang kesemuanya berhimpun di Celltech Stem Cell Centre, yang berada di Vinski Tower, “ujar Wakil Ketua Persatuan Dokter Seluruh Indonesia. Namun walaupun terkendala banyak hal, semangat juang Kartini Indonesia masa kini kian menyala demi cinta, dan baktinya kepada bangsa, dan negaranya, Indonesia.

Mencintai Negeri, Prof.Dr. Deby Vinski sukses membawa industri Stem Cell Indonesia mendunia lewat Celltech Stem Cell Centre. Ki-ka : Ketua Umum PDSI, Brigjen TNI (Purn), dr. Jajang Edi Priyatno, Presiden WOCPM & WOCS, Owner Celltech Stem Cell Centre, Prof. Dr. Deby Vinski, Presiden Swiss Stem Cell Biotech, Switzerland, Dr. Eugene Durenard, Ph.D
Foto : Wanitaindonesia.co

Revolusi Stem Cell, Peran Ilmuwan Wanita Indonesia untuk Kesejahteraan Masyarakat

Ihwal Stem Cell, masyarakat Indonesia memang masih banyak yang awam karena minimnya pembelajaran, sharing ilmu seputar pemanfaatannya bagi pengobatan regenerative, dan digunakan sebagai Anti-aging.

Stem Cell atau dikenal dengan nama Sel Punca. Tali pusat merupakan tali penghubung antara janin yang sedang tumbuh dengan plasenta yang memungkinkan darah membawa oksigen, dan nutrisi kepada bayi dalam kandungan.

Sel Punca merupakan darah tali pusat yang diambil dari tali pusat bayi yang baru lahir, dan merupakan sel embrionik bersifat progenitorsel sehingga mampu berubah menjadi sel lain.

Sifat lain dari tali pusat adalah hematopoietic sel yang mampu merubah menjadi segala jenis sel darah. Dalam pengembangannya, sel dalam darah tali pusat bisa berubah menjadi sel darah, sel saraf, sel kulit serta mampu bereproduksi serta menghasilkan sel-sel lainnya dengan kemampuan terbatas.

Kemampuan inilah yang telah membuat banyak peneliti medis menggunakan tali pusat, untuk menyembuhkan lebih dari 80 penyakit mematikan, diantaranya penyakit degeratif stroke, kanker, jantung, syndrom, auto imun serta penyakit kelainan genetik.

Sebelum ditemukan Stem Sel, teknologi medis mampu mengubah stem sel dari sumsum tulang belakang, menjadi berbagai sel yang dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit. Sayangnya stem sel sumsum tulang belakang memiliki kekurangan, seperti terapi membutuhkan tingkat kecocokan 100% untuk menghindari efek samping yang fatal, seperti menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Keharusan stem sel sumsum tulang belakang agar cocok 100% antara donor dengan penerima, membuat pencarian donor membutuhkan waktu lama. Sedangkan pasien membutuhkan transplantasi dengan penanganan medis secepatnya.

Keunggulan terapi transplantasi darah tali pusat tidak memerlukan tingkat kecocokan 100%, sehingga bisa langsung digunakan untuk lebih banyak tipe pasien.

Stem Cell merupakan asa baru bagi pengobatan medis di Indonesia. Merupakan sel khusus yang memiliki dua sifat penting, yang dapat memperbaharui diri maupun menjadi sel lain, yang melakukan hal berbeda (diferensiasi). Seperti dapat menjadi sel otak, sel otot jantung, sel otot tulang, maupun jenis sel lainnya. Sel punca ditemukan pada hampir di semua jaringan tubuh yang berfungsi untuk pemeliharaan jaringan serta perbaikan paska cedera.

Varian sel punca enbrionik. yang serbaguna dapat berkembang menjadi semua sel pada janin yang sedang berkembang.

Lewat keilmuan Prof. Deby Vinsky muncul hasil penelitian bagaimana penyakit itu bisa terjadi. Caranya dengan mengamati sel punca yang tumbuh menjadi sel pada tulang, otot jantung, saraf serta organ serta jaringan lainnya. Lewat peran ilmuwan yang berhasil meneliti bagaimana penyakit bisa berkembang.

Indonesia berhasil menjadikan pengobatan regenerative dan Stem Cell diakui oleh masyarakat dunia sehubungan dengan kiprah serta inisiatif berkelanjutan dari Prof.Dr. Deby Vinski, MSc, Ph.D Presiden Badan Akreditasi Anti-aging Dunia (WOCPM) & Presiden World Council of Stem Cell (WOCS), juga merupakan Owner Celltech Stem Cell Centre.

Perempuan cerdas dengan limpahan energi kreatif ini mengajak generasi muda untuk merawat kesehatan utamanya dengan melakukan tindakan preventif agar penyakit dapat diidentifikasi lebih awal serta lebih mudah ditangani serta tak membutuhkan biaya mahal.
Selain mengajak generasi senior seperti dirinya untuk peduli dengan kesehatan mereka.

Atas inisiasi Prof. Deby, Indonesia menjadi satu dari 2 negara di Asia yang memiliki Laboratorium, dan Bank Stem Cell yang menggunakan teknologi Quantum Stem Cell.

Quantum Stem Cell merupakan teknologi canggih yang dilakukan secara closed system, di mana sel akan diproliferasi dalam waktu yang lebih singkat, 100-300 kali lipat. Lebih banyak jika dibandingkan dengan cara konvensional serta tanpa resiko kontaminasi, dan juga mengurangi human error.

