wanitaindonesia.co – Hanya dalam beberapa tahun sejak pemunculan susu gandum di rak-rak supermarket di AS, jenis ini menjadi susu nabati kedua terpopuler setelah almond mylk. Penjualannya tumbuh 5% pada 2019, sementara tingkat penjualan susu sapi relatif datar.
Tren ini digerakkan oleh berkembangnya komunitas vegan dan kalangan lactose intolerant yang kini hepi karena punya pilihan. Creaminess-nya dinilai hampir menyerupai susu sapi. Susu gandum disebutkan paling ‘hijau’ dalam proses produksinya, ketimbang plant-based milk lain.
Di kota-kota kosmopolitan, kedai kopi mencampurnya dengan kopi. Langkah ini menyebar, menjadikan oat latte kini sebuah menu yang generik. Para barista menyukainya karena ketika dikocok untuk kebutuhan cappuccino, susu ini nyaris berbuih, bisa dibikin latte art-nya.
Dorongan ini cepat bergerak ketika dipengaruhi oleh positioning keren susu gandum Oatly. Ini merek top of mind dari Swedia di kalangan vegan. Uniknya, yang bukan vegan ikutan nge-fans dengan merek susu nabati yang sahamnya antara lain dimiliki oleh Oprah Winfrey dan eks CEO Starbucks Howard Schultz ini.
Pasalnya, merek ini sukses melakukan branding yang ngena di anak muda. Packaging-nya modern, dengan tipografi khas Oatly yang menggemaskan. Banyak yang membelinya karena packaging, Oatly jadi rajin berbagi tips daur ulang kemasannya. Menjadi pot hingga dekor!
Pada dasarnya, susu gandum diolah dari oat yang dihaluskan bersama air matang, lalu diperas. Rasa ‘susu’ ini creamy. Tercecap pula unsur earthy, dari rasa gandum-ganduman oat. Tekstur kental yang dihasilkan oat, khas. Hasilnya, tekstur minuman jadi terasa lebih ‘tebal di lidah kita.
Ditulis refinery29.com, susu gandum melejit juga gara-gara covid-19, ketika konsumen mencari alternatif susu nonhewani untuk kesehatan. Produksi yang lebih ramah bagi Bumi juga mendorong beralihnya konsumen.
Susu nabati yang dinilai menjadi susu paling hits di 2019 lalu oleh Forbes ini juga jadi incaran milenial di Jakarta. Ketika Anda melihat rak supermarket premium di Jakarta, pilihan plant-based milk juga sudah berderet. Semula susah ditemui, kini kedai kopi modern berlomba-lomba memajang kemasan ‘susu’ Oatly di counter.
Oat Latte yang hits di Kisaku.
Anak muda Jakarta ramai-ramai mencari oat latte di kedai kopi.
Oat Latte di kafe Kisaku di Jakarta Selatan jadi salah satu yang terpopuler. Bestseller lain di Kisaku, Kampoeng Oat Mylk Latte. Plant-based milk di sini dicampur kopi Flores Bajawa dan Gayo.
Yang bikin kaum vegan hepi, ada Vegan Bundle yang menyatukan Oatly Latte dengan Fatcaroons. Fatcaroons adalah brand lokal yang memproduksi macaron dengan isian yang lebih tebal. Fatcaroons juga lagi naik daun.
“KISAKU was the first to launch Oatly, the world famous oat milk in Indonesia,” begitu tulis website milik kafenya aktris Raline Shah, influencer Catherine Halim, dan sejumlah peminat kopi ini.
Mengaitkan kopi dengan pilihan gaya hidup paling kini menjadikan nama Kisaku cepat didengar. Drip bag coffee yang gampang diseduh di rumah juga diluncurkan di hadapan media, beberapa waktu lalu.
Jadi, Anda sudah pernah coba kopi susu dengan susu oat? What do you think? (wi)
