Cara Menangani Trauma DiSaat Pernikahan

wanitaindonesia.co –  Ucapan guncangan, kerapkali dihubungkan dengan cedera batin ataupun intelektual. Sedangkan sesungguhnya guncangan sendiri, dalam sebutan medis pula berarti cedera raga yang diakibatkan hantaman. Sebutan ini setelah itu pula dipakai di ilmu ilmu jiwa buat melukiskan cedera intelektual yang diakibatkan sesuatu peristiwa besar ataupun kesekian.‘ Suatu’ ini dapat saja nyaris merenggut nyawa ataupun menyakiti harga diri seorang. Jadi cedera intelektual yang diartikan merupakan akibat yang mudarat dari‘ suatu’ itu, pada benak, perasaan, sampai sikap seorang. Dikala hadapi peristiwa mencekam, reaksi dini seorang umumnya: fight( melawan), flight( kabur, menjauh) ataupun freeze( numb, tidak merasakan apa- apa). Kala aku ngobrol dengan mbak Pingkan C. B. Rumondor, Meter. Psi., Psikolog yang banyak menanggulangi permasalahan guncangan, terkini, deh, aku ketahui terdapat 3 tipe guncangan yang dapat mempengaruhi perkawinan dikala ini. Trauma- trauma itu bisa dibedakan bersumber pada waktu durasi peristiwa yang dirasakan serta tipe pengalamannya. Kita bahas yang bersumber pada waktu durasi, betul.

Guncangan kronis( single event)

Peristiwa mencekam terjalin cuma satu kali tetapi mempunyai dini serta akhir yang nyata. Misalnya saja musibah akut, hadapi tsunami, ataupun kebakaran. Dalam rumah tangga, guncangan kronis ini dapat terjalin kala seorang memandang ataupun mengikuti kematian salah satu badan keluarga. Ataupun dapat pula apabila seorang hadapi abortus. Cedera intelektual yang timbul dalam 3- 30 hari awal peristiwa mencekam diucap acute stress disorder.

Akibat pada ikatan dengan pendamping: Dapat saja kala sejodoh suami istri hadapi abortus, ataupun apalagi kehabisan anak, mereka hendak hadapi guncangan kronis. Terdapat sebagian dampak dari guncangan kronis yang dapat terjalin pada istri ataupun suami. Misalnya apakah sang istri hendak berupaya menjauhi keadaan yang berkaitan dengan insiden itu tercantum membahasnya. Sedangkan sang suami justru re- experiencing situasi kehabisan itu, serta merasa butuh buat membahasnya buat menanggulangi kesedihan. Bila situasi kontradiktif ini tidak

ditangani ataupun dibahas, pastinya hendak mempengaruhi metode mereka berhubungan serta berbicara, yang bisa jadi saja berakhir pada komunikasi yang kurang baik.



Guncangan parah( terjalin lalu menembus)

Buat guncangan tipe ini merupakan kala peristiwa mencekam terjalin lalu menerus

sepanjang bertahun- tahun. Misalnya saja kala seseorang istri hadapi kekerasan lalu menembus dari pendampingnya. Terdapat pula permasalahan traumatik lain, misalnya saat sebelum menikah, seseorang wanita hadapi kekerasan raga ataupun lisan dari pacarnya. Walaupun setelah itu beliau hendak menciptakan pendamping terkini yang bagus, guncangan parah telah dirasakannya.

Akibat kepada kedekatan dalam perkawinan: Semacam yang telah dipaparkan di atas, seorang kerap merespon dengan reaksi mencekam( fight, flight, freeze). Kala seseorang wanita hadapi kekerasan dalam rumah tangganya, akhirnya kasus yang beliau natural tidak menyambangi teratasi dengan bagus. Beliau dapat dengan gampang merumuskan benak minus mengenai dirinya sendiri, contoh: aku tidak pantas, aku tidak nyaman, serta lain- lain. Benak ini setelah itu membangkitkan perasaan yang tidak aman semacam khawatir ataupun takut, serta perasaan ini dapat mengakibatkan sikap tidak adaptif yang dapat mudarat diri ataupun kedekatan.

Baca pula: Cara Mengatasi Trauma Pada Anak

Guncangan lingkungan( semenjak kecil di dasar 18 tahun)

Complex guncangan bisa terjalin kala seorang hadapi peristiwa mencekam yang terjalin dengan cara lalu menembus semenjak kecil( saat sebelum umur 18 tahun). Peristiwa mencekam dalam complex guncangan bisa berbentuk neglecting nama lain tidak memperoleh atensi yang lumayan, anak terlantar, memperoleh kekerasan raga ataupun lisan kesekian, dan disfungsi dalam kehidupan keluarga. Kala orangtua masuk bui, ataupun dapat pula jadi saksi kekerasan dalam rumah tangga bisa dikategorikan dalam insiden mencekam lingkungan. Dalam kesusastraan ilmu jiwa, insiden ini diucap pula Adverse Childhood Experience( ACE).

Akibat guncangan lingkungan: Seorang amat bisa jadi kesusahan dalam meregulasi emosinya, sampai beliau juga susah menjalakan kedekatan hangat kala berusia. Mungkin beliau hadapi tekanan mental pula besar, sebab beliau memiliki benak minus kepada dirinya sendiri. Sedihnya, kala ia kerap hadapi lebih dari 4 tipe peristiwa mencekam di era kecil dengan cara kesekian, kala berusia mengarah buat hadapi tekanan mental yang lebih akut, anxiety, sampai mungkin yang lebih besar buat bunuh diri dari orang yang tidak hadapi ACE. Terlebih kala seorang yang memiliki guncangan lingkungan di setelah itu hari hadapi guncangan kronis ataupun parah, cara recovery bagi mbak Pingkan umumnya hendak jauh lebih jauh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini