wanitaindonesia.co – Persisnya di pinggiran Provinsi Jawa Tengah serta Jawa Timur. Gunung Lawu terdapat di antara 3 kabupaten ialah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, serta Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Status gunung ini merupakan gunung api” rehat”( diperkirakan terakhir meletus pada bertepatan pada 28 November 1885[3][4]) serta sudah lama tidak aktif, nampak dari rapatnya vegetasi dan puncaknya yang tererosi. Riset pada 2019 mengenai geothermal heat flow mensugestikan kalau Gunung Lawu sedang aktif hingga sekarang.
Di lerengnya ada kawah kecil yang sedang menghasilkan uap air( fumarol) serta sulfur( solfatara). Gunung Lawu memiliki area hutan Dipterokarp Busut, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, serta hutan Ericaceous. Gunung Lawu merupakan pangkal gagasan dari julukan sepur api Argo Lawu, sepur api administrator yang melayani Solo Balapan- Gambir.
Gunung Lawu mempunyai 3 pucuk, ialah Hargo Dalem, Hargo Dumiling, serta pucuk paling tinggi bernama Hargo Dumilah.
Di lereng gunung ini ada beberapa tempat yang terkenal selaku tujuan darmawisata, paling utama di wilayah Tawangmangu, Cemorosewu, serta Sarangan. Kira- kira ke dasar, di bagian barat ada 2 komplek percandian dari era akhir Majapahit: Candi Sukuh serta Candi Cetho. Di kaki gunung ini pula terdapat komplek penguburan saudara Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu serta Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terdapat Astana Giribangun, mausoleum buat keluarga kepala negara kedua Indonesia, Soeharto.
