Jakarta Punya Hajat Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Wanitaindonesia.co, Jakarta -Seperti yang kita ketahui, bahwa perekonomian Jakarta terus membaik dan tumbuh lebih tinggi. Pada triwulan IV 2021, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tercatat sebesar 3,64%. Pada triwulan I 2022 tumbuh lebih baik lagi, yaitu mencapai 4,30%. Tentu hal ini menumbuhkan kegairahan bagi pelaku ekonomi dan juga masyarakat Jakarta.

Suasana optimisme tampak terekam dalam gelaran tersebut, era pascapandemi ini bisa menjadi kebangkitan perekonomian nasional, khususnya DKI Jakarta. Pemda DKI dan pemerintah pusat bekerja keras untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan terus berupaya menstimulus UMKM dan melakukan pembinaan secara kontinyu.

Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos Syarif Hidayatullah

Terkait hal tersebut, Indopos menggelar pertemuan Forum Discussion Grup (FGD) dengan tema ‘Jakarta Punya Hajat, Ekonomi Melesat’ yang berlangsung di The Kuningan Suites, Jakarta Selatan pada Selasa, 28 Juni 2022.mengatakan bahwa acara diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan ide kreatif guna menciptakan jalan keluar dari permasalahan ekonomi bangsa pascapandemi.

Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 Edwin S Inkiriwang mengatakan, bahwa dalam dua tahun terakhir ini, untuk mendapatkan modal usaha, lapangan kerja dan pengembangan investasi tidaklah mudah. Krisis pandemi tentu berdampak besar kepada masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah. Secara signifikan perekonomian Indonesia terus melemah dan bahkan pernah turun hingga 0,27%.

“Dampak dari pandemi membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dan juga usaha kecil yang tutup. Semua sektor ikut terhantam oleh badai krisis pandemi, terutama UMKM yang menjadi pondasi untuk melangkah. Ibaratnya kaki kalau sudah sakit, tentu tidak mampu lagi untuk melangkah,” tutur

Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 Edwin S Inkiriwang

Namun, kini masyarakat tidak perlu khawatir lagi mengenai permodalan usaha. Pemerintah melalui program KUR-nya dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pinjaman modal guna memulai atau mengembangkan usaha. PT Pegadaian serentak menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis syariah untuk membantu pelaku usaha super mikro dalam pengembangan usaha.

Pegadaian telah siapkan KUR Syariah Rp 5,9 Trilyun yang dapat diakses oleh 642 cabangnya yang tersebar di Indonesia. Tentu ini merupakan berita baik, mengingat pegadaian sangatlah dekat dengan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Sesuai dengan motonya ‘Mengatasi Masalah tanpa Masalah’, pegadaian kini benar-benar hadir dengan program yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.

Jika terdahulu untuk mendapatkan pinjaman modal dari Pegadaian diharuskan menggunakan jaminan, tetapi kini sudah tidak diperlukan lagi. Syarat yang diberikan juga mudah, yaitu nasabah tidak sedang mendapatkan fasilitas pembiayaan Program Pemerintah dan atau pembiayaan produktif dari lembaga keuangan lainnya. Adapun limit pinjaman kredit ini maksimal 10 juta rupiah.

Sementara itu, Biro Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Achmad Chudhoiri kembali mengingatkan, bahwa Jakarta belum sepenuhnya lepas dari Covid-19. Sampai saat ini Pemprov DKI masih berstatus PPKM Level 1. “Ekonomi bisa bergerak tumbuh tentu harus didukung pula oleh faktor kesehatan,” tuturnya.

“Bukan hanya pandemi saja yang membuat perekonomian kita melemah. Saat ini perekonomian global juga memberikan dampak besar bagi perekonomian nasional. Perang di Ukraina, dan permasalahan migas juga memicu inflasi,” jelas Achmad Chudoiri.

Ia menambahkan, saat ini kenaikan inflasi DKI Jakarta sebesar 3%. Dengan tim pengendalian inflasi, Pemprov DKI berharap bisa menjaga stabilitas harga. Achmad Chudhoiri menyatakan beberapa faktor pendorong inflasi saat ini, di antaranya; mobilitas masyarakat, potensi kenaikan harga minyak, dan potensi kenaikan tarif yang diatur pemerintah.

Di balik tantangan inflasi dan pemulihan ekonomi pascapandemi, Achmad Chudoiri sepakat bahwa UMKM ini bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Jakarta dan nasional. “Maka dari itu, kita bantu UMKM untuk permodalan, bahan baku yang murah, kemudahan membuat izin usaha dan distribusi produknya, juga membantu penjualan ke marketplace ataupun bazar. Masyarakat kita perlakukan sebagai raja, khususnya yang membuka usaha,” ucapnya.

Menanggapi Ahmad Chudoiri, Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan, “Hajatan yang digelar DKI dengan pembinaan UMKM-nya tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan juga penyerapan tenaga kerja. Kita bisa melihat daya beli masyarakat di pusat perbelanjaan, naik 8 %. Sementara di tempat hiburan, taman kota ada kenaikan mobilitas 14 persen,” bebernya.

“Hal lain yang perlu diperhatikan oleh UMKM agar omset naik, UMKM juga perlu melihat gaya hidup milenial. Kini, mereka tidak perlu lagi membawa uang banyak di dalam dompetnya, cukup dengan uang digital saja,” terang Celios Bhima Yudhistira.

Sekjen Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Imbong Hasbullah juga mengapresiasi positif langkah Pemprov DKI yang terus menggenjot UMKM dan KUR Syariah Pegadaian. Karena, program tersebut menyasar masyarakat bawah yang memang butuh pendampingan. “Kami mendukung penuh program tersebut dan kami pun sudah menggenjot lewat bazar-bazar yang di selenggarakan oleh Pemprov DKI,” katanya.

Hajatan yang digelar oleh Pemprov DKI Jakarta terbukti ampuh dalam menumbuhkan ekonomi seperti pada Formula-E, Pekan Raya Jakarta, dan bazar-bazar lainnya. Banyak kesempatan dan peluang yang tercipta pascapandemi ini untuk pelaku usaha dan juga pencari kerja melalui UMKM.

Webinar PT Indonesia Digital Pos dengan tema “Jakarta Punya Hajat, Ekonomi Melesat” ini dimoderatori oleh Juni Armanto (Pemimpin Redaksi indopos.co.id) dan didukung oleh The Kuningan Suite, BNI, PT Pegadaian Kanwil IX Jakarta, FIFGroup, Frisian Flag dan PAM Jaya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini