Site icon Wanita Indonesia

Kembalinya Mode 90an di NYFW 2022

Kembalinya Mode 90an di NYFW 2022
wanitaindoensia.co – Tak hanya maraknya Boyband, reuni film Friends dan Bennifer yang meramaikan panggung hiburan, banyak tren mode era 90an yang kembali mencuat di panggung mode dunia. Prediksi ini nampak jelas dari pantauan Femina pada ajang pekan mode New York Fashion Week 2022 yang baru saja berlalu. Ada apa saja sih?

1. Kembalinya Kotak-kotak

Baik plaid, checkered, atau motif Tartan, semua motif kotak-kotak sempat menjadi tren di awal 90an, bersamaan dengan popularitas musik beraliran grunge. Nirvana, Pearl Jam, Creed naik ke panggung dengan baju bermotif kotak-kotak aneka rupa. Hal ini banyak menginfiltrasi mode pada masa itu. Ditambah lagi pada saat yang bersamaan berbagai rumah mode Inggris beraliran punk seperti Alexander Mcqueen dan Vivienne Westwood mulai unjuk gigi dengan melakukan ekspansi ke Amerika dan negara Eropa lainnya.

Tren ini nampaknya akan kembali di musim semi – panas tahun depan. Lihat saja rumah mode Coach dalam gaya klasik kasual menampilkan setelan, rok dipadukan kaus longgar, ataupun gaun pendek, semuanya menggunakan motif plaids grunge yang muda dan dinamis. Hal yang sama tampak pada presentasi dari Tory Burch. Nuansa kotak-kotak klasik seperti plaids dan checkered ditampilkan pada warna coklat, biru, merah bata pada rok dan terusan yang ringan.

Moschino yang mengambil nuansa retro, mengeluarkan kembali sisi quirky dan feminin dari film Clueless yang dilansir pada tahun 1995. Ragam kotak-kotak pastel dituangkan pada ragam two-piece dan three-piece suit dikemas campy khas Moschino. Inspirasi seragam sekolah (preppy) yang dipadukan dengan ragam tas penuh selera humor menjadi koleksi segar.

2. Visible Bra

Akibat pengaruh MTV dan derasnya musik punk, ska, R&B, dan hip hop di awal 90an, gaya berpakaian para musisi menjadi kiblat mode generasi muda masa itu. Salah satu yang dikenang dari awal 90an adalah busana bra ataupun bikini top dan bralet yang dikenakan sebagai atasan oleh penyanyi Gwen Stefani, Destiny’s Child, Pink, dan para personil Spice Girls. Seketika hal ini menjadi tren dimana-mana.

Bralet (bra dengan bagian penutup perut) yang telah menjadi tren pada 2021 nampaknya akan semakin ekstrim pada musim semi tahun mendatang. Bra yang tampak jelas, baik sebagai atasan ataupun dilapisi luaran, banyak muncul pada presentasi New York Fashion Week 2022.

Rumah mode urban Laquan Smith menampilkan kemben mini bertali asimetris dengan glitter yang seksi. Sementara irumah mode Coach dan Brandon Maxwell sama-sama melansir bikini top sebagai atasan yang dilapisi kembali dengan tailored jacket. Tak ketinggalan, Michael Kors melansir bra sebagai atasan pada koleksi musim seminya. Koleksi Michael Kors yang didominasi warna hitam elegan dan aneka warna pastel ini menarik, seksi, dan penuh energi

3. Less is More

Busana siap pakai Amerika Serikat dikenal mengutamakan kepraktisan dan kenyamanan saat dikenakan. Sepintas tampak anti-fashion bila dibandingkan dengan rumah mode di 3 kota mode Eropa : London, Milan, dan Paris yang banyak bermain rancangan, pola potong, ornament dan volume.

Amerika, terutama New York, yang dikenal sebagai pusatnya wanita pekerja kantoran pada tahun 80an akhir dan awal 90an, membawa sentuhan baru pada mode dunia dengan minimalisme. Sebut saja sosok Calvin Klein, Donna Karan, Helmut Lang, dan Tom Ford yang mulai dikenal karyanya di Gucci. Minimalisme di Amerika diadopsi dunia karena terasa ringan, dan fungsional.

Pada NYFW kali ini, tampaknya minimalisme kembali mencuat ke permukaan. Selepas pandemi berpakaian fungsional menjadi kebutuhan dan pilihan. Thom Browne yang biasanya bermain pada tampilan dan padu padan avant garde tingkat tinggi, justru menampilkan gaun kelabu polos berpotongan lurus yang tidak neko-neko. Siluet lurus dalam satu warna juga ditampilkan Gabriella HearstLaquan Smith, dan Peter Do.

Seperti minimalisme 90an yang sensual, beberapa rumah mode tmenampilkan aksen slit ataupun cut out yang membiarkan sedikit kulit mengintip. Menambah rasa misteri penuh sensualitas yang menggoda dalam tampilan satu warna. Formula ala Tom Ford juga dipakai Christian SirianoPrabal Gurung, dan Proenza Schouler.

Selebihnya, tren padu padan satu warna head-to-toe juga nampak mendominasi, lihat saja ragam suit dress Michael Kors, suit Sergio Hudson, dan Peter Do. Less is indeed more.

4. Kembali ke Alam

Floral? For Spring? Groundbreaking.” Kutipan dari tokoh Miranda Priestley yang diperankan Meryl Streep di film Devil Wears Prada kerap diucapkan para pecinta mode hingga kini. Motif print floral yang juga trend di era 90an mencuat di mata Miranda Priestley. Namun Perlu diingat, film itu dirilis 15 tahun lalu, tapi yang jelas floral menjadi bagian dari trend 90an dan kini kembali lagi dalam adaptasi yang lebih luas.

Motif bunga dituangkan pada koleksi 2022 dalam bentuk renda, embellishment, payet, batik afrika, dan motif cetak aneka warna. Collina Strada yang mengangkat gaya hidup Hippie tahun 70an banyak mengambil nuansa floral dalam warna pastel kehijauan, sementara Badgley Mischka mengambil sentuhan floral dan kupu-kupu. CDLM mengangkat motif bunga-bunga kehijauan dan aksen bulu berukuran besar sebagai fokus tampilannya. Perancang senior Carolina Herrera mengangkat print floral kemerahan di atas cerulean blue yang menciptakan kontras warna menarik.

Ulla Johns dan Prabal Gurung mengambil pendekatan motif floral yang lebih etnik, sedangkan Peter Do menciptakan bunga dalam bentuk payet berukuran besar pada mantel panjang, sederhana namun impactful. Begitu pula dengan Michael Kors yang bermain dengan renda motif bunga-yang tampak feminin. (f)

Exit mobile version