1. Kembalinya Kotak-kotak
Tren ini nampaknya akan kembali di musim semi – panas tahun depan. Lihat saja rumah mode Coach dalam gaya klasik kasual menampilkan setelan, rok dipadukan kaus longgar, ataupun gaun pendek, semuanya menggunakan motif plaids grunge yang muda dan dinamis. Hal yang sama tampak pada presentasi dari Tory Burch. Nuansa kotak-kotak klasik seperti plaids dan checkered ditampilkan pada warna coklat, biru, merah bata pada rok dan terusan yang ringan.
Moschino yang mengambil nuansa retro, mengeluarkan kembali sisi quirky dan feminin dari film Clueless yang dilansir pada tahun 1995. Ragam kotak-kotak pastel dituangkan pada ragam two-piece dan three-piece suit dikemas campy khas Moschino. Inspirasi seragam sekolah (preppy) yang dipadukan dengan ragam tas penuh selera humor menjadi koleksi segar.
2. Visible Bra
Bralet (bra dengan bagian penutup perut) yang telah menjadi tren pada 2021 nampaknya akan semakin ekstrim pada musim semi tahun mendatang. Bra yang tampak jelas, baik sebagai atasan ataupun dilapisi luaran, banyak muncul pada presentasi New York Fashion Week 2022.
Rumah mode urban Laquan Smith menampilkan kemben mini bertali asimetris dengan glitter yang seksi. Sementara irumah mode Coach dan Brandon Maxwell sama-sama melansir bikini top sebagai atasan yang dilapisi kembali dengan tailored jacket. Tak ketinggalan, Michael Kors melansir bra sebagai atasan pada koleksi musim seminya. Koleksi Michael Kors yang didominasi warna hitam elegan dan aneka warna pastel ini menarik, seksi, dan penuh energi
3. Less is More
Amerika, terutama New York, yang dikenal sebagai pusatnya wanita pekerja kantoran pada tahun 80an akhir dan awal 90an, membawa sentuhan baru pada mode dunia dengan minimalisme. Sebut saja sosok Calvin Klein, Donna Karan, Helmut Lang, dan Tom Ford yang mulai dikenal karyanya di Gucci. Minimalisme di Amerika diadopsi dunia karena terasa ringan, dan fungsional.
Pada NYFW kali ini, tampaknya minimalisme kembali mencuat ke permukaan. Selepas pandemi berpakaian fungsional menjadi kebutuhan dan pilihan. Thom Browne yang biasanya bermain pada tampilan dan padu padan avant garde tingkat tinggi, justru menampilkan gaun kelabu polos berpotongan lurus yang tidak neko-neko. Siluet lurus dalam satu warna juga ditampilkan Gabriella Hearst, Laquan Smith, dan Peter Do.
Seperti minimalisme 90an yang sensual, beberapa rumah mode tmenampilkan aksen slit ataupun cut out yang membiarkan sedikit kulit mengintip. Menambah rasa misteri penuh sensualitas yang menggoda dalam tampilan satu warna. Formula ala Tom Ford juga dipakai Christian Siriano, Prabal Gurung, dan Proenza Schouler.
Selebihnya, tren padu padan satu warna head-to-toe juga nampak mendominasi, lihat saja ragam suit dress Michael Kors, suit Sergio Hudson, dan Peter Do. Less is indeed more.
4. Kembali ke Alam
Motif bunga dituangkan pada koleksi 2022 dalam bentuk renda, embellishment, payet, batik afrika, dan motif cetak aneka warna. Collina Strada yang mengangkat gaya hidup Hippie tahun 70an banyak mengambil nuansa floral dalam warna pastel kehijauan, sementara Badgley Mischka mengambil sentuhan floral dan kupu-kupu. CDLM mengangkat motif bunga-bunga kehijauan dan aksen bulu berukuran besar sebagai fokus tampilannya. Perancang senior Carolina Herrera mengangkat print floral kemerahan di atas cerulean blue yang menciptakan kontras warna menarik.
Ulla Johns dan Prabal Gurung mengambil pendekatan motif floral yang lebih etnik, sedangkan Peter Do menciptakan bunga dalam bentuk payet berukuran besar pada mantel panjang, sederhana namun impactful. Begitu pula dengan Michael Kors yang bermain dengan renda motif bunga-yang tampak feminin. (f)