Site icon Wanita Indonesia

6 Mitos Kehamilan Kedua, Ketahui Faktanya

6 Mitos Kehamilan Kedua, Ketahui Faktanya

wanitaindonesia.coBanyak mitos berkembang di masyarakat seputar kehamilan kedua. Hal ini bisa jadi memengaruhi Mama. Agar tidak kebingungan dan kalut, ketahui faktanya berikut ini:

Mitos 1: “Wah, reaksi tubuh saat hamil anak kedua berbeda, nih. Pasti jenis kelamin anaknya berbeda dari yang pertama.”
Belum tentu. Misalnya saja, beberapa perempuan mungkin mengalami perbedaan gejala di kedua kehamilannya. Di kehamilan anak perempuan pertamanya, ia sama sekali tidak mual. Sedangkan di kehamilan kedua, ia merasakan morning sickness yang kuat sekali, sering muntah, tidak nafsu makan, dan mengalami masalah jerawat serta kulitnya juga menggelap.

Apakah itu artinya bahwa bayi kedua adalah laki-laki? Tidak. Perbedaan gejala kehamilan tersebut tidak berkorelasi dengan jenis kelamin bayi Anda.

Beberapa gejala kehamilan seperti hyperpigmentation atau penggelapan di beberapa area kulit memang bisa dijadikan salah satu ciri bahwa Anda sedang mengandung anak laki-laki. Bayi laki-laki memiliki hormon androgen lebih tinggi daripada bayi perempuan. Oleh karena itulah ibu yang hamil bayi laki-laki lebih sering mengalami masalah kulit berminyak dan berjerawat. Selain itu, kromosom XY yang dibawa oleh bayi laki-laki di dalam tubuh ibu akan menghasilkan reaksi tertentu, termasuk salah satunya perubahan warna kulit. Untuk mengetahui jenis kelamin anak Anda, sebaiknya gunakan tes USG.

Baca juga: Hamil Pertama atau ke Dua, Perhatikan 10 Anggaran Ini

Mitos 2: “Menyusui anak pertama saat hamil kedua akan berbahaya bagi bayi.”
Tidak sedikit orang yang mengatakan agar ibu hamil harus segera berhenti menyusui anak sulungnya. Christine Griffin, konselor laktasi di UK mengatakan bahwa tidak ada masalah bagi ibu hamil untuk tetap menyusui.

Ia menjelaskan bahwa sekalipun ibu tetap sedang menyusui, bayi yang dikandungnya akan tetap mendapat nutrisi. Namun, ibu tersebut harus menjaga konsumsi hariannya. Ia menyarankan para ibu untuk menambah asupan vitamin D serta folat.

Akan tetapi, ia juga menerangkan bahwa ada kondisi tertentu yang menyebabkan perempuan hamil harus berhenti menyusui, di antaranya adalah apabila terjadi kontraksi dini.

Mitos 3: “Hamil kedua pasti lebih berat, soalnya anak kedua pasti lebih besar.”
Dalam buku Second Pregnancy, dikatakan bahwa memang benar ada bayi kedua yang lebih besar dari anak pertama. Namun, faktanya, tidak sedikit pula yang lebih kecil atau terlahir dengan berat badan sama dengan kakaknya.

Mitos 4: “Mama akan jadi lebih gendut setelah hamil anak kedua.”
Dr. Penny Preston dalam Second Pregnancy mengatakan bahwa tubuh perempuan saat hamil tentu mengalami kenaikan berat badan. Belum kembalinya berat badan normal setelah kehamilan pertama bisa jadi faktor penyumbang tubuh Anda akan semakin berat saat hamil anak kedua. Akan tetapi, jangan sampai hal ini membuat Mama stres. Karena stres saat hamil bisa membuat kehamilan jadi berisiko.

Namun, berat badan Mama idealnya bisa kembali dengan olahraga teratur, pola makan sehat, dan gaya hidup sehat.

Mitos 5: “Jika anak kedua ‘dibuat’ saat anak pertama sedang terjaga, maka mereka akan selalu bertengkar.”
Ini adalah mitos yang tidak dapat dipercaya. Tidak bisa diketahui kapan pembuahan dikatakan berhasil. Sehingga, bagaimana bisa, kita menentukan kapan anak kedua berhasil “dibuat”.

Sibling rivalry adalah hal yang umum terjadi saat anak-anak. Bergantung pada bagaimana orang tua dapat menyikapi dan menangani hal tersebut.

Baca juga: Mengomunikasikan Kehamilan Tak Direncanakan dengan Pasangan

Mitos 6: “Kalau anak pertama sulit tidur, maka anak kedua akan hobi tidur.”
Jadwal tidur bayi bergantung pada kebutuhan biologisnya. Di samping itu, ada atau tidaknya gangguan terhadap jadwal yang sudah Anda buat juga menjadi penentu. Selalu membawanya ke ruangan yang redup dan tenang, serta meninabobokannya di jam-jam tertentu akan membuatnya memelajari bahwa waktu tersebut adalah jadwalnya untuk tidur.

Exit mobile version