“Kami juga mengembangkan platform guru belajar dan berbagi sehingga para guru bisa belajar dari rekan sejawatnya dalam mengembangkan pembelajaran,” tutur Menteri Nadiem.
Saat ini, dunia pendidikan Indonesia telah memasuki babak baru dengan mulai dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Peranan guru dinilai sangat penting dalam suksesnya PTM terbatas dan menghadirkan layanan pendidikan yang aman dan nyaman. “Berkat ketangguhan ibu dan bapak, kita telah berhasil melewati masa yang penuh tantangan. Saat ini telah mulai melaksanakan PTM terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat demi keselamatan semua warga sekolah,” ujar Mendikbudristek.
“Sekali lagi, peran ibu dan bapak sangat besar dalam menyukseskan PTM terbatas,” kata Nadiem.
Menteri Nadiem mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas pengabdian para guru Indonesia yang terus bergerak menghadirkan layanan pendidikan di tengah segala keterbatasan.“Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi Ibu dan Bapak dan Ibu guru dalam mendidik anak-anak Indonesia agar menjadi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter,” katanya.
Pemerintah, terang Nadiem, juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru Indonesia. “Kami terus berupaya mendengarkan masukan dari Ibu dan Bapak, serta memprioritaskan peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru demi kemajuan Indonesia di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril memberikan apresiasi dan dedikasi kepada semua guru atas semangat juang yang tinggi dan kesabaran guru Indonesia untuk terus bergerak, belajar dan berbagi sehingga pembelajaran peserta didik tetap terus berjalan.
Upaya mengembalikan peran guru sebagai aktor utama bertujuan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih adaptif, inklusif untuk semua peserta didik di manapun dan kapanpun, serta lebih tahan terhadap disrupsi di masa depan.
“Transformasi pendidikan dan berbagai tantangan yang dialami oleh guru sampai sekarang membutuhkan bentuk dukungan kebijakan baru untuk pemulihan yang efektif. Dukungan kebijakan yang diperlukan mencakup beberapa bidang, termasuk pengembangan profesional guru, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan kondisi kerja,” tutur Dirjen GTK. (vay)