WanitaIndonesia.co, Maros – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penanaman 1.000 mangrove di Instalasi Tambak Silvofishery Marana, Maros, dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April 2024.
Penanaman ini bertujuan untuk meningkatkan ekosistem penyerap karbon dan melindungi tambak udang dari kerusakan infrastruktur.
Indra Jaya Asaad, Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, menjelaskan bahwa sistem wanamina, yang menggabungkan vegetasi hutan bakau dan tambak, menjadi solusi untuk menyeimbangkan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, penanaman bakau juga membantu melindungi tambak dari erosi dan abrasi, serta meningkatkan kesuburan tanah di sekitarnya. Bakau ditanam sebagai model empang parit, menjadi contoh integrated aquaculture dan konservasi lingkungan.
Penanaman mangrove ini merupakan kegiatan rutin BRPBAP3 Maros yang melibatkan masyarakat lokal, mahasiswa, dan siswa. Bibit bakau yang digunakan berasal dari pembenihan lokal dan juga didistribusikan kepada berbagai pihak yang memiliki program penanaman bakau.
Kegiatan ini didukung oleh SFV Wanamina, Pokdakan Manrimisi Jaya, mahasiswa Universitas Hasanuddin, dan siswa SMK 9 Pinrang, serta berbagai pihak lainnya seperti YL Forest, Efishery, dan Indonesia Power. (saf/infopublik.id)