WanitaIndonesia.co, Jakarta – SELANGKAH (Semangat Langkah Kanker) dari Siloam Hospitals Group menjadi asa serta taktik jitu dalam menekan prevelansi penyakit kanker payudara di Indonesia.
Ketakutan yang tak mendasar terdiagnosis, proses pengobatan panjang dengan biaya mahal, stigma masyarakat serta dibayangi oleh kematian menjadi hal yang dialami oleh sebagian besar masyarakat yang takut untuk melakukan skrining kanker payudara.
Padahal hanya lewat skrining tingkat prevelansi bisa ditekan serta stadiumnya bisa dipantau, agar proses pengobatan menjadi lebih mudah tak membutuhkan waktu. Pun biaya pengobatan menjadi lebih ringan.
Namun drama masih terus berlanjut lho, manakala seseorang terdeteksi, mereka dihadapkan oleh banyak opsi segera berobat secara medis, mencari pengobatan alternatif atau tak melakukan apa-apa karena saat itu kondisinya masih dalam keadaan baik-baik saja.
BPJS itu membantu pasien, tapi untuk mengakses layanan seperti kemoterapi butuh waktu karena antrian panjang dari pasien kanker lainnya
yang hendak mengakses layanan tersebut. Proses tunggu seringkali membuat sel kanker bertambah ganas, serta memiliki kesulitan tinggi untuk ditangani. Pun pihak penyelenggara membatasi jumlah kemoterapi perpasien. Padahal pasien kanker ada yang membutuhkan kemoterapi lebih banyak dari jumlah yang telah ditentukan.
Minimnya literasi serta kesadaran untuk melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) serta skrining di tengah larut-marut prevelansi penderita kanker payudara diikuti oleh angka kematian yang cukup tinggi menjadi Alert bahwa Indonesia sedang tak baik-baik saja. Butuh sinergitas anak negeri untuk mengentaskan permasalahan ini dengan beragam cara yang terukur, terarah.
Berkiblat ke Jepang, negara dengan masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran yang sangat tinggi, serta layanan faskes yang modern digawangi oleh para dokter mumpuni, Indonesia bisa mengadaptasinya.
Di sana prevelansi penderita kanker payudaranya sangat tinggi, tapi mereka juara menekan angka kematian penderitanya.
Bagaimana dengan Indonesia?, upaya berkelanjutan terus dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan peralatan medis serta peran tenaga medis untuk melakukan skrining lewat Mamografi, dan USG.

Foto : Istimewa.
Terdepan, lewat Program SELANGKAH (Semangat Melawan Kanker) yang diinisiasi oleh Siloam Hospitals Group. Tahun ini telah memasuki tahun ke – 3 yang telah memberikan skrining secara cuma-cuma kepada 32.000 perempuan penerima manfaat dengan keterbatasan akses ke kesehatan.
Untuk menyebarluaskan kebaikan tersebut lewat capaian yang telah ditorehkan,
mereka menyelenggarakan talkshow “Selangkah Rayakan Harapan : Perjalanan 32.000 Skrining Kanker Payudara.”
Acara dihadiri oleh CEO Siloam Hospitals Group, Caroline Riady, Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, David Utama, dr. Ruth.V.Rebecca, Sp.PD,K-H.Onk.M, Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi Onkologi Medik, dr. Vera N. Tarigan, Sp. Rad, Subsp. PRP(K), Kepala
Departemen Radiologi Siloam Kebon Jeruk, Penerima manfaat Program SELANGKAH, Melda Hutagalung serta Komunitas Perempuan Menari di Jakarta, Rabu (16/3).
Sejak diluncurkan tahun 2023 Siloam Hospitals Group kian memperkuat komitmennya dalam deteksi dini kanker payudara. Pelaksanaan di 14 Cabang Rumah Sakit Siloam dengan melibatkan lebih dari 120 Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Residen Radiologi, para tenaga kesehatan serta staf pendukung lainnya. Program telah menjangkau lebih dari 150 Desa, dan Komunitas di berbagai kota antara lain di Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Bali, dan Medan.

