WanitaIndonesia.co – Siapa sangka komika Mongol Stres memiliki masa lalu yang menyeramkan. Ia pernah menjalani ritual pemujaan setan. Selama itu, Mongol akrab dengan berbagai aktifitas terkait ritual satanic yang dilakukan bersama para pemuja setan lainnya.
“Sebenarnya satanic tidak menjanjikan hal-hal yang muluk. Yang dijanjikan paling tentang kebutuhan kita, makan minum, karena di satanic setiap kali kita datang ritual kan dapat duit,” kata Mongol saat ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Saat tergabung dalam sekte tersebut, pemilik nama asli Rony Imanuel, membeberkan sejumlah hal yang dilakukannya. Menurut dia, apa yang disajikan dalam film barat terkait ritual pemujaan setan, benar adanya.
“Ada member atau ikatan perjanjian, keluarin darah ditaruh di teko begini, campur air dibaca-bacain, disuruh minum bersama, kan persahabatan. Sudah, kalau sudah melakukan perjanjian darah berarti udah bagian dari church of satan atau mungkin komunitas penyesatan yang lain,” sambung pria berdarah Manado ini.
Keterlibatan Mongol dalam ritual pemujaan setan ternyata dinilai menarik untuk dibuat film. Beberapa produser dan sutradara sempat mengajak Mongol berbincang untuk membahas mengenai mengangkat kisah tersebut ke layer bioskop.
Tahun ini, film tersebut terwujud disaksikan penonton film di Indonesia. Dengan judul Gereja Setan, masyarakat bisa mengetahui sisi gelap Mongol saat mendalami ritual pemujaan setan yang masih dianggap ‘aktifitas tak terlihat’ di Tanah Air.
“Kalau kisah nyata, bisa dibilang iya, bisa dibilang juga ada tambahan dari beberapa teman-teman yang mantan satanik yang juga sudah bertobat dan mereka juga sharing dengan pengalamannya mereka alami,” Mongol memaparkan.
Komika 46 tahun ini menjelaskan, ikut terlibat berakting dalam film yang mengisahkan pengalaman dirinya tak cuma sebagai pemain, namun juga tim pendukung cerita untuk menyajikan fakta dan peristiwa nyata yang dialaminya kepada penonton.
“Mongol di lokasi syuting, di saat ada adegan ritual itu, lokasi syuting untuk ritual itu semua Mongol yang perbaiki, termasuk apa, pentagramnya, susunan lilinnya, terus mejanya, altarnya semua itu Mongol yang men-create dengan bersama teman-teman art,” kata dia.
Mongol berpendapat, film tentang dirinya perlu disimak masyarakat untuk memberi pengetahuan serta membatasi adanya sekte atau ritual pemujaan setan di Indonesia meluas. “Lewat film ini, gue pengin orang lain enggak ikut-ikutan jalan yang pernah gue tempuh. Pertobatan itu enggak gampang. Gue ingin selamatkan orang lain lewat pengalaman pahit gue,” tegasnya. (GIE)