Mantan Wapres Jusuf Kalla beserta isteri Mufidah Jusuf Kalla saat melakukan terapi Stem Cell dengan Prof. Dr. Deby Vinski serta para pasien VIP dari sejumlah persona figur publik Indonesia, dan dunia Pemilik Brand global Hermes, Simon Hermes, Hotman Paris, dan Dr. Eugene Durenard, Presiden Swiss Stem Cell Biotech, Switzerland.Foto : Istimewa.

Celltech Vinski Tower Hadirkan Layanan Satu Pintu

Celltech yang berlokasi di Vinski Tower, Jakarta merupakan Pusat Stem Cell di Indonesia yang mengedepankan layanan One Stop Service. Di sini terdapat laboratorium riset, pengolahan serta penyimpanan sel punca yang telah memiliki izin operasional dari Kemenkes, dan terakreditasi WOCPM. Serta Klinik utama untuk melakukan terapi.

Di sini terdapat Bank Stem Cell untuk menyimpan tali pusat bayi, yang kemudian diolah di Laboratorium Celltech menjadi Stem Cell. Teknologi yang digunakan adalah teknologi Quantum yang mampu memperbanyak sel dalam waktu yang lebih singkat, dengan kualitas sel yang jauh lebih berkualitas.

Stem Cell bisa digunakan di kemudian hari untuk kepentingan pengobatan berbagai macam penyakit degeratif serta dapat dimanfaatkan sebagai Anti-aging.

Jurnal ilmiah serta riset kedokteran Stem Cell dapat membantu mengatasi lebih dari 80 jenis penyakit diantaranya penyakit degeneratif, auto imun, syndrome, dan penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik.

Sejak keberadaan Celltech Stem Cell Centre berbagai kalangan masyarakat telah memanfaatkan serta merasakan langsung manfaatnya diantaranya pemilik brand Hermes, Simon Hermes, Mantan Wakil Presiden RI Ke – 10 & Ke – 12, Jusuf Kalla bersama istri Mufida Jusuf Kalla, dan Hotman Paris.

Mantan Wapres Jusuf Kalla yang juga penasihat Badan Akreditasi Anti-aging Dunia (WOCPM) melakukan terapi sebagai upaya preventif yang berdampak pada kondisi tubuhnya lebih bugar. Sedangkan istrinya Mufida Yusuf Kalla mengalami osteoatritis pada kedua lututnya. Setelah menjalani terapi stem sel, beliau berhasil sembuh serta dapat beribadah dengan nyaman.

Dengan teknologi Quantum Closed System yang unik, dan langka di dunia Prof. Deby Vinski sukses menjadikan nama Indonesia sebagai Pusat Stem Cell, dan Anti-aging dunia. Sekaligus merupakan upaya berkelanjutan dalam upaya Prof. Deby mendukung program Presiden Prabowo Health Tourism Indonesia di skala nasional serta di tataran global, khususnya dalam upaya mengembalikan devisa negara.

Atas kerja keras dari hasil buah pemikiran kreatif Kartini Indonesia masa kini lewat layanan terbaik dari sisi inovasi, kualitas serta keahliannya, Celltech Stem Cell Centre telah berulang kali mendapat penghargaan prestisius di kancah global. Penghargaan yang diterima membuktikan kemajuan, dan mutu terbaik melalui Celltech Stem Cell Centre dengan validasi kualitas Stem Cell yang berstandar internasional.

Industri Stem Cell Indonesia kian berkilau di tataran global. Butuh suport, dukungan sepenuh hati Pemerintah untuk membumikannya di Indonesia.
Foto : Istimewa.

Tertarik Jadi Pendonor Tali Pusat?

Hubungi konsultan Vinski Tower di WhatsApp, +62-8788162-2233. Ibu bisa menanyakan hal-hal yang berkenaan dengan donor tali pusat. Jika Ibu hendak melahirkan sekitar 4-6 Minggu ke depan, disarankan untuk segera menghubungi konsultan agar langkah yang diperlukan selesai sebelum bayi lahir.

Setelah pendaftaran, donor akan diberi kit pengumpul Donor Tali Pusat Celltech yang dipersonalisasi. Kit berisi semua kebutuhan yang diperlukan untuk menampung darah tali pusat.

Informasikan ke Dokter kandungan bahwa ibu telah terdaftar sebagai Pendonor di Celltech untuk pengambilan darah tali pusat bayi ibu.

Bawa kit pada saat ibu hendak melahirkan ke Rumah Sakit kemudian berikan ke Dokter atau Perawat. Dokter atau Perawat akan mengambil sampel darah ibu untuk pemeriksaan laboratorium lebih lanjut.

Setelah bayi lahir dengan selamat Dokter atau Perawat akan mengambil darah tali pusat untuk dimasukkan ke dalam kit. Kemudian kit akan diambil oleh kurir Celltech. Saat tiba di Celltech Stem Cell Centre, Pendonor akan diberi tahu bahwa darah tali pusat, dan tali pusat sudah tiba. Kemudian akan disimpan di Bank Stem Cell, tempat menyimpan tali pusat bayi.

Proses pengambilan darah tali pusat sangat sederhana, cepat serta tak berdampak sakit. Yang melakukan adalah tenaga medis terlatih. Mereka hanya butuh waktu 5 menit untuk mengumpulkan stem stempel darah tanpa mengganggu atau mempersulit proses persalinan.

Exit mobile version