‘AI’ di SisBerdaya dan DisBerdaya Tantangan dari Kacamata Bisnis

CEO DANA, Vincent Iswara muliakan kiprah pelaku UMKM Perempuan dan Disabilitas lewat Program SisBerdaya dan DisBerdaya. Foto : Istimewa.

WanitaIndonesia.co, Jakarta – UMKM di Indonesia menjadi pilar pendukung perekonomian Indonesia.

Data Kemenkop UKM 2024, terdapat 65 juta UMKM di seluruh Indonesia, yang menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Serta menyerap hampir 97 persen pasar tenaga kerja. Lebih dari 60 persen total pelaku UMKM dimiliki serta dikelola oleh wanita.

Di tengah persaingan global, para pelaku yang didominasi oleh kaum perempuan masih banyak yang terkendala oleh berbagai permasalahan. Salah satunya migrasi ke teknologi seperti AI.

CEO DANA, Vincent Iswara menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta Program SisBerdaya dan DisBerdaya serta para pihak yang ikut dalam program kolaboratif untuk memajukan UMKM Perempuan Indonesia. Ia mengaku mengharu-biru melihat upaya sepenuh hati para peserta, finalis khususnya pemenang program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024 lalu.

Lewat buah pemikiran kreatif, ide-ide bernas yang diwujudkan ke dalam produk UMKM unggulan, mereka mumpuni menghadirkan konsep bisnis berkelanjutan. Salah satunya dengan memanfaatkan kebaikan teknologi.

“Sebagai aplikasi pembayaran digital terdepan di Indonesia, DANA bertekad untuk mewujudkan masyarakat Indonesia lewat transaksi non-tunai. Kami menghadirkan pengalaman bertransaksi secara online yang ringkas, aman serta nyaman, “ujar Vincent.

Vincent menambahkan, “Pun demikian, kami juga memiliki kepedulian dengan kesejahteraan masyarakat, yang diwujudkan lewat beragam inisiatif membumi.”

SisBerdaya merupakan program pemberdayaan pelaku usaha perempuan non disabilitas, melalui pelatihan, pendampingan dengan teknologi kecerdasan buatan AI,
guna meningkatkan daya saing.

Sedangkan DisBerdaya ditujukan untuk pelaku UMKM Perempuan dari kelompok disabilitas. Tahun ini peserta program akan diseleksi melalui beberapa organisasi, dan pihak regulator yang berfokus pada pemberdayaan disabilitas seperti Ego Amote, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Kemitraan Australia – Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif,
Menembus Batas, dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kabupaten Garut.

Baca Juga :  Tantangan Memiliki Anak dengan Jarak Umur yang Jauh

Direktur Komunikasi DANA, Olavina Harahap menyampaikan, “Kami percaya bahwa UMKM akan terus menjadi pilar penting dalam perekonomian negara.
Pemberdayaan UMKM milik perempuan serta penyandang disabilitas sangat penting untuk membangun ekosistem yang inklusif, dan berkelanjutan.”

Olavina menambahkan, “Sebagai perusahaan
teknologi finansial, DANA terus mengoptimalkan teknologi yang aman, dan inklusif dengan mengembangkan sejumlah fitur yang memberdayakan pengguna, termasuk para pelaku UMKM.”

“Dua tahun terakhir, DANA berfokus kepada pemanfaatan AI dengan mendorong para pelaku UMKM untuk mengadopsinya untuk meningkatkan daya saing.
Program terdepan dalam pemberdayaan para pelaku UMKM yang digawangi perempuan hebat Indonesia ini tanpa terasa memasuki Tahun ke – 4 di 2025, “jelasnya.

Ki-ka : Senior Director Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines, Ant International, Wilson Siahaan bersama Pemenang DisBerdaya 2024, Maria Goretti Yulias, pemilik brand Kopi Ego Amote.
Foto : Istimewa.

Kolaborasi Epik Penanda Zaman

Hasil kolaborasi epik antara DANA, dan Ant International menarget 5.000 UMKM perempuan untuk belajar bisnis dengan mengikuti program.
Pada penyelenggaraan Tahun ke – 4, pendaftarannya sudah dibuka kembali dengan dukungan mentoring serta pendanaan hingga Rp. 750 juta rupiah.

Mengusung tema ‘Memajukan Bisnis Dengan Teknologi’.
Program bertujuan untuk memberdayakan perempuan serta perempuan penyandang disabilitas melalui pelatihan, pendampingan serta kompetisi bisnis. Selain berperan untuk membantu mengatasi kesenjangan gender di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mendorong inovasi serta pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Baca Juga :  "Hey Sineas Indonesia, Yuk Go Global Ikuti Tantangan "Merdeka" Alternativa!

