WanitaIndonesia.co, Pontianak – Varian kuliner Kalimantan – Barat kian beragam, berkembang, serta beradaptasi dengan pengaruh kuliner dari daerah lain.
Serabi, juadah tradisional yang diracik dari campuran adonan tepung beras, telur, santan dan garam menjadi inspirasi sajian dari kekuatan toping kekinian.
Saat berkendara ke luar kota Pontianak di sepanjang jalan di Desa Punggur nan asri, saya diajak Oshin, Foodie Pontianak, serta rekan sekerjanya Olvi menyusur salah satu Hidden Gem Surabi Corner Punggur, di Jalan Sungai Bemban Punggur Kecil, Kubu Raya – Kalimantan Barat.
Sebuah lahan luas diubah menjadi tempat makan semi permanen nan asri. Beratap daun kelapa anti panas, dengan sebagian dinding dan lantai terbuat dari kayu, khas bangunan tempo dulu.
Deretan pepohonan asri berhias ikatan kain poleng (kain tartan hitam-putih) Bali, menambah semarak tempat santap yang dibagi menjadi 3. Private, in-door semi out-door, serta out-door yang masing-masing memiliki daya pikat tersendiri.
Menurut Oshin, waktu pertama kali ke Surabi Corner kala resto baru berdiri, pemilik hanya menyediakan menu Surabi. Saat kami bertiga menyambanginya, menunya kian lengkap dari varian kudapan, sajian utama style olahan khas resto seafood, serta es krim.
Layanan Ramah, Teknik Penyajian dan Ambience Oke, Namun…???
Kami memesan kerupuk basah, adonan dari daging ikan tongkol atau tenggiri giling berbumbu yang dikukus. Teksturnya lembut kenyal, tersaji dengan saus kacang. Citarasa ikannya kuat, tak banyak menggunakan tepung, mendekati sempurna!. Hanya sayang, saus kacangnya terlalu encer dan oily (berminyak).
Seandainya kita bawa saus Siomay Bandung ke sini, tentu rasanya jadi lebih klop, “canda Oshin yang memiliki banyak rekomendasi pelaku usaha kuliner khas nan lezat di Kalimantan-Barat. Dari yang berlokasi di pusat kota hingga hidden gems yang jarang diketahui banyak orang, sahabat saya inilah yang paling tahu.
Penasaran dengan rasa Surabi kekinian, kami memilih varian gurih dari Surabi Telur Abon, Surabi Telur Beef Teriyaki, Surabi Telur Ikan Rica, yang kesemuanya ditoping keju, serta Seporsi Surabi Pisang Keju Kental Manis.
Jujur, food stylish pada buku menu cukup mengundang, pun saat tersaji menu dengan fotonya 11-12 mirip dan menggugah selera.
Saat diiris kecil, tekstur Surabi tidak pluffy maupun keras. Lebih mengarah ke tekstur yang kokoh lembut Foodie bilang So-so lah. Rasa toping ok, tapi belum bisa dibilang istimewa karena hanya diracik menggunakan toping dari bahan-bahan standar. Saus mayonaise, thousand islands, hingga saus sambal dikreasikan tanpa ada sentuhan home made. Tekstur, serta citarasanya sekedar enak. Belum bisa dikatakan istimewa.
Namun bagi pemula non Foodie, atau mereka yang sedang lapar, rasa Surabi Corner bolehlah direkomendasikan. Apalagi
Hidden Gem
pengelola berusaha memberikan layanan maksimal dengan pramusaji yang interaktif dan friendly. Sulit lho menemukan pramusaji seperti ini di kota Pontianak.
Hadir saung berbentuk pondok kayu yang diperuntukkan sebagai tempat memancing. Paket memancing memancing terdiri dari dl fasilitas, dua joran, serta umpan yang dibanderol Rp. 30 ribu.
Hasil pancingan harus dibeli, bisa dibawa pulang atau minta dimasakan dan dinikmati di tempat.
Hadir layanan khusus Chef yang akan mengolahnya sesuai dengan varian menu pilihan pengunjung seperti dibakar atau digoreng dengan pelengkap beragam saus. Harga untuk hasil pancing yang dimasak di tempat dengan yang dibawa pulang berbeda.
Surabi Corner direkomendasikan buat yang menginginkan rehat sambil bersantap dengan nuansa alam nan asri. Jika ingin menikmati langsat dan durian Punggur yang ikonik, datanglah pada musim buah, Juni-Juli atau Desember – Januari. Langsat merupakan buah dari keluarga Meliaceae. Bentuk, serta rasanya menyerupai duku Palembang. Daging buah bertekstur kokoh lembut, mengandung biji.
Di sepanjang jalan Desa Punggur diapit dengan rindangnya perkebunan langsat, durian, manggis dan rambutan. Langsat merupakan buah dari jenis keluarga Meliaceae. Bentuk dan rasanya menyerupai duku Palembang, namun hadir khas yang beda. Buktikan saja sendiri!
Hasil panen selain dinikmati masyarakat Pontianak dan sekitarnya, juga diekspor ke negara Malaysia seperti Kucing dan Serawak. Saat musim panen, harga buah relatif lebih murah dari kota Pontianak. Petani buah di Punggur juga menjual langsung dengan display menarik untuk para wisatawan. (RP)