wanitaindonesia.co – Lagi menyimak hebohnya hoax susu sapi merek tertentu bisa menyembuhkan COVID-19 sehingga diborong masyarakat, ya, Ma…. Susu memang kaya nutrisi, tetapi jangan terjebak berita tidak tepat. COVID-19 bisa dikalahkan dengan imunitas. Nah, imunitas tubuh meningkat bukan hanya karena susu semata, tetapi pola hidup yang sehat. Salah satunya adalah menjaga asupan gizi sehat seimbang, yang diperoleh dari keragaman pangan. Susu saja tentu tidak cukup.
Namun, tidak ada salahnya Anda kenali lagi manfaat susu dan takaran tepat untuk anak. Susu mempunyai peran penting dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Jika saat bayi anak minum air susu ibu, setelah agak besar hingga masa remaja, dia bisa menikmati susu (hewani maupun nabati) dengan cara berbeda, misalnya dikonsumsi dengan sereal, dicampur buah-buahan untuk smoothie, atau sebagai es krim.
Jenis-Jenis Susu
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata susu? Seekor sapi belang putih-hitam yang sedang diperah susunya, lalu diproses menjadi susu bubuk, atau susu UHT. Tidak salah, karena kita hanya mengenal satu sumber susu selama ini, yaitu sapi.
Padahal susu bisa didapat dari sumber lain seperti almond, kedelai, dan kambing. Tapi, susu sapi ternyata lebih populer dibanding susu lainnya.
Secara alami, susu sapi mengandung kalsium, potasium, protein, dan vitamin B12. Dalam perjalanan prosesnya menjadi susu bubuk atau UHT, susu sapi difortifikasi dengan vitamin A, dan D. Vitamin A difortifikasi untuk mengurangi lemak susu menjadi susu low fat dan non fat.
Kalsium, potasium, protein, vitamin A dan D sangat diperlukan untuk mendukung proses tumbuh kembang anak. Vitamin D sangat penting dalam produksi serotonin, yaitu hormon yang mengatur suasana hati, selera makan, dan tidur.
Kekurangan vitamin D, anak rentan depresi, sulit tidur dan kehilangan selera makan. Susu sapi dapat membantu meningkatkan berat badan anak dan fungsi kognitif.
Kebutuhan Susu Per Hari
Anak usia balita memiliki banyak aktivitas. Makanan yang mereka makan pun sudah sangat beragam. Pemberian susu tetap diperlukan, tetapi tidak untuk menggantikan makanan utama ketika anak tidak mau makan. Ini aturan memberi susu untuk anak-anak:
Usia 1 – 2 tahun: 2 gelas per hari
Usia 3 tahun ke atas: 3 gelas per hari
Umumnya, anak suka susu. Tetapi tak tertutup kemungkinan mereka mengalami intoleransi laktosa, yaitu tidak cukup enzim untuk mencerna laktosa, gula alami yang terdapat pada susu mamalia. Intoleransi laktosa ditandai dengan gejala perut kembung, sakit perut, dan diare.
Yogurt bisa menjadi alternatif pengganti susu untuk anak yang mengalami intoleransi laktosa, karena proses fermentasi menghilangkan gula alami susu.