Kisah Hidup Bagaikan Cerita FTV, Kini Ressa Herlambang Bangkit Dari Keterpurukan

Foto : Istimewa

WanitaIndonesia.co – Ressa Herlambang penyanyi, pencipta lagu sempat populer di era tahun 2000 – an. Datang dari keluarga kaya-raya tak ada yang tahu nasibnya dalam sekejap bertudung tabir kelam.

Saat tampil di sejumlah tayangan Podcast dan infotaiment, Ressa mengaku sudah berdamai dengan kehidupannya yang harus dimulai kembali dari titik nol. Pun di awal kebangkrutan ekonomi keluarganya, aku sebenarnya bisa menerima dengan melakoni banyak usaha untuk bertahan hidup. Aku ga stress, depresi atau melakukan hal-hal yang tak terpuji.

Di awal, Mama berpesan ke seluruh keluarga inti bahwa kebangkrutan ini harus ditutupi dan tak boleh diketahui dan diceritakan ke orang lain. Kami harus bisa menjaga martabak dan harga diri keluarga.

Ressa ingat dia harus memainkan lakon sebagai anak orang kaya. Rutin up-date foto-foto dirinya di media sosial. Berpakaian branded, aku sering mencuri-curi momen foto di mobil mewah orang yang sedang terparkir. Dulunya papaku memiliki banyak mobil mewah yang kemudian disita bersama rumah mewah kami. Tak ada perasaan bersalah, hanya satu rasa cemas kalau ada yang tahu ikhwal Kehidupanku yang sesungguhnya.

12 tahun lara tersebut dijalani tanpa ada satu pun circle pertemanannya yang mengetahui Ressa telah bangkrut.
Berawal pada suatu malam dari kejadian mistis yang terjadi di rumah mewahnya. Kemudian berturut-turut kemalangan menimpa keluarga. Bisnis papa-mamanya merugi hingga belasan milyar dalam hitungan jam, mereka terlilit hutang dan harus merelakan rumah beserta isinya disita.

Foto : Ressa Herlambang ‘struggle’ kala 12 tahun terpuruk

Ressa ingat, saat sedang asyik bermain playstation di kamarnya yang luas dan indah, papa-mamanya mengajaknya untuk keluar dari rumah. Meninggalkan banyak kemewahan dari mobil, motor, produk fashion branded. Bahkan aku memiliki sejumlah jam tangan brand dunia, ada yang bertahtakan berlian. Aku sempat kehilangan anting berlian, tapi waktu itu ga jadi masalah, bisa beli lagi dengan mudah.

Saat pindah dan menumpang tinggal bersama saudara orang tuanya, merupakan hal yang tak mudah yang harus dijalaninya.
Awalnya Ressa tak paham dengan kejadian yang menimpa bisnis keluarganya. Dia kira waktu itu lagi di prank sama kedua orang tuanya. Lambat laun Ressa baru mengerti dan sadar bahwa bisnis keluarganya merugi. Mereka telah jatuh bangkrut. Sejak saat itu dramapun dimulai dari beragam peristiwa getir nan memilukan yang kerap berseliweran di tayangan FTV.

Saat dipaksa meninggalkan rumah, keluarganya pun harus segera melunasi hutang. Ressa hanya pegang uang 2 juta dan sudah tak memiliki aset maupun sumber penghasilan. Terpaksa ia menghubungi teman aktrisnya yang mau meminjamkan uang tanpa bocor mulut, agar tak ada yang mengetahui kalau dia sedang susah. Alhamdulilah diberi, hutang keluarga berhasil dilunasi kenang Ressa.

“Dampak dari kejadian mistis, serta kehidupan kami yang berubah drastis membuat mental mamaku down.
Mama yang dikasihinya mengalami depresi, sempat sembuh, kemudian menderita penyakit kanker serviks, ” ujar Ressa getir.

Berjualan Bersama Adik Mamapun Berpulang

“Tiga tahun mamaku harus berjuang dengan penyakitnya tersebut. Kami berobat dengan mengandalkan layanan BPJS. Sayangnya tak semua biaya tercover, karena tak memiliki uang akupun meminta persetujuan Mama untuk berobat secara alternatif.
Mama dalam kondisi apapun, senang kemudian susah. Serta saat mendapat cobaan penyakit, senantiasa memerhatikan aku. Ia senantiasa menanyakan projekku, menyemangati dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesanku. Serta masih banyak hal lain yang beliau lakukan untuk mendukung karirku, “imbuh Ressa sedih.

Ressa menambahkan, ” Saat keluargaku pindah ke kontrakan yang murah, aku menempati sebuah kamar sempit dan tak layak sampai harus berbagi dengan tikus liar yang menjijikkan dan menganggu. Aku tahu Mama sedih, namun beliau senantiasa menguatkanku saat hati mulai merapuh. Pun dalam keseharian aku hanya mampu makan sehari sekali karena hendak bertahan agar esok harinya masih bisa makan.”

“Tak kan pernah bisa aku bayangkan, dalam kondisi terpuruk, mama harus pergi menghadap Rabb-Nya. Bagiku inilah kesedihan, serta penderitaan yang sesungguhnya. Aku serasa berada di ujung tubir kehidupanku.Suluh itu telah pergi saat aku masih belum mampu  menunjukkan baktiku sebagai anak. Aku masih harus berjuang untuk asa, serta cita-cita hidup yang lebih baik, bermanfaat buat sesama, “ujar Ressa kelu.

Banyak kenangan seputar perjuangan Ressa untuk menjalani hidup yang tak mudah.
“Setelah pindah dari rumah keluarga, kami sempat mengontrak di tempat yang kurang layak. Aku menempati kamar kecil dan buruk. Sampai harus berbagi dengan tikus, makan hanya bisa sehari sekali, agar dapat berhemat untuk esok harinya. Mamaku senantiasa hadir menguatkan hati dan ragaku.

“Dalam kondisi terhimpit, aku berupaya mandiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluargaku. Aku sempat berjualan es pisang ijo bersama adikku memanfaatkan momen libur Lebaran di halaman sebuah masjid, di daerah Tangerang.
Agar tidak diketahui pembeli,
aku menggunakan topi untuk menutupi bagian wajah. Aku melayani tanpa banyak bicara dan lebih sering menunduk. Aku juga waspada jika ada pembeli yang aku kenal. Seringkali aku dan adikku melipir dan menjauh sementara, meninggalkan sejenak makanan dagangan kami, untuk kemudian datang kembali saat pembeli tersebut pergi, “cerita Ressa.

“Pun saat mendapat projek kecil, bantu-bantu teman dalam bermusik aku sudah sangat bersyukur dan merasa senang bahwa beberapa hari ke depan hidup kami aman. Sempat honor yang aku terima habis untuk pindah ke kontrakan yang lebih layak. Sisanya hanya cukup untuk membeli nasi padang 3 bungkus yang kami makan bersama. Papaku tercekat dan menangis, “kenang Ressa.

“Walau sekarang masih harus berjuang, saat ini aku merasa bersyukur, masih dapat melanjutkan passionku dalam berkesenian sambil mendapatkan penghasilan. Untuk tahun ini sudah ada projek musik yang ku dapat. Tak masalah sih nilainya kecil.
Aku ingin meminta maaf ke Mamaku karena akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan kondisiku yang sempat 12 tahun lamanya aku sembunyikan, “kata Ressa.

“Maafkan Ressa ya mah, beristirahatlah dengan tenang dan percaya bahwa aku tak hendak dikasihani dengan ceritaku ini.
Aku ingin masyarakat menghargai talenta melalui karya-karyaku, bukan mengasihiku, “pungkas Ressa. (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini