WanitaIndonesia.co, Jakarta – Rumah Makan Pagi Sore terus memperluas jangkauannya di industri kuliner Tanah Air. Setelah sukses melakukan rebranding dan membuka beberapa cabang baru di Jakarta dan Bandung, jaringan restoran Minang bergaya modern ini akan segera membuka cabang terbarunya di Surabaya.
Didirikan oleh dua perantau asal Bukittinggi, H. Lismar dan H. Sabirin, Pagi Sore pertama kali berdiri di Palembang pada tahun 1973. Seiring waktu, rumah makan ini berkembang dengan membuka sejumlah cabang dan dikenal sebagai restoran premium yang menyajikan masakan Minang dengan konsep modern dan mewah.
Kunci kesuksesan Pagi Sore, menurut pengelola, terletak pada komitmen menjaga kualitas dan cita rasa tradisional. Hidangan-hidangan yang disajikan bukan hanya sekadar makanan, tetapi dianggap sebagai “ungkapan cinta” perpaduan harmonis antara rasa, tekstur, dan aroma yang diracik untuk menyentuh hati para pelanggan.
Selain itu, kerukunan antar anggota keluarga besar pendiri turut menjadi fondasi yang kokoh. Meski saat ini Pagi Sore memiliki dua manajemen berbeda, satu dengan logo dasar merah dan satu lagi dengan dasar hijau semangat kekeluargaan tetap terjaga erat.
“Setelah sukses membuka cabang di Kemang, berlanjut ke Bandung dan terakhir di Pagi Sore Pemuda – Jakarta Timur, kami sedang bersiap-siap membuka cabang di Surabaya dan tentunya kota-kota lain di Indonesia,” kata H. Erwin, CEO Pagi Sore Hijau, kepada media di Jakarta, Jumat (16 Mei 2025). “Insyaallah akhir tahun ini sudah terwujud untuk yang di Surabaya,” tambahnya.
Dalam kesempatan halal bihalal keluarga besar Pagi Sore Pemuda, sempat muncul pertanyaan mengenai isu yang beredar di media sosial terkait restoran Kahyangan by Pagi Sore. Menanggapi hal tersebut, H. Erwin memberikan klarifikasi.
“Dulu kami sempat kerja sama pembukaan restoran dengan pihak lain dengan menyepakati nama resto Kahyangan by Pagi Sore khusus berlokasi di PIK namun saat ini sudah tidak bekerja sama lagi,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Pihak pengelola secara sepihak, dengan alasan lagi renovasi, menjalankan sendiri usaha resto tersebut tanpa menginformasikan kelanjutannya seperti apa. Dan pembukaan cabang Pejaten juga dilakukan tanpa adanya kesepakatan. Sehingga seluruh kegiatan Kahyangan by Pagi Sore bukan bagian dari kami dan kami tidak bertanggung jawab atas rasa dan kualitas yang ada.”
H. Erwin menegaskan bahwa pihaknya kini lebih fokus pada pengembangan rumah makan di bawah manajemen mereka sendiri. “Seluruh masalah yang ada terkait permasalahan Kahyangan by Pagi Sore sudah kami serahkan kepada kuasa hukum kami, dalam hal ini kami menunjuk Chris Sam Siwu SH dkk,” ujarnya. (WIB)