wanitaindonesia.co – Menurut Healthline, masalah kesuburan pada perempuan menjadi penyebab sulit hamil bagi pasangan, sebanyak 40%. Umumnya, masalah kesuburan baru mereka sadari setelah melakukan serangkaian tes, atau tidak kunjung hamil setelah bertahun-tahun mencobanya.
Pemeriksaan kesuburan yang dilakukan secara medis, memang dibutuhkan untuk memastikan masalah apa yang kamu alami terkait kesuburan. Tapi penyebab sulit hamil pada perempuan, biasanya akan menunjukkan beberapa tanda dan gejala lho. Sampai akhirnya benar-benar membuat kamu dan pasangan sulit untuk punya anak.
Berikut ini 5 penyebab sulit hamil pada perempuan yang tidak boleh diabaikan, dilansir dari Natural Fertility Info.
1. Perubahan siklus menstruasi
Pada perempuan, siklus menstruasi bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai kesuburan.
Biasanya siklus menstruasi bisa berubah saat kamu baru memasuki masa pubertas atau menjelang menopause. Tapi jika kamu mengalami perubahan siklus menstruasi dengan alasan yang tidak jelas, itu bisa jadi satu tanda adanya masalah kesuburan. Karena hal ini sangat erat kaitannya dengan organ reproduksi, serta kemampuan tubuh memproduksi sel telur.
Berikut ini beberapa masalah siklus menstruasi yang tidak boleh kamu abaikan:
- Fase menstruasi yang lama (lebih dari 7 hari).
- Siklus menstruasi yang panjang (lebih dari 35 hari) atau siklus pendek (kurang dari 21 hari).
- Volume darah yang terlalu sedikit atau terlalu banyak.
- Terdapat gumpalan jaringan berukuran kecil atau besar, saat menstruasi.
- Terdapat flek ditengah siklus menstruasi.
- Timbul rasa nyeri dan kram saat menstruasi.
- Mengalami siklus anovulasi.
Kamu bisa melakukan terapi atau cara alami untuk mengatasi masalah menstruasi. Namun, karena masalahnya cukup beragam, kamu harus menyesuaikan jenis terapi dengan gejalanya ya.
2. Masalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh
Masalah ketidakseimbangan hormon, merupakan gangguan kesuburan yang paling umum dialami oleh perempuan. Ini karena, hormon memiliki peran penting dalam sistem reproduksi tubuh kita. Saat kamu mengalami kenaikan dan penurunan kadar hormon, tubuh bisa langsung merespon kondisi ini.
Tanda ketidakseimbangan hormon yang mungkin kamu rasakan diantaranya, nyeri saat menstruasi, perubahan mood, tubuh jadi mudah lelah, kulit kering dan berjerawat, serta kerontokan rambut. Tak jarang, masalah ketidakseimbangan hormon juga menyebabkan kamu mengalami penurunan gairah seksual.
Beberapa ketidakseimbangan hormon yang bisa memengaruhi kesuburan kamu:
- Peningkatan kadar LH (Luteinizing Hormon), hormon yang memengaruhi pelepasan sel telur dari ovarium.
- Ketidakseimbangan antara LH dan FSH (Follicle Stimulating Hormone), keduanya memiliki peran dalam mengatur siklus menstruasi.
- Resistensi insulin yang berkaitan dengan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).
- Terlalu rendah atau tingginya kadar tiroid dalam tubuh.
- Kelebihan atau kekurangan hormon estrogen.
- Kelebihan atau kekurangan hormon progesteron.
- Kadar prolaktin rendah.
Sebenarnya, beberapa masalah ketidakseimbangan hormon bisa kamu tangani menggunakan cara alami seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan kaya nutrisi. Tapi ada baiknya, kamu melakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter ya.
3. Berat badan tidak ideal
Penelitian Universitas Washington dalam Fertility and Sterility menemukan bahwa, obesitas merupakan penyebab utama masalah kesuburan perempuan. Sedangkan penyebab lainnya adalah masalah kekurangan berat badan.
Perempuan dengan kelebihan berat badan, cenderung mengalami ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan masalah siklus menstruasi. Kondisi ini dikaitkan dengan risiko PCOS, penyebab sulit hamil pada perempuan. Sedangkan kekurangan berat badan diyakini bisa memengaruhi proses ovulasi, yang menyebabkan proses pembuahan terhambat.
Setiap perempuan memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang berbeda-beda. Oleh karenanya, para pakar kesehatan merekomendasikan IMT normal berkisar antara 19 hingga 25. IMT normal akan memperbesar peluang kamu untuk bisa hamil.
4. Masalah infeksi pada organ reproduksi
Salah satu penyebab sulit hamil pada perempuan adalah masalah infeksi pada organ reproduksi. Kondisi ini bisa menyebabkan sperma sulit bertemu sel telur, dan proses pembuahan jadi terhambat.
Beberapa masalah infeksi pada organ reproduksi perempuan diantaranya:
- Penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID), yaitu infeksi pada organ reproduksi perempuan, yang biasanya diakibatkan oleh bakteri akibat infeksi menular seksual.
- Fibroid rahim, endometriosis atau kista ovarium.
- Pernah mengalami tindakan caesar atau operasi pada bagian perut lainnya.
- Adanya infeksi jamur vagina.
- Adenomiosis, suatu kondisi dimana lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim.
- Terjadinya penyumbatan pada saluran tuba falopi.
5. Kegagalan ovarium prematur
Pada perempuan, tingkat kesuburan akan mulai menurun seiring dengan bertambahnya usia. Ini biasa disebut sebagai perimenopause, yaitu periode transisi menuju menopause dan berakhirnya menstruasi.
Umumnya perimenopause terjadi pada di usai antara 30 hingga 40. Namun, kondisi ini akan berbeda pada tiap perempuan. Jika kamu sudah memasuki perimenopause, kamu masih tetap bisa hamil kok, asalkan siklus menstruasi dan ovulasi teratur.
Berikut ini beberapa gejala yang mungkin muncul saat kamu memasuki periode perimenopause.
- Siklus menstruasi yang mulai tidak teratur.
- Hot flashes atau sering berkeringat di malam hari.
- Mengalami vagina kering.
- Penurunan gairah seksual.
- Kenaikan berat badan dengan alasan yang tidak jelas.
- Perubahan mood yang tidak jelas.
- Anti-mullerian Hormone (AMH) rendah, yang artinya cadangan sel telur dalam ovarium berkurang.
- Tingginya kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang menandakan seorang perempuan akan memasuki fase menopause.
Bagi kamu yang sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya ke lima penyebab sulit hamil pada perempuan, tidak diabaikan ya. Perhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuh kamu, karena bisa jadi itu merupakan salah satu tanda atau gejalanya. Semoga bermanfaat! (wi)