Deputi Direktur Departemen Ekonomi, dan Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia, Sri Noerhidajati turut berbagi pendapat, “Kami mendukung program sebagai bentuk upaya untuk memperkuat literasi keuangan perempuan, dan penyandang disabilitas. Ini bukti dukungan pihak swasta ke Pemerintah dalam pemberdayaan.”

“Perempuan Indonesia memiliki peran strategis dalam membangun rumah tangga sekaligus mendukung perekonomian keluarga. Perempuan berdaya tentunya akan menghapus ketidaksetaraan gender, “ucap Sri.

“Tentu saja ke depan, akan banyak sekali tantangan bagi pebisnis perempuan. Seperti digitalisasi, selain pelaku yang telah lama menjalankan usahanya, tentu akan menghadapi beragam permasalahan dengan risiko usaha yang kian besar.
Penekanan ke aspek digital menjadi kunci agar UMKM tangguh serta kompetitif, “Saran Sri.

“BI mengapresiasi inisiatif berkelanjutan guna membuka peluang baru kepada pelaku UMKM untuk memperluas pasar sembari meningkatkan daya saing. Ini bukti konkrit bagaimana kerja sama epik antar sektor bisa mendorong inklusi ekonomi yang sangat penting bagi perempuan, dan kelompok disabilitas. Tujuannya untuk membangun ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan, “ucapnya.

Olavina melanjutkan, “Ke depan tantangan yang dihadapi juga sangat beragam. Survei internal yang kami lakukan di tahun 2024, 74 persen UMKM Perempuan kesulitan untuk mengakses pasar. Masih ada 57 persen yang mengalami hambatan dalam meningkatkan keterampilan. Terdapat 51 persen pelaku yang kesulitan untuk membangun jejaring. ”

Ki-ka : Wilson Siahaan, Pemenang SisBerdaya 2024, Tries Yuliany Fransiska, pemilik brand Tries Hands, Direktur Komunikasi DANA, Olavina Harahap.
Foto : Istimewa.

Pahami, Kuasai Bisnis Digital

“Tantangan lain yang tak kalah pelik kurangnya mentoring hingga literasi digital. Oleh karenanya lewat SisBerdaya dan DisBerdaya, kami berkomitmen penuh untuk memperluas akses terhadap teknologi, inklusi serta literasi keuangan, dan pendampingan bisnis demi meningkatkan daya saing UMKM, “Jelasnya.

Baca Juga :  Mengungkap Keajaiban Galaxy Z Flip6: Ciptakan Konten Unik dengan Fitur AI Baru

Sejak hadir pertama kali di Tahun 2023, program telah memberi manfaat ke 4.500 pelaku UMKM lewat penyelenggaraan pelatihan intensif peserta di 29 Provinsi. Kapasitas produksi finalis serta para pemenang program meningkat hingga 113 persen. Para partisipan merasa bisnisnya terbantu oleh pendanaan program.

Tema ‘Memajukan Bisnis Dengan Teknologi’ SisBerdaya dan DisBerdaya menghadirkan beragam materi pelatihan seperti teknik pemasaran digital hingga pemanfaatan kecerdasan buatan AI. Seluruh kurikulum dirancang secara cermat serta komprehensif, dan relevan untuk menjawab tantangan zaman.

Program ditujukan kepada dua kategori UMKM. Kategori Mikro untuk usaha dengan pendapatan 10-30 juta rupiah perbulan, dengan 0-3 karyawan.
Ultra Mikro usaha dengan pendapatan 1-10 juta rupiah dengan 4-10 karyawan.

Senior Director Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines, Ant International, Wilson Siahaan menjelaskan, “Selaku mitra penyelenggara program pemberdayaan, DANA, dan Ant International memiliki visi, dan misi yang selaras dalam meningkatkan inklusivitas ekonomi digital di Indonesia, dan Asia Tenggara, khususnya bagi pengusaha perempuan.”

“Lewat program, kami ingin mengapresiasi semangat kewirausahaan perempuan serta mendukung mereka secara finansial, dan dalam peningkatan kapasitas bisnis, ” terangnya.

“Tahun ini kami menargetkan lebih dari 5.000 UMKM Perempuan untuk bergabung dalam program. Lewat pemberian akses kepada teknologi terbaru termasuk AI. Kami berharap peserta dapat meningkatkan bisnis mereka guna meningkatkan ketahanan usaha serta membuka lebih banyak peluang di pasar global, “pungkasnya.