Wanita Indonesia

Chef Andree Rossier Sinar Gastronomi Prancis Dukung Industri Gastronomi Indonesia Mendunia

Anugerah "Meilleur Ouvrier de France" Chef Andree Rosier menjadi duta kuliner Prancis untuk menyebarkan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi ekosistem Gastronomi di negaranya, dan dunia. Foto: Wanitaindonesia.co

WANITAINDONESIA.CO, Jakarta – Atas Undangan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia lewat Institut Indonesia Francis Jakarta, Wanitaindonesia.co berkesempatan untuk mewawancarai Chef wanita ternama Prancis, Andree Rosier.

Dalam sergapan cuaca panas langit Jakarta, di ruang perpustakaan IFI Thamrin yang sejuk, dan hommy, Chef Andree Rosier menyapa hangat Wanitaidonesia.co. Tatap mata bersahabat, antusias, “Hello, saya Andree Rossier, “ucapnya seraya melemparkan senyum.

Tak tampak aura lelah di wajah Chef wanita pertama Prancis yang menerima penghargaan “Meilleur Ouvrier de France”, padahal ia baru beberapa jam mendarat di Jakarta setelah menempuh perjalanan panjang Prancis – Jakarta. Tak sempat beristirahat, ia langsung menjumpai para pewarta dalam bincang intimate, ihwal kehadiran di Jakarta. Pun dalam waktu terbatas di hari yang sama, wanita asal Biarritz ini menjadi bagian dari pembicara, pada pada pembukaan Pekan Gastronomi Prancis 2025. Acarabdihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, Pemangku Kepentingan IFI Jakarta, para ahli Gastronomi Prancis, serta Ekosistem Gastronomi Prancis, dan Indonesia.
Puncaknya, wanita berkepribadian hangat ini akan mendemokan menu Prancis yang menggunakan 100 % bahan baku dari Indonesia.

Momen kehadiran di Jakarta, serta sejumlah kota besar lainnya merupakan pengejawantahan dari semangat hubungan bilateral Indonesia – Prancis. Di tahun 2025 telah memasuki ke 75 Tahun. Yang mana Presiden Prancis, Emmanuel Macron memulainya dengan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, kemudian dilanjutkan oleh kunjungan balasan Presiden Prabowo Subianto ke Prancis, untuk mengikuti peringatan Bastille Day.

Benang merah dari peringatan hubungan bilateral kedua negara, adalah upaya untuk memperkuat kerja sama bilateral, serta meningkatkan kerja sama yang telah terjalin secara apik. Salah satunya lewat industri kuliner. Dengan diselenggarakannya Pekan Gastronomi Prancis edisi ke -3, merupakan bukti keseriusan Prancis untuk memberikan dampak signifikan, bagi industri Gastronomi Indonesia. Inisiasi berkelanjutan ini dikemas dengan menghadirkan beragam agenda acara menarik. Penyelenggaraan tahun ini akan berfokus pada pelatihan vokasi, serta transfer ilmu yang menjadi pilar utama, dalam pengembangan di bidang Gastronomi.

Chef Andree merupakan salah satu aset berharga Prancis yang dikenal sebagai pusat kuliner terbaik dunia. Kunjungan Chef yang memiliki limpahan energi kreatif ini merupakan sebuah kehormatan, yang diberikan oleh Pemerintah Prancis ke Bangsa Indonesia.

Dalam sesi wawancara intimate, Chef Andree mempraktikkan ilmu padi. Di awal memasuki ruang perpustakaan IFI, wanita berpostur tinggi ini mengenakan terusan model klasik, tak lama ia sigap menggantinya dengan uniform Chef, yang terlihat ikonik dari warna pada bagian kerah yang merupakan warna bendera negaranya.

Kehadirannya selama 10 hari di Indonesia merupakan bagian dari acara Pekan Gastronomi Prancis, yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui IFI Jakarta. Ia didaulat sebagai Chef kehormatan untuk menyajikan set menu untuk jamuan makan malam, yang didedikasikan untuk masyarakat umum. Chef Andree berkolaborasi dengan sejumlah Chef Indonesia, dari berbagai hotel berbintang di Jakarta, Medan, dan Yogyakarta.

