“Yuk, Jadi Bagian Dari Peradaban Lewat Discover More Discover You!

"A Trip to Discover" walking tour jadi bagian dari peradaban masyarakat Tatar Pasundan. Foto : WanitaIndonesia.co

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Perjalanan wisata yang terangkum dalam kampanye terbaru Bobobox sangat menarik, serta menghadirkan beragam keseruan!

Sahabat Media, serta KOL (Key Opinion Leader) larut dalam kemeriahan “A Trip to Discover” dengan
mengeksplorasi sejumlah tempat ikonik, berupa bangunan peradaban masyarakat Pasundan di Bandung, bersama guide dari Cerita Bandung.

Sebuah buku panduan dibagikan sebagai penanda dari langkah kecil. Peserta diajak untuk membaca buku panduan, yang berisikan makna dari keseluruhan aktivitas. Lalu diminta untuk menulis kesan selama acara berlangsung.
Sayangnya hal tersebut terlupakan, dikarenakan antusiasme seluruh peserta dari perjalanan singkat yang berkesan.

Kepiawaian pemandu wisata dalam mengemas narasi menarik, mampu menghipnotis seluruh peserta.
Waktupun seperti berlari, sebagian besar peserta menyimak dengan penuh perhatian karena banyak insight menarik.

Saat berkunjung ke Monumen Bambu Runcing di Jalan Kepatihan yang lokasinya berdekatan dengan Bobopod Alun-alun, Monumen ini terlihat sederhana, tak menonjol layaknya sebuah monumen. Berlokasi di sisi trotoar terlihat bilahan bambu runcing yang dibelenggu rantai besi kokoh, di sekeliling monumen diberi pagar.

Namun tak disangka ada beragam cerita epic bambu runcing yang menjadi senjata andalan para pejuang kemerdekaan. “Ide penggunaan bambu runcing dicuri Jepang untuk menghalau musuh yang terjun dengan parasut. Mereka menancapkan banyak bambu runcing agar musuh tewas tertusuk, “terang guide.

“Masyarakat dahulu percaya karomah dengan melakukan ritual. Para kyai menyiram air sembari berdoa ke Allah, agar lewat bilah bambu nan sederhana itu muncul pertolongan Allah. Selain peran
Tangkuban Perahu dipercaya sebagai penjaga kota Bandung. Dimaknai dengan pembangunan sejumlah bangunan penting, yang harus menghadap lurus ke gunung agar bisa langgeng, “imbuhnya.

Saat menyambangi Pendopo Bandung terlihat dari luar bangunan asli yang masih terawat. Lingkungannya pun asri tak banyak berubah ujar guide sambil menunjukkan gambar pendopo zaman dahulu.

Bangunan yang menjadi penanda sejarah akan kiprah Raden Dewi Sartika, Pahlawan Wanita dari Tatar Pasundan yang memperjuangkan nasib kaumnya. Diceritakan, Dewi Sartika mendirikan Sakola Kautamaan Istri yang menempati bangunan Pendopo. Beliau menginginkan kaumnya memiliki keterampilan, serta wawasan guna mensejahterakan diri, serta keluarga lewat perannya selaku istri, dan ibu.
Kabar baiknya untuk Sahabat Bob, Pendopo Bandung sudah mulai dibuka untuk umum setiap Sabtu, dan Minggu.

Bendera Sudan di Konferensi Asia Afrika legacy kreativitas yang membumi buat generasi sekarang
Foto : Istimewa.

Orang Bandung terkenal kreatif. Hal ini tercermin saat peserta berkunjung ke Gedung Merdeka. Hadir cerita tentang acara ikonik Konferensi Asia-Afrika.
Sudan salah satu negara peserta di Afrika, kala itu belum merdeka penuh, dan belum memiliki bendera resmi.

Muncul masalah, kehadiran negara peserta harus direpresentasikan lewat bendera yang dikibarkan di sejumlah lokasi strategis, salah satunya dipelataran Gedung Merdeka.
Panitia Konferensi Asia Afrika kemudian meminta izin dengan berinisiatif membuat bendera sendiri. Selembar kain putih dipotong, serta dijahit seukuran bendera, ditulis Sudan dengan menggunakan warna merah.

Foto : Istimewa.

Goda Nusantara Siapa yang Sanggup Menangkal Godaannya

Ihwal kuliner, Bandung itu kaya akan keberagaman kuliner lezat. Usai City tour peserta melipir ke Goda Nusantara yang berlokasi di Jalan Sultan Agung Bandung.
Warung Makan yang sedang hip di kota Bandung ini merangkum kelezatan otentik sajian rumahan.

Beragam lauk utama seperti cah cumi asin cabai hijau, tumis daging kecap, ragam sayur seperti cah tauge, acar kuning terlihat menggoda dari aroma sedap, dan tampilan segar.
Rasanya
lezat tanpa cela!. Patut disambangi saat makan siang ya!.

Eksplorasi berlanjut ke venue utama Bobocabin Pangalengan. Berkendara dengan mobil HiAce menempuh perjalanan 1,5 jam nan berliku. Melewati perkampungan, lurus berliku hingga terbentang hamparan sawah, dan kebun teh berlatar pegunungan asri.

Tiba di Bobocabin
para undangan larut dalam surga kecil Tatar Pasundan. Landscape panorama alam membentang memanjakan mata, raga, dan jiwa.
Dalam jamuan makan malam diperkenalkan lini usaha baru Bobobox, Bobodeli. Presentasi menu Bobodeli oleh tim Chef kreatif menjadi suguhan dinner yang dipresentasikan semi fine dining. Sensasi makan malam di tengah panorama alam ini wajib Anda coba!.

Fried Spiced Chicken with Lime Leaf Rice
Foto : Istimewa.

Bobodeli Konsep Makan untuk Seluruh Panca Indra

Bobodeli mengedepankan All Five Senses yang memungkinkan ke lima panca indra mengeksplorasi kuliner yang menjanjikan kelezatan paripurna, lewat pengalaman sensasi bersantap di tengah keindahan panorama alam.

Dasar pemikirannya, tempat nan indah bisa dieksplor lebih dalam lewat kuliner dengan melibatkan seluruh panca indra seperti indra pencium, dan perasa lewat sajian, Indra penglihatan dengan menikmati panorama alam, Indra pendengaran dari suara kicau burung.
Bobodeli pertama hadir di Bobocabin Pangalengan, menyusul di seluruh cabang Bobocabin.

Sebelumnya muncul dilayar presentasi Signature Dish Bobocabin terdiri dari Cassava Stick Saus Karamel,
Sticky Date Pudding, dan Roasted Beef Sambal Matah.

Tiba saatnya jamuan yang dimulai dengan Appetizer berupa Kentang Goreng berbumbu, Korea Fried Chicken Wing kesemuanya nikmat. Ihwal kentang butuh ketepatan waktu saat penyajian, dan disantap. Cuaca dingin mampu membuat sajian panas menjadi lebih cepat dingin, hal ini tentunya akan memengaruhi kelezatan hidangan. Disarankan untuk segera dinikmati tanpa dibiarkan sedikit lama.

Cuaca dingin kian menusuk saat tersaji Main Course Indonesia, Asia, dan Western yang menandai dimulainya lini usaha baru Bobobox yaitu Bobodeli.
Menu beraroma sedap dengan kepulan uap panas menguar, dihantar oleh pramusaji cekatan ke meja tamu-tamu undangan. Variannya beragam seperti Fish and Chips, Chicken Green Curry, Black pepper Beef, Fried Spiced Chicken with Lime Leaf Rice. Sajian lezat nan hangat ini mampu memberikan rasa nyaman di tubuh.

Green Chicken Curry unggul lewat tekstur, serta kesegaran daging ayam
Foto : Istimewa.

WanitaIndonesia.co sengaja memilih sajian yang tak umum dengan memilih Chicken Green Curry. Tingkat kematangan ayam dan terung ungunya terbilang oke. Tekstur ayam terasa kenyal, lembut. Dengan aroma segar nan khas.

Sayangnya rasa kari yang diolah dari cabai hijau halus tak menonjol, malah dominan rasa gurih. Harusnya pedas, layaknya sajian otentik Thailand, tempat kuliner ini berasal.

Ayam Masak Hijau atau Gaeng Khiao Waan Gai memiliki arti Kari Hijau Manis. Tapi manisnya itu hanya sebagai pelengkap, tak dominan. Citarasa otentik sajian Ayam Kari Hijau merupakan harmoni dari rasa pedas, gurih, dan sedikit manis.
Rasa gