Sampoerna dan PMI Wujudkan Komitmen Inovasi Produk Bebas Asap Berbasis Sains dan Teknologi

Produk bebas asap terbukti secara ilmiah menghasilkan kadar zat berbahaya dan berpotensi berbahaya rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan rokok

WanitaIndonesia.co, Jakarta – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), bersama perusahaan induk Philip Morris International, menegaskan pentingnya inovasi berbasis sains sebagai elemen kunci dalam mendorong transformasi industri tembakau menuju masa depan yang lebih baik. Seiring dengan itu, PMI juga menyoroti peran strategis Indonesia sebagai pusat inovasi, produksi, dan ekspor produk bebas asap ke wilayah Asia Pasifik.

*Senior Vice President External Affairs PMI Christos Harpantidis,* mengatakan bahwa inovasi bukan semata-mata tentang menciptakan teknologi baru, melainkan sebuah panggilan untuk menjawab tantangan global melalui pendekatan yang bertanggung jawab dan kontekstual. Ia menekankan bahwa inovasi yang mampu menciptakan perubahan nyata hanya dapat terjadi ketika disinergikan dengan karakter unik dan kebutuhan pasar lokal, serta didukung oleh kolaborasi lintas sektor.

“Itulah mengapa kami berinvestasi di Indonesia—bukan hanya karena skalanya yang strategis, tetapi karena kami melihat potensi kolaborasi yang kuat bersama para pemangku kepentingan dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik. Kami percaya, inovasi yang bermakna lahir dari kerja sama, bukan berjalan sendiri,” ujar Christos pada acara Technovation 2025 di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Technovation 2025 menjadi platform strategis untuk berdiskusi dan berbagi wawasan mengenai bagaimana sains dan teknologi menjadi pilar utama dalam menghadirkan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa. Pasalnya, produk bebas asap Sampoerna tidak melalui proses pembakaran, sehingga menghasilkan kadar zat berbahaya dan berpotensi berbahaya rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan rokok.

Dalam kesempatan yang sama, *Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Ivan Cahyadi,* mengatakan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk terus melakukan inovasi yang berlandaskan pada penelitan ilmiah pada produk tembakau bebas asap yang akan dipasarkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau/nikotin lainnya.

Baca Juga :  PMI Apresiasi Kehadiran BRI Taipei Branch, Permudah Transaksi dan Pengiriman Uang dari Taiwan ke Indonesia

Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, Sampoerna menginvestasikan sebesar USD 330 juta atau setara Rp5,3 triliun untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, pada tahun 2023. Fasilitas ini menjadi pabrik produk tembakau bebas asap pertama milik PMI di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.

“Fasilitas ini dilengkapi dengan Laboratorium Pengujian dan Analisis berstandar global. Laboratorium ini merupakan Advanced Lab milik PMI satu-satunya di Asia dengan didukung sekitar 200 tenaga ahli dari dalam negeri yang berkualifikasi tinggi. Mereka adalah talenta-talenta terbaik milik bangsa Indonesia yang melakukan pengujian dan analisis kualitas produk bebas asap yang dipasarkan tidak hanya untuk market Indonesia, namun juga bagi afiliasi PMI lainnya di berbagai belahan penjuru dunia,” jelas Ivan.

Ivan mengatakan, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar penting, tetapi juga pusat keunggulan global dalam riset dan pengembangan produk tembakau bebas asap.

Komitmen ini juga diwujudkan melalui kehadiran beragam produk bebas asap yang ditujukan untuk memenuhi preferensi konsumen dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau/nikotin bebas asap lainnya. Portofolio Sampoerna mencakup produk tembakau yang dipanaskan, yaitu _IQOS_ dengan batang tembakau _TEREA_ dan _BONDS by IQOS_ dengan batang tembakau khusus _BLENDS by A;_ rokok elektronik VEEV; serta kantong nikotin, _ZYN._

“Sejak Kuartal IV 2024, kami juga memperkenalkan _BONDS by IQOS_ dengan batang tembakau khusus _BLENDS by A_ untuk memenuhi preferensi konsumen dewasa dan lebih terjangkau. _BLENDS_ turut hadir dalam varian cengkih yang dibuat dengan cengkih asli Indonesia dan saat ini sudah tersedia di 20 kota besar di Indonesia” ujar Ivan.

Baca Juga :  PMI Manufaktur RI Diberikan Apresiasi Menperi

Selain inovatif berbasis sains dan teknologi, produk bebas asap yang dikembangkan Sampoerna ini juga berperan sebagai katalisator dalam mendorong kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional melalui penciptaan nilai tambah bagi negara. Kehadiran produk bebas asap ini meningkatkan penyerapan hasil produksi tembakau dan cengkih asli Indonesia dari petani lokal, serta menciptakan kemitraan dengan 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia. Kemitraan tersebut telah menghasilkan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru hingga melibatkan lebih dari 150.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC) dalam ekosistem distribusi produk bebas asap.

Para pengusaha UMKM turut memberikan apresiasi karena merasakan dampak ekonomi setelah masuk ke dalam ekosistem distribusi produk bebas asap. Salah satunya adalah Maja Family. *Chief Marketing Officer Omar Karim Prawiranegara Maja Family* mengatakan, usahanya mengalami peningkatan setelah menyediakan sebagian area di kafenya menjadi ramah IQOS, yang selaras dengan citranya sebagai tempat yang modern, inklusif, dan peduli terhadap kenyamanan semua pengunjung.

“Semua upaya ini, mulai dari investasi, penyerapan bahan baku lokal, kemitraan dengan UMKM, penciptaan lapangan kerja, hingga kontribusi ekspor, merupakan kontribusi nyata Sampoerna dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan nilai tambah bagi bangsa. Kami juga bangga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung perbaikan kualitas kesehatan publik melalui penyediaan produk bebas asap bagi perokok dewasa,” tutup Ivan.

Baca Juga :  Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Philip Morris International: Pemimpin Global Gerakan Bebas Asap

Philip Morris International (PMI) merupakan perusahaan consumer goods berskala internasional terkemuka yang secara aktif berupaya mewujudkan masa depan bebas yang lebih baik sekaligus mengembangkan portfolio jangka panjang yang mencakup produk di luar sektor tembakau dan nikotin. Portofolio produk PMI saat ini didominasi oleh rokok dan produk bebas asap, termasuk produk tembakau yang dipanaskan, kantong nikotin, dan produk e-vapor. Per 31 Desember 2024, produk bebas asap PMI telah tersedia di 95 pasar, dan diperkirakan telah digunakan oleh 38,6 juta konsumen dewasa di seluruh dunia. Pada kuartal pertama tahun 2025, segmen produk bebas asap menyumbang 42% dari total pendapatan bersih perusahaan. Sejak tahun 2008, PMI telah menginvestasikan lebih dari USD 14 miliar untuk mengembangkan, membuktikan secara ilmiah, dan memasarkan produk inovatif bebas asap bagi konsumen dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau. Upaya ini mencakup pengembangan kapabilitas penilaian ilmiah kelas dunia, khususnya di bidang toksikologi sistem praklinis, penelitian klinis dan perilaku, serta studi pascapasar.

Melalui proses tinjauan ilmiah yang ketat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (U.S. FDA) telah memberikan izin pemasaran untuk produk snus General buatan Swedish Match dan kantung nikotin ZYN serta perangkat pemanas tembakau IQOS dan stik tembakau buatan PMI – yang merupakan izin pertama kalinya dalam kategorinya masing-masing. Beberapa versi perangkat dan stik tembakau IQOS serta snus General juga telah memperoleh otorisasi produk tembakau dengan risiko yang dimodifikasi pertama kali dari U.S. FDA. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.pmi.com  dan www.pmiscience.com. (imb)