Lewat kolaborasi epik, diharapkan hadir pengalaman bersantap, serta inspirasi kelezatan sejati kuliner Prancis dengan kuliner Indonesia. Selain itu Chef yang memiliki keramahan khas Indonesia, akan menjalankan perannya berbagi ilmu pengetahuan, serta keterampilan dalam Gastronomi, yang kekinian menjadi tanggung jawab, serta perannya sebagai penerima penghargaan “Meilleur Ouvrier de France”.
Ia menjadi coach pada sejumlah acara kreatif.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone bersama para Chef Profesional Prancis membuka peluncuran edisi ke -3 Pekan Gastronomi Prancis 1-13 Oktober 2025
Foto: Istimewa.

Wanitaindonesia.co :

Terima kasih kepada Kedutaan Besar Prancis melalui IFI Jakarta atas undangannya, dan terima kasih juga atas kesediaan Chef Andree Rosier untuk memberikan kesempatan kepada Wanitandonesia.co, melakukan interview.

Sebagai Chef Wanita yang disegani karena ilmu, serta kemampuan, apa yang akan Anda lakukan dalam lawatan perdana ke Indonesia?

Chef Andree Rosier :

“Saya senang, dan sangat antusias bertemu dengan media Jakarta, serta ekosistem Gastronomi Indonesia. Saya baru beberapa jam tiba di Jakarta, kemudian langsung melakukan sesi interview. Ini merupakan kehormatan besar bagi diri, serta karir saya sebagai Chef dapat terlibat dalam acara “Le Gout de France J’adore (Cita Rasa Prancis), “kata Chef Andree.

“Selain itu saya juga akan memperkenalkan kuliner Prancis dengan beragam teknik masak. Peran yang tak kalah penting adalah mengencourage Wanita Indonesia berusia muda, yang sedang menjalani profesi sebagai Chef, maupun mereka yang tertarik dalam industri ini lewat ilmu, keahlian, serta wawasan. Dikarenakan hingga saat ini, industri Gastronomi dunia lekat dengan dominasi laki-laki. Kami ingin melihat ke depan, akan banyak lagi peran kaum wanita di industri yang menjadi identitas sebuah bangsa, “ujarnya.

Selama sepuluh hari, saya akan berpindah-pindah kota dimulai di Jakarta, kemudian berlanjut ke kota Medan, Yogyakarta, dan kembali lagi ke Jakarta. Utamanya saya akan melakukan kolaborasi bersama Chef Indonesia, dengan membuat satu set menu jamuan makan malam. Sajian istimewa ini diperuntukkan bagi masyarakat umum. Karena kami memasak hidangan yang berbeda, sebelumnya saya bersama Chef Indonesia akan berdiskusi tentang varian menu, rasa juga bentuk makanan yang hendak disajikan. Tujuannya agar set menu hasil dari kolaborasi ini dapat tersaji harmonis. Salah satu cirinya ada masakan yang rasanya sangat kuat, lainnya dibuat dengan cita rasa yang lembut.

“Selama di Indonesia, saya akan melakukan beragam kegiatan, serta bertemu dengan para pelaku kuliner beserta ekosistemnya.
Setelah sesi intimate interview ini, saya hadir sebagai salah satu pembicara pada pembukaan Pekan Gastronomi Prancis. Acara dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia beserta jajarannya, “ujarnya.

Sesi intimate interview bersama Media, Chef Andree Rosier bungah bagikan pengalaman, capaian, serta asa bagi kemajuan industri Gastronomi dua negara Prancis, dan Indonesia.
Foto: Istimewa.

Wanitaindonesia.co :

Apa yang melatari Anda untuk menekuni dunia kuliner?

Chef Andree Rosier :

Wanita yang dianugerahi oleh Pemerintah Prancis dengan penghargaan “Ksatria Legion of Honour” tersenyum dengan sorot mata berbinar. “Ini berawal dari rumah. Sejak kecil, ibu saya selalu memasakkan aneka sajian lezat tiada dua. Andree kecil dikenal sebagai anak yang gembul, menggemari masakan ibunya.”

Sebagai anak yang berbakti, iapun kerap membantu pekerjaan di dapur. Dari sini bakat memasaknya mulai terlihat. Ia belajar memilah, serta memilih bahan pangan berkualitas yang menjadi kunci kelezatan sebuah hidangan. Selain mempelajari teknik masak, bumbu, dan rempah yang lekat dengan dapur Biarritz, serta Prancis.
Olahan rumahan favoritnya berupa keberagaman lokal dari hasil laut seperti ikan, serta seafood yang sangat berlimpah. Kepiting menjadi salah satu masakan favorit. Ada pula unggas, serta daging yang diracik menggunakan bumbu sederhana khas Biarritz.

Di Prancis, anak-anak lelaki, dan perempuan sebagian telah diperkenalkan oleh ibunya dengan urusan memasak.
Saat mereka dewasa, dan harus tinggal terpisah, kemampuan memasak menjadi hal yang penting. Bagi yang memiliki passion, mereka akan mendalami nya dengan bersekolah kuliner, kemudian menjadi profesional maupun membuka usaha sendiri. “Bagi saya masakan ibu telah menjadi berkat untuk tumbuh kembangku, bagi perjalanan karir, hidup, serta kehidupan. Thanks for Mom.., love for all.”

Wanitaindonesia.co :

Bagaimana Anda memulai karir di industri kuliner, dan sekarang menjadi sinar terang di industri Gastronomi Prancis?

Chef Andree Rosier:

Dari ketertarikan di dapur semasa kecil, ketika remaja saya mengambil sekolah kuliner ternama di Prancis. Setelah itu saya melakukan magang diantaranya di Hotel Biarritz, kemudian menjadi asisten di Hotel de Palais, serta sebuah resto berbintang di Monako. Kian cemerlang ketika dipercaya menjadi Kepala Koki di resto La Chevre d’Or di Eze sebagai koki Philippe Labbe.

Yang mengagumkan di usianya yang terbilang masih sangat muda 28 Tahun, Chef Andree dianugerahi gelar “Meilleur Ouvrier de France”. Ia menjadi Chef wanita Prancis pertama yang menyabet penghargaan prestisius tersebut.

Sesi intimate interview bersama Media, Chef Andree Rosier bungah bagikan pengalaman, capaian, serta asa bagi kemajuan industri Gastronomi dua negara Prancis, dan Indonesia.
Foto: Istimewa

Apakah Anda memiliki preferensi kuliner Indonesia?

Chef Andree Rosier:

“Belum ada, tadi waktu tiba di hotel saya sempat menikmati, apa itu? Maafkan, saya lupa nama masakannya. Tapi pengetahuan saya selaku Chef akan bertambah, dengan satu bumbu khas Indonesia yakni cabai. Saya tertarik untuk memperdalam ilmu percabaian. Saya mendapat gambaran dari orang-orang Indonesia yang saya jumpai, bahwa masyarakat di sini menggemari makan dengan sambal. Ada banyak sekali variasi sambal. Mereka juga penggemar rasa pedas. Rasa pedas yang membara, “ucap Chef Andree sembari mengernyitkan dahi.

“Kuliner kami juga mengenal pengunaan cabai. Ia sigap mengeluarkan sebotol cabai dari dalam tas. Cabai bubuk lazim ditambahkan sebagai pelengkap hidangan, pengunaannya tak sebanyak pada kuliner Indonesia, serta rasanya -pun tak segahar rasa pedas cabai Indonesia, “ujarnya tersenyum.

“Rencananya saya akan mendalami jenis cabai Indonesia yang memiliki level kepedasan, bentuk, serta warna berbeda pada setiap daerah, “imbuhnya.

Setiap melakukan perjalanan ke sejumlah negara seperti Meksiko, Kamboja, Amerika, serta Jepang, Chef Andree senantiasa mencari tahu jati diri kuliner sebuah negara, lewat kebiasaan bersantap masyarakat setempat. Salah satunya pada penggunaan bumbu, serta rempah.

Wanitaindonesia.co :

Bisa dijelaskan menu yang Anda demokan?

Chef Andree Rosier :

“Saya dibantu oleh rekan saya Jean Guillaume, Apprentice dari Les Rosiers akan memasak satu set menu Prancis nan lezat, pastinya digemari masyarakat Indonesia.Terinspirasi oleh hubungan budaya dari dua bangsa besar Prancis, dan Indonesia.
Diantaranya Ikan yang diberi minyak zaitun, serta dibumbui rempah dedaunan Prancis. Ada juga Kepiting Saus Karamel. Olahan Daging yang disajikan dengan pure kentang, dan acar, Sup Ayam dengan Serai, dan Jamur. Spesial hidangan penutup Shorbet Bit Tabur Bubuk Cabai.
Perlu diingat, semua bahan yang digunakan ada di Indonesia, “urainya.

Setiap melakukan demo, Chef Andree senantiasa melakukan interaksi dalam suasana hangat, dan cair. Ia akan mengenalkan bahan, bumbu, serta elemen pendukung ketika memasak. Termasuk memberikan alasan, mengapa menu-menu tersebut yang dipresentasikan, juga menjelaskan teknik masak yang digunakan.

Chef Andree merupakan Parisian yang merefleksikan keanggunan, keilmuan, ketangguhan, serta kehangatan. Persona Chef yang dikarunia Tuhan dengan limpahan energi kreatif ini, menjadi asa bagi ekosistem Gastronomi Indonesia, serta role model bagi kaumnya di berbagai belahan dunia.

Bersama Chef Jean Guillaume Oustalet , Apprentice Les Rosiers.
Foto : Istimewa.

Momen emosional ketika ia meraih penghargaan bergengsi “Meilleur Ouvrier de France”.
Ini merupakan capaian tertinggi dalam karir, dan perjalanan hidupnya. Lewat ketrampilan tangan, penguasaan beragam teknik memasak leluhurnya, didukung dengan ide-ide segar, pengetahuan, kreativitas, kekuatan mental. Kesemuanya itu diselaraskan oleh wanita yang sangat
menghargai kuliner sebuah bangsa
dengan ‘ilmu padi’. Chef Andree layak untuk menerimanya.

Wanita Prancis yang memiliki kepribadian hangat, rendah hati, mau berbagi, bersedia mendengar, serta antusias untuk terus mengasah wawasan, dan keilmuannya Chef Andree Rosier menjadi sinar terang di industri Gastronomi Prancis.

Pebisnis resto di Prancis, dan Jepang menguasai teknik masak rumit yang membutuhkan waktu. Dia juga kreator hebat manakala lewat ketrampilan lembut tangannya, hadir presentasi yang sangat menarik nan indah. Mengedepankan aspek 3D, dengan memperhitungkan secara cermat letak makanan, serta keseimbangan warna antara makanan, hiasan serta piring yang digunakan.

Wanitaindonesia.co :

Bagaimana upaya Anda untuk meraih penghargaan prestisius tersebut?

Chef Andree Rosier:

Dengan penuh antusias ia menceritakan bagaimana buah manis dari perjuangan, serta kerja kerasnya yang berproses lewat sejumlah tahapan ketat. Patut diketahui gelar “Meilleur Ouvrier de France” akan disandangnya seumur hidup. Anugerah ini membutuhkan konsekuensi bagi dirinya. Dia memiliki kewajiban untuk rutin berbagi ilmu, serta pengalaman dalam industri Gastronomi ke para pelaku, serta ekosistem di negaranya.

Gelar prestisius ini diperoleh ketika mengikuti lomba masak bergengsi di Prancis, yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Prancis. Merupakan gelar paska sarjana.

Kompetisi yang diselenggarakan 4 tahun sekali, diikuti para Chef profesional di industri Gastronomi Prancis, pria, dan wanita.
Mereka harus melewati tahapan ketat pada saat kompetisi. Saat masuk final, Chef Andree diberi waktu selama 15 hari untuk berlatih memasak dengan membuat set menu, dengan teknik masak, serta sajian tertentu.
Walau berkemampuan mumpuni, ia tetap rendah hati dengan berlatih bersama banyak mentor.

Salah satu menu lezat Prancis kreasi Chef Andreaa Rosier “Flame Grilled Wild Shrimps”

Pada waktu final, para finalis baru diberi tahu sajian apa yang harus mereka buat, serta teknik masak apa yang harus digunakan. Mirip dengan lomba Master Chef Indonesia yang menghadirkan mistery box. Tujuannya untuk menguji kreativitas, serta kemampuan peserta dalam mengolah bahan pangan menggunakan teknik tertentu.
Untuk menyandang gelar sebagai Chef terbaik, ada banyak aspek penilaian yang dilakukan oleh juri. Untuk mendapatkan pemenang yang menguasai skill memasak secara komprehensif, para juri dibagi menjadi dua kelompok.

Juri pertama akan melakukan penilaian pada saat peserta bekerja di dapur, dengan mengacu pada setiap arahan yang telah diberikan. Sedangkan kelompok juri kedua akan menilai presentasi diantaranya plating, serta cita rasa. Waktu yang diberikan kepada para peserta adalah 4 jam, untuk memasak set menu sebanyak 4 porsi.

Menurut Chef Andree kreativitas, serta inovasi. teknik memasak, ketepatan waktu, dan tak kalah penting mental juara menjadi kunci-kunci kesuksesannya. Selain harus tetap tenang, fokus, serta terencana ketika mengikuti lomba.

Pembukaan Pekan Gastronomi Prancis berlimpah makanan untuk dinikmati dalam porsi kecil.
Foto: Istimewa.

Wanitaindonesia.co :

Apakah kami boleh menanyakan tentang keluarga?

Chef Andree Rosier:

Tentu saja.

Chef Andree memiliki suami yang berprofesi sebagai Chef. Memiliki passion, serta profesi yang sama, mereka bahu membahu, saling mendukung dalam pengembangan karir.
Suaminya Stephane adalah seorang Chef di Prancis. Walau memiliki spesialisasi kuliner yang berbeda, namun pasangan suami isteri ini selalu kompak dalam beragam kesempatan. “Kami memiliki 3 restoran di Biarritz, dan Ginza, Tokyo. Resto kami yang berlokasi di Biarritz “Les Rosiers” di tahun 2009 mendapatkan bintang satu Michelin Star, “terangnya.

Chef Andree menceritakan, anak-anaknya merasa bersyukur memiliki kedua orang tua yang berprofesi sebagai Chef. Di rumah, momen makan bersama menjadi sangat istimewa. Saya, dan suami akan memasak menu yang berbeda sesuai dengan keahlian kami. Usai bersantap, anak-anak diberi kebebasan untuk menilai, serta melakukan voting untuk menentukan masakan siapa yang terlezat.
Ini merupakan salah satu cara kami melakukan bonding berkualitas bersama buah hati, “ucapnya tersenyum.

Terpikat akan cita rasa pedas masakan Indonesia, ia bertekad untuk mengenal, dan mempelajari karekteristik Cabai Indonesia.
Foto: Istimewa

Resto Les Rosiers lekat dengan sajian lokal yang menggunakan bahan pangan musiman. Inspirasi terbesar olahan yang disajikan hasil laut tangkapan nelayan seperti ikan, dan seafood. Menggunaksn teknik masak klasik yang mempertahankan juicy pada ikan, serta seafood maupun bahan pangan lainnya, menjadikan kelezatannya terasa sempurna. Olahan istimewa berupa kepiting yang menjadi hidangan ikonik negaranya. Kepiting dimasak menggunakan saus karamel, menghadirkan cita rasa istimewa gurih berpadu dengan rasa manis, serta sedikit rasa pahit.

Bagi Diaspora Prancis, serta wisatawan Indonesia, wajib berkunjung ke Les Rosiers di Biarritz, Prancis.

Exit mobile version