Foto : Istimewa.
Kepedulian Lewat Hati
CEO Siloam Hospitals Group, Caroline Riady menegaskan komitmennya, “SELANGKAH” akan diperluas jangkauannya ke 41 “Rumah Sakit secara serentak agar dapat menjangkau lebih banyak perempuan di tahun 2025.
Caroline menjelaskan, Awal Program dilaksanakan di 14 Rumah Sakit berlanjut di tahun kedua yang menjangkau 22 Rumah Sakit pada tahun kedua.
Selain skrining, Program mencakup edukasi ke masyarakat, pembacaan hasil yang dilanjutkan dengan sesi konseling.
“Flashback hadirnya Program yang saya inisiasi 3 tahun lalu, saat salah satu anggota keluarga melakukan skrining, dan terdeteksi. Lalu bagaimana? Kaget, sedih, bingung tapi hidup harus berlanjut!.
Dengan hasil diagnosa kemudian dilakukan pengobatan secara komprehensif lewat medis, tak berselang lama yang bersangkutan berhasil sembuh, “ujar Caroline.
Caroline melanjutkan, “Momen ini sangat membekas di hati, lantas bagaimana dengan masyarakat lainnya?, “Apakah mereka melakukan hal yang sama? Faktanya tidak kan? Prevelansi penderita penyakit kanker payudara terbilang tinggi, dan diikuti oleh angka kematian yang cukup tinggi pula.”
“Padahal kami memiliki banyak Rumah Sakit dengan peralatan medis yang canggih terbaru serta dukungan tenaga medis mumpuni. Tentunya kesemua potensi ini harus dioptimalkan seperti penggunaan peralatan medis. Dari refleksi perjalanan hati di inner cyrcle saya serta peran, dan fungsi Rumah Sakit Siloam Group tercetus Program SELANGKAH, “imbuhnya.
“Asa hadir agar kejadian penderita yang terlambat dideteksi menurun sehingga pengobatan kanker payudara menjadi lebih mudah serta harapan hidup penderita jadi lebih tinggi.
Lewat skrining, kami tak hanya memeriksa, juga menyebarluaskan pengetahuan dasar ihwal kanker payudara guna mengunggah kesadaran masyarakat, agar tak phobia terhadap kanker. Serta ketika terdeteksi mau melakukan pengobatan secara medis dengan tekun. Dengan ini harapan hidup mereka akan semakin tinggi, “harapnya.
Memahami ketakutan, ketidakmampuan masyarakat banyak dalam mengakses layanan kesehatan terutama untuk melakukan skrining lewat Mamografi, dan USG, Program SELANGKAH dari Siloam Hospitals Group menjadi asa bagi banyak Wanita Indonesia yang peduli akan kesehatan organ yang memiliki peran reproduksi.

“Yuk, Jadi Bagian dari SELANGKAH Maju di 2025!
Turut berbagi pendapat Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, David Utama. “Ihwal penyakit kanker payudara, saya memiliki memori kelabu sehubungan dengan wafatnya Ibu saya karena penyakit tersebut. Layaknya yang lain, ibu baru terdeteksi ketika penyakitnya sudah memasuki stadium lanjut, “cerita David.
David menambahkan, “Dari titik balik di inner cyrcle saya serta Caroline pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan skrining, karena jika terdeteksi di stadium awal pengobatan tentu akan lebih mudah dilakukan serta harapan kesembuhan jadi lebih tinggi.”
“Karenanya lewat Program SELANGKAH, Asa itu senantiasa ada bagi mereka yang mau serta percaya, bahwa sesungguhnya penyakit kanker payudara itu bukan momok menakutkan, tak identik dengan kematian, kesakitan serta trauma-trauma lain yang tak mendasar di masyarakat, “terangnya.
David menceritakan, Setelah diluncurkan 3 tahun lalu, kami bersyukur program banyak didukung oleh para sponsor, namun minim apresiasi masyarakat yang ikut menjadi bagian dari ekosistem ini. Alasannya beragam, utamanya takut serta tak ada waktu karena didera oleh rutinitas kesibukan.
“Berkat upaya sepenuh hati, tekad membaja serta kerja keras yang dilandasi cinta, kepedulian pada tahun ke 3 telah menjangkau 32.000 penerima manfaat. Hal ini membuat semangat kami kian menyala dalam mencapai target sebesar 50.000 penerima manfaat. Diantaranya dengan memperluas cakupan penerima manfaat dengan melaksanakan program di 41 Siloam Hospitals Group yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Kami bersilaturahmi ke organisasi, komunitas perempuan, lapas perempuan untuk memperluas penerima manfaat, “ujar David bungah.
David melanjutkan, “Lewat SELANGKAH kiranya kami turut berkontribusi menekan prevelansi serta angka kematian penyakit yang menduduki peringkat ke dua terbesar di Indonesia diantara jenis kanker lainnya. Skrining harus menjadi sesuatu yang lazim, dibutuhkan guna meningkatkan kualitas hidup khususnya Wanita Indonesia.”
“Keinginan kami tulus, dan luhur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar usianya panjang serta tetap produktif dengan berkelit melawan Penyakit Kanker Payudara. Lewat keberadaan serta peran Siloam Hospitals Group dalam mensejahterakan masyarakat lewat aspek kesehatan, kami hadir tersebar di berbagai kota di Indonesia, digawangi oleh para dokter Spesialis di bidangnya serta dukungan peralatan modern berteknologi canggih, “ucap David.
“Rencana Program tahun 2025 akan ada pemantauan lanjutan bagi peserta dengan hasil temuan tertentu, guna memastikan mereka mendapatkan tindak lanjut yang cepat, dan tepat.
Menurut David deteksi dini saja itu tidak cukup. Penerima manfaat dengan hasil temuan dapat langsung mendapat tindak lanjut yang tepat, “pungkas David
Bagi pembaca WanitaIndonesia.co yang tertarik untuk mengikuti Program SELANGKAH, David menegaskan Anda tak perlu menyertakan persyaratan khusus, cukup bawa diri dengan menyambangi sejumlah Rumah Sakit Siloam Group yang menyelenggarakan program. Calon penerima manfaat akan ditemui, dilayani dengan keramah-tamahan khas tenaga medis mumpuni, yang melayani lewat kepedulian serta hati.