
wanitaindonesia.co – Kementerian Sosial (Kemensos) mengakui donasi bagi rumah Gala Sky, putra mendiang selebritas Vanessa Angel, tak berizin. Alih-alih memberi sanksi, upaya memandu perizinan lebih dipilih.
Sebelumnya, aktivis media sosial Marissya Icha melakukan penggalangan dana untuk rumah Gala Sky. Uang Rp1,4 miliar terkumpul di rekening bersama yang dibuat Marissya dan ibu dari mendiang Bibi Ardiansyah, suami Vanessa.
Ayah Vanessa, Doddy Sudrajat, mengajukan keberatan dengan donasi tersebut ke Kemensos dengan dalih tanpa izin darinya sebagai kakek Gala.
Berkaitan dengan keberatan tersebut, selebgram Marissya Icha dipanggil Kementerian Sosial (Kemensos) terkait penggalangan donasi rumah untuk putra mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Gala Sky. Pertemuan tersebut dijalankan secara virtual pada Selasa (11/1/2022).
Dalam jumpa pers, kuasa hukum Marissya Icha, Ahmad Ramzy mengatakan bahwa tidak ada sanksi yang diberikan kepada kliennya. Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa (11/1/2022).
Menurut Ahmad Ramzy, kehadiran kliennya di Kemensos bukan klarifikasi dalam rangka pidana. Situasi ini terjadi lantaran ketidaktahuan Marissya Icha atas peraturan Kemensos.
“Jadi tidak ada unsur-unsur perbuatan pidana di situ jadi sifatnya klarifikasi, edukasi dan sosialisasi terhadap peraturan Kementerian Sosial,” terang Ramzy.
Kata Ahmad Ramzy, pihak Kemensos bahkan mengapresiasi langkah Marissya Icha. “Dan Kemensos mengapresiasi apa yang dilakukan Mbak Marissya dalam mengumpulkan dana untuk adinda kita Gala. Jadi permasalahan donasi tersebut sudah selesai,” ujarnya.
Direktur Pengelola Sumber Dana Bantuan Sosial Salahuddin Yahya menjelaskan bahwa memang harus ada perizinan untuk Pengumpulan Uang dan Barang.
Apa yang terjadi terkait peristiwa terakhir ini bukan sesuatu yang baru di Kementerian Sosial, karena di seluruh Indonesia ada pemantau yang melakukan pemantauan terhadap aktivitas PUB di tengah masyarakat,” kata dia, dikutip dari Antara.
Menurutnya, ini diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 8 Tahun 2021, serta Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang. Bahwa, tindakan itu tidak boleh dilakukan oleh perorangan, melainkan lewat yayasan atau organisasi masyarakat yang berbadan hukum.
Terkait polemik, Yahya menyebut donasi untuk putra dari pesohor tersebut memang tidak memiliki izin. Dia mencontohkan penggalangan dana untuk Palestina akan melibatkan koordinasi dari Kementerian Luar Negeri untuk memastikan dana yang terkumpul disalurkan sebagaimana mestinya.
Ia menjelaskan ada dua jenis sanksi dalam perkara ini, yakni administrasi dan pidana. Jika memang setelah diselidiki dan diklarifikasi, pihak yang bersangkutan tetap melanggar aturan, dana yang dikumpulkan bisa disita negara.
Namun demikian, Kementerian Sosial tak akan serta merta memberikan hukuman bila memang bersalah. Langkah awal yang akan dilakukan adalah lewat edukasi dan pendekatan persuasif. “Nanti akan dipandu agar mengikuti sesuai aturan,” kata Yahya.
