WanitaIndonesia.co- PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) telah mengumumkan 12 peternak muda yang berhasil memenangkan program Young Progressive Farmer Academy. Program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendorong minat generasi muda untuk menjadi peternak sapi perah yang sejahtera dan berkelanjutan, mengingat adanya ancaman terhadap regenerasi peternak sapi perah di Indonesia.
Melalui program Young Progressive Farmer Academy, para peternak muda akan mendapatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan peternakan sapi yang berkelanjutan. Mereka juga akan berdiskusi tentang rencana pengembangan bisnis peternakan mereka. Namun, hal yang paling menarik adalah para pemenang akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti studi banding di Belanda. Di sana, mereka akan mempelajari praktik manajemen peternakan sapi terbaik dari peternak lokal di Belanda.
Studi banding ini akan memberikan pengalaman berharga bagi para peternak muda dalam memperluas pengetahuan dan pemahaman mereka tentang praktik terbaik dalam industri peternakan sapi perah. Mereka akan belajar tentang teknologi, manajemen pakan, reproduksi, kesehatan ternak, dan aspek lainnya yang relevan dengan pengelolaan peternakan sapi perah yang efisien dan berkelanjutan.
Selain itu, para pemenang juga akan diminta untuk membuat artikel berita yang simpel dan menarik mengenai pengalaman mereka selama studi banding di Belanda. Artikel ini nantinya dapat membagikan informasi yang berharga kepada masyarakat luas mengenai praktik manajemen peternakan sapi perah yang dapat diterapkan di Indonesia.
Program Young Progressive Farmer Academy ini merupakan langkah yang positif dari PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) dalam mendorong generasi muda untuk terlibat dalam industri peternakan sapi perah. Dengan memberikan edukasi dan pengalaman praktis kepada peternak muda, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam regenerasi peternak sapi perah di Indonesia, serta terciptanya peternak-peternak yang lebih profesional, sejahtera, dan berkelanjutan.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengatakan program Young Progressive Farmer Academy bertujuan mencari peternak muda yang berpikiran progresif untuk mengembangkan dan memajukan peternakan sapi perah di Indonesia. “Kemajuan peternakan sapi perah di Indonesia sangat krusial dalam mendorong pemenuhan kebutuhan susu untuk Indonesia yang lebih sehat dengan asupan nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh keluarga, sejalan dengan tujuan FFI yaitu ‘Nourishing Indonesia to Progress’ dan komitmen FFI untuk membangun keluarga yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras,” ucap Andrew F. Saputro.
Saat ini kondisi persusuan nasional memang membutuhkan perhatian. Susu adalah sumber nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Tapi tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), baru mencapai 16,27 kg per kapita per tahun, di bawah rata-rata negara-negara di Asia Tenggara. Sementara kebutuhan susu mencapai 4,4 juta ton (2022) namun produksi susu segar kita baru mencapai 968.980 ton pada 2022.
Kendala-kendala yang dihadapi sektor peternakan sapi perah antara lain kecilnya skala kepemilikan sapi, lahan terbatas, mahalnya biaya pembesaran, kurangnya pemahaman akan good dairy farming practices, mandeknya regenerasi peternak karena rendahnya minat anak muda (usía rata – rata peternak sapi perah Indonesia adalah 56 tahun), dan deraan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang pernah menjangkiti lebih dari 538 ribu ternak di 17 provinsi, pada tahun lalu, di mana 72 ribu ekor adalah sapi perah.
Program Young Progressive Farmer Academy adalah salah satu inisiatif FFI untuk mendorong minat anak muda menjadi peternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah di Indonesia melalui capacity building, sejalan dengan tujuan FFI yaitu “Nourishing Indonesia to Progress”. Program ini bertujuan mencari peternak muda yang berpikiran progresif untuk mengembangkan peternakan sapi perah yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka tapi juga berkelanjutan atau ramah lingkungan, sejalan dengan upaya mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan selaras dengan lingkungan.
Pada periode 19 Mei sampai 27 Juni, dewan juri telah menyeleksi berbagai perencanaan bisnis yang diajukan oleh para peternak muda dari mitra koperasi FFI di seluruh Indonesia, dan memilih 36 perencanaan bisnis yang potensial berkembang di masa depan. Selanjutnya, ke-36 perencanaan bisnis ini akan diberikan kepada juri lapangan dan juri panel untuk seleksi lanjutan berupa penilaian terhadap perencanaan, verifikasi, dan wawancara dengan peserta di lapangan. Terpilihlah 12 peternak yang dianggap memiliki perencanaan bisnis terbaik. Rangkaian program akan ditutup dengan studi banding dan pembelajaran praktik peternakan sapi terbaik di Belanda, pada 18-22 September, yang akan diikuti oleh seluruh dewan juri dan 12 pemenang.
Diharapkan dalam 3 tahun ke depan, pemenang program Young Progressive Farmer Academy akan tumbuh jadi peternak skala medium dengan kenaikan pendapatan hingga 50 persen. Dengan kenaikan skala bisnis ini, para peternak muda ini akan berkontribusi dalam upaya meningkatkan produksi susu nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Putu Juli Ardika, mengatakan bangga atas penyelenggaraan program Young Progressive Farmer Academy sebab tak banyak yang melihat kesempatan ini. “Para peternak muda ini berada pada bisnis yang tepat karena saat ini 80% bahan baku susu masih harus di impor, sementara dalam negeri itu baru tersedia 20%, jadi kesempatannya sangat bagus. Kesadaran anak-anak muda untuk meneruskan usaha peternakan sapi perah perlu terus didorong, dan pembekalan job training di Belanda bagi 12 peternak muda yang menjadi pemenang ini akan memperkuat kemampuan managerial dan pengembangan usaha sapi perah mereka. Pemerintah saat ini juga sedang melakukan upaya pemulihan populasi ternak sapi perah yang turun akibat wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) . Para pemenang program Young Progressive Farmer Academy ini dapat menjadi role model pengelolaan bisnis peternakan sapi perah yang modern dan menjadi motivator bagi peternak-peternak muda lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kapasitasnya serta berkontribusi pada peningkatan populasi serta peningkatan produksi dan kualitas susu segar di dalam negeri. Harapannya para peternak muda ini dapat memanfaatkan kesempatan yang disperoleh untuk berbuat yang sebesar-besarnya baik itu untuk usahanya sendiri, lingkungannya, maupun untuk negara ini. Sangat baik kalau kita dapat membantu pertumbuhan ekonomi.”
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNak) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Tri Melasari mengapresiasi program Young Progressive Farmer Academy sebagai salah satu upaya berkelanjutan PT. Frisian Flag Indonesia untuk turut serta membangun persusuan nasional dengan meningkatkan minat dan kapasitas peternak muda Indonesia dan dapat melahirkan generasi muda peternak sapi perah yang inovatif, mandiri dan progresif. “Semoga nanti ke-12 pemenang dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan baik dan dapat memenuhi ekspektasi dan harapan yang ditetapkan baik dalam aspek produksi maupun pendapatan, dan lebih penting lagi dapat menjadi inspirator dan agen perubahan di lingkungan masing-masing. Kami berharap program ini menjadi momentum penting untuk kita semua, seluruh stakeholders persusuan untuk bersama sama bahu membahu untuk meningkatkan agro industri persusuan nasional. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan menjadi contoh bagi industri pengolahan susu lainnya untuk juga bermitra dengan peternak dan melahirkan program-program pemberdayaan peternak muda yang inovatif dan implementatif lainnya”
The Agricultural Counsellor untuk Indonesia Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Mr Joost Van Uum, mengatakan program Young Progressive Farmer Academy menunjukkan komitmen FFI untuk peningkatan kapasitas peternak Indonesia. “Program ini bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan tentang susu tapi untuk meningkatkan kualitas industrinya dan melahirkan generasi baru untuk peternakan di Indonesia. Para peserta akan mendapatkan pengetahuan, bisnis, dan bisa lebih mampu menjadikan bisnis ini lebih efisien, menguntungkan, dan lebih produktif. Termasuk bagaimana caranya memiliki strategi bisnis untuk mengembangkan dan memberi dampak positif pada lingkungan sekitar. Saya berharap, di Belanda teman-teman mendapatkan pengalaman dan insight lebih untuk dibawa ke Indonesia dan dapat diaplikasikan dan berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk lingkungan sekitar.”
Sementara itu, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Dedi Setiadi, mengatakan kesadaran anak-anak muda untuk meneruskan usaha peternakan sapi perah keluarganya perlu terus didorong sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan industri dan mengatasi berbagai masalah persusuan. “Program Young Progressive Farmer Academy patut dicontoh sebagai inisiatif industri dalam program edukasi dan kompetisi untuk meningkatkan skala bisnis sekaligus kesejahteraan para peternak sapi perah kita, sehingga sektor ini akan terus menarik minat anak-anak muda,” tutup Dedi.
– selesai –