WanitaIndonesia.co, Jakarta – Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya. Hadist yang berkaitan dengan Al – Qur’an HR. Bukhari No. 6015 nyata dan bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya ulah pedagang makanan kaki lima yang menambahkan Nitrogen Cair pada makanan dagangannya.
Karena tak berilmu dan hanya mengandalkan insting bisnis, korban Chiki Ngebul (Chibul) berjatuhan. Mayoritas merupakan anak-anak yang abai akan keamanan makanan jajanan, yang tak didampingi orang tuanya.
Flash back pada sebuah momen, WanitaIndonesia.co terpilih untuk menghadiri jamuan kuliner yang mengusung konsep Molecular Gastronomy.
Sepuluh tahun lalu Molecular Gastronomy populer, menjadi kuliner terdepan yang menghadirkan teknik memasak berdasarkan sains dari ilmu fisika dan kimia. Makanan dibuat dengan cara menghitung berat jenis, viskositas, temperatur, serta rumus agar tersaji lezat.
Sajiannya terinspirasi oleh makanan sehari-hari, namun bahannya tak lazim, serta penampilannya unik. Orang dipaksa untuk berpikir sambil menerka-nerka, menu apa yang sedang disajikan?
Soal rasa, sajian Molecular Gastronomy boleh diadu dengan hidangan konvensional
Rasanya lezat, sebagian menyerupai makanan aslinya walau menggunakan bahan makanan yang berbeda.
Salah satunya Es krim berbahan Nitrogen Cair yang tersaji dengan tekstur sangat lembut, bercitarasa lezat.
Di tempat berbeda, WanitaIndonesia.co menikmati sensasi Nitrogen Cair yang digunakan sebagai efek dari sajian hidangan penutup Exploadeng, terinspirasi dari jajanan Es Podeng. Sebelumnya tamu yang hendak bersantap harus memakai jas hujan.
Es krim, cokelat dan puding disajikan terpisah pada sebuah piring dessert. Musik diputar keras dan pramusaji menyemprotkan asap dingin ke seluruh tamu. Saat menikmati es krim terdengar bunyi meletup-letup. Menurut Chef kreatornya es krim sengaja dibuat berongga, di dalamnya diberi tekanan Nitrogen Cair.
“Wooow, istimewa dari penampilan, rasa, serta sensasi menikmati kuliner yang menawarkan pengalaman tak biasa.
Teknik memasak
Molecular Gastronomy hanya dikuasai oleh segelintir Chef. Mereka mempelajari ilmunya secara khusus melalui serangkaian tes, serta ujicoba. Oleh Chef berpengalaman, teknik penyajian dan penggunaan bahan seperti Nitrogen Cair terbilang aman.
Kasus Chibul menggenapi jumlah kasus-kasus sebelumnya yang sering terjadi akibat lemahnya pengawasan peredaran makanan berbahaya seperti manipulasi bahan pangan dari olahan makanan sampah, penambahan zat kimia berbahaya pada makanan, olahan yang menggunakan ayam tiren, serta beragam kasus lainnya. Ke depan tantangan kian berat, selain bahan pangan berbahaya yang kasusnya timbul-tenggelam, hadir ancaman penggunaan bahan tinggi lemak, gula dan garam yang ditemukan pada sebagian makanan jajanan dan makanan kemasan. Salah satu yang sedang viral nasi minyak yang diolah dengan lemak jahat.
Peran Pemerintah harus lebih ekstra dalam menekan peredaran makanan jajanan, serta keberadaan makanan viral yang nyata mengancam kesehatan. Penting, mengedepankan upaya edukasi kepada masyarakat untuk memilah, serta memilih pangan layak konsumsi untuk memutus mata rantai ancaman kesehatan dari makanan. Makanan tinggi lemak, gula dan garam telah memicu jumlah penderita penyakit degeneratif pada anak-anak Indonesia seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. (RP).