WanitaIndonesia.co, Jakarta Praktik MENARI (Meraba denyut NAdi SendiRI) di Charity Concert “Satu Detak” menjadi momentum penting pada Peringatan Hari Jantung Sedunia yang diinisiasi Heartology Cardiovascular Hospitality.
Perubahan itu tak perlu upaya yang muluk, serta sulit untuk dilakukan. Lewat cara praktis, murah, dan mudah, masyarakat bisa mendapatkan jantung sehat dengan Bantuan Hidup Dasar “MENARI” .
Kampanye Kemenkes RI ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan irama jantung sejak dini, yang dikenal sebagai pemeriksaan medis paling lejen sepanjang peradaban manusia. Indikasi berupa kecepatan nadi lebih dari 100 kali per menit, merupakan prediktor buruk pada sejumlah kasus rawat inap di Rumah Sakit.
Kemudian tak terkecuali dengan yang sehat, hati-hati saja bila memiliki frekuensi nadi lebih dari 100 kali per menit, yang akan berisiko untuk mengalami serangan jantung di esok hari.
Denyut nadi normal orang dewasa 60-100 kali per menit. Di luar rentang tersebut, dan tidak teratur bisa menjadi indikasi gangguan irama jantung (aritmia), yang dapat mengganggu fungsi jantung secara keseluruhan.
Solusinya, segera periksa ke dokter, jika denyut nadi terlalu cepat atau lambat disertai dengan gejala nyeri di dada, pusing, sakit kepala, sesak napas, serta kehilangan kesadaran. Selain pergelangan tangan, “MENARI” bisa dilakukan pada bagian leher, siku, serta bagian atas kaki.
Cara Mengukur Nadi
1. Lakukan dalam kondisi tenang, rileks, emosi stabil.
2. Selanjutnya Genggam pergelangan tangan, lalu raba tonjolan tulang pada bagian bawah pangkal ibu jari, dengan telunjuk, jari tengah, atau jari manis.
3. Kemudian Geser sedikit ke arah tengah pergelangan, lalu rasakan denyutan.
4. Hitung dalam 30 detik. Hitung denyut nadi selama 15 detik, kemudian kalikan 4 untuk mendapatkan jumlah denyut nadi per menit. (Ver)