wanitaindonesia.co – Banyak balita usia satu sampai tiga tahun yang suka duduk dalam posisi W. Duduk posisi W ini mendukung tubuh anak-anak dengan lebih baik dan menjaga keseimbangan mereka. Kebiasaan duduk posisi W ini akan hilang dengan sendirinya.
Akan tetapi, Anda patut waspada bila kebiasaan anak sering duduk posisi W ternyata merupakan salah satu tanda beberapa masalah ini:
1. Otot dan Postur yang Buruk
Saat duduk di posisi W, kaki mengambil beban kerja otot. Sementara otot-otot inti atau torso yang berada di sepanjang area dada dan perut tidak mengambil peran besar untuk menjaga tubuh tetap tegak dan seimbang.
Anda perlu memerhatikan apakah anak Anda sering duduk posisi W lantaran ototnya lemah dan memiliki postur tubuh yang buruk, sering jatuh atau bahkan mengalami beberapa keterlambatan keterampilan motorik kasar. Cari tahu juga faktor yang menyebabkan postur anak tidak ideal.
2. Hip Dysplacia
Bila anak Anda didiagnosis memiliki masalah panggul bawaan seperti hip dysplacia, maka posisi duduk W sangat tidak disarankan. Sebab, duduk dengan posisi kaki seperti ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya dislokasi pinggul.
Waspada bila ada tanda anak Anda sering mengalami tanda nyeri pada bagian panggul. Sebab, ini bisa menjadi salah satu tanda hip dysplacia. Sebab, sering kali kondisi ini sulit dideteksi.
3. Masalah Ortopedi
Menurut Quesnel & District Child Development Center di Kanada, terlalu sering duduk dalam posisi W dapatred membuat otot tungkai, paha belakang, dan pinggul tegang. Otot yang tegang dapat menghambat gerakan normal dan memengaruhi koordinasi serta keseimbangan anak Anda.
Bila anak Anda mengalami perubahan gaya berjalan seperti kedua kaki menghadap ke dalam, maka Anda patut waspada dan segera mengonsultasikannya ke ahli.
4. Masalah Koordinasi
Mengutip dari healthline, terlalu sering duduk di posisi W bisa menjadi tanda bahwa anak Anda menghindari koordinasi dan/atau gerakan mandiri di kedua sisi tubuh sekaligus. Sebab, duduk di posisi W membatasi jangkauan gerak ke seluruh tubuh.
Artinya, mereka hanya akan mampu meraih benda-benda di sebelah kanan tubuh mereka hanya dengan tangan kanan dan benda-benda di sebelah kiri tubuh mereka hanya dengan tangan kiri. Ini bisa jadi tanda anak Anda mengalami masalah koordinasi. Maka, selalu amati pergerakan anak Anda ketika duduk di posisi ini.
Posisi Duduk Lain yang Disarankan
Anda bisa menstimulasi anak untuk duduk di berbagai posisi ini:
· Criss-cross: duduk bersila, atau kedua kaki dilipat ke depan dengan salah satu kaki bergantian berada di atas
· Butterfly pose: kedua kaki ditekuk ke depan dengan telapak kaki saling bersentuhan.
· Duduk samping: lutut ditekuk ke belakang dengan kedua kaki pada sisi tubuh yang sama.
· Kaki lurus: kedua kaki diluruskan ke depan.
Baca juga: Duduk di Lantai Ternyata Lebih Bermanfaat
Yang Bisa Dilakukan Orang Tua
Saat anak tidak bermasalah duduk dalam posisi W, maka orang tua tidak perlu menegurnya dengan kalimat, “Jangan duduk gitu, dong!”, “Duduk yang baik!” atau “Benerin posisi duduknya, Nak!” Alangkah baiknya, bila Anda menyebutkan langsung posisi duduk yang Anda harapkan, seperti, “Yuk, duduk criss-cross!” Kalimat seperti itu akan lebih mudah dicerna oleh anak