wanitaindonesia.co – Ketika seseorang memiliki beban emosional atau tekanan batin, maka kesehatan mentalnya akan terpengaruh oleh beban itu. Bahkan, ada kalanya seseorang yang memiliki beban emosional tidak dapat berkembang dalam hidup.
Seorang psikoterapi terkenal bernama Karol Ward yang juga menulis sebuah buku berjudul “Worried Sick: Break Free From Chronic Worry to Achieve Mental and Physical Health” menjelaskan bahwa beban emosional adalah semua masalah emosional yang belum terselesaikan. Masalah ini bisa berupa masalah pribadi, maupun masalah di dunia kerja.
Stres yang diderita orang-orang akibat beban emosional, dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Stres juga akan menjadi penghalang dalam mencapai karier profesional yang didambakan, serta penghalang bagi hubungan yang sehat dengan pasangan, rekan kerja, sahabat, serta kerabat dekat.
Ada tanda-tanda tertentu yang bisa kamu lihat untuk mengidentifikasi apakah kamu memiliki beban emosional yang menghalangimu untuk berkembang dalam hidup ini. Tidak hanya bisa dilihat secara psikis saja, tapi tanda ini juga bisa dilihat secara fisik.
Tanda secara fisik antara lain sering nyeri di leher dan sakit kepala. Adapun tanda secara mental bisa berupa perasaan marah, kurang percaya, atau perasaan bersalah yang terus dirasakan.
Jika kamu membiarkan beban emosional tidak terselesaikan, maka beban-beban emosional itu dapat berdampak negatif pada hidup kamu. Pada akhirnya, kamu tidak akan maju, tidak berkembang, dan tidak sukses.
Berikut adalah beberapa poin tentang beban emosional yang dapat menghambat kesuksesan orang :
- Beban emosional membuat orang terjebak di masa lalu
Hubungan yang kacau di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja, dapat menyebabkan trauma emosional. Saat itu terjadi, hormon stres yang muncul dalam dirimu akan membuat kamu kehilangan momen.
Faktor inilah yang dapat menghalangi fokusmu pada masa kini dan masa depan. Bukannya melihat peluang yang ada di depan, kamu justru terus terganggu oleh trauma emosional masa lalu yang selalu terbayang dalam pikiran.
- Beban emosional membuat orang ragu pada diri sendiri
Luka emosional bisa membuat kamu meragukan kemampuanmu sendiri. Akibatnya, kamu menjadi sulit mengambil keputusan, menyelesaikan tugas, dan juga sulit bersosialisasi.
Selain itu, kamu mungkin tidak akan berminat atau tidak suka lagi pada kegiatan yang kamu sukai dulu sebelum mengalami trauma emosional. Makan makanan favorit, atau berlibur ke destinasi wisata impian, sudah tidak lagi membuatmu bahagia atau bersemangat.
- Beban emosional dapat merusak fungsi kognitif
Stres akibat beban emosional dapat meningkatkan fungsi amigdala, yaitu pengolah memori di otak. Stres juga dapat mengurangi fungsi hipokampus, yaitu pengatur emosi di otak.
Hal tersebut, dapat menimbulkan paranoia yang fungsi kognitif, seperti koordinasi antara tangan dan mata. Selain itu, efek samping lainnya adalah berkurangnya kemampuan membedakan peristiwa masa lalu dan masa kini.
Ketika hal itu terjadi, maka kamu akan kesulitan untuk fokus pada peristiwa kehidupan masa sekarang, serta sulit untuk berkonsentrasi pada hubungan, pekerjaan, dan aktivitas lainnya.
Mengidentifikasi beban emosional bisa jadi sesuatu yang sangat menantang, apalagi mengatasinya. Meskipun sulit, kamu harus ingat bahwa kamu memiliki kemampuan untuk mengatasinya dan menjadi lebih kuat.
Jangan ragu untuk mencari perawatan medis dan terapi agar kamu bisa hidup dengan sehat, baik sehat fisik maupun sehat mental.