WanitaIndonesia.co, Jakarta – Tak selamanya bahan makanan sehat itu menyehatkan. Pada sebagian orang hadir faktor in-toleran.
Jika dikonsumsi muncul efek negatif pada tubuh. Hal ini dulu pernah dialami oleh Sigi Wimala, pekerja seni dan ibu muda. Ia berbagi pengalaman seputar upayanya memperbaiki kualitas hidup dengan berubah mind set pentingnya gaya hidup sehat, diantaranya dengan mengubah pola konsumsi menjadi lebih bertanggung jawab.
“Sejak SD semasa tinggal di Australia, Ibu rutin memberikan susu segar yang dikemas dalam botol kaca. Tradisi yang sejatinya baik ini, lambat laun menimbulkan masalah buat kesehatannya. Saat dewasa, Sigi merasakan adanya alarm kurang baik untuk kesehatannya.
Ia merasakan sakit pada bagian lutut, setelah berkonsultasi ke dokter, serta mencari tahu dengan membaca jurnal, ia memutuskan untuk melaksanakan diet lactosa. Diantaranya tidak meminum susu sapi dan menggantinya dengan pola konsumsi plant based yang mengutamakan mengonsumsi oat, sayuran dan buah sebagai menu sehari-hari.
Setelah beberapa saat menjalaninya, sakit dilutut mulai berkurang, lalu perlahan menghilang. Tubuhnya pun jadi lebih bugar dan kualitas hidup jauh lebih baik.
Inspiratif Buat Wanita Aktif
Sepenggal pengalaman berharga tersebut kemudian dibagikan Sigi di media sosialnya. Ternyata banyak kaum perempuan muda aktif memiliki pengalaman serupa dengannya. Mereka kemudian bertanya, lalu beramai-ramai mengikuti sejumlah tips dari Sigi.
Hal yang membahagiakan Sigi,
setelah mengikuti anjurannya, kondisi kesehatan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sigi kian bersemangat menularkan gaya hidup sehat di media sosialnya.
“Memang pada sebagian orang, ada hal-hal yang tak sama seperti yang dialaminya. Butuh konsultasi dokter, serta pemeriksaan lebih lanjut agar hasilnya maksimal, “katanya menekankan.
Tentu saja selain merubah mind set, gaya hidup sehat melalui pola konsumsi yang benar menjadi sangat penting.
Utamanya menyeimbangkan rangkaian aktivitas harian,
cukup minum air putih, istirahat dan rutin berolah raga.
“Saya membagi skala prioritas untuk keluarga, olah raga kemudian karir. Sebagai pekerja seni, saya harus memilah, serta memilih hal-hal yang menjadi prioritas, diantaranya tidak terjun sebagai pebisnis.
Penting, agar quality time menjadi yang utama, karena saya ingin menikmati bonding berkualitas dengan anak-anak dan keluarga, “ungkapnya.
Dianggap mampu menyelaraskan karir dengan rumah tangga, serta konsisten menjalankan pola hidup sehat, serta menebarkan kebaikan melalui sejumlah pesan penting ke masyarakat, Sigi lalu didapuk menjadi Brand Ambassador V-Soy.
Ia dinilai sebagai public figure dan ibu muda mumpuni, yang cerdas berkegiatan sambil mengurus keluarga dengan menekankan pentingnya hidup sehat.
Selain Sigi, kedua buah hatinya serta ibundanya rutin mengonsumsi susu kedelai yang rendah lemak serta kalori.
Tak sulit bagi Sigi untuk membuat anak dan orang tuanya untuk mengubah habit mereka dari meminum susu sapi ke susu kedelai, khususnya melalui brand V-Soy.
Selain khasiatnya telah dibuktikan sendiri oleh Sigi, di mana kondisi kesehatannya berangsur membaik. Rasanya lezat, dengan ketersediaan varian yang cukup beragam. Menawarkan kepraktisan bagi wanita aktif.
Menurut Sigi, “Ritual lapar waktu sarapan kian bernilai dari oatmeal maupun cornflakes yang disajikan sebagai smoothies, atau dilarutkan menjadi semangkuk bubur dengan menggunakan V-Soy multi grain.
Untuk anak-anak, mereka punya lebih banyak pilihan, sedangkan untuk ibunda tercinta, favoritnya low sugar senantiasa tersedia di rumah. (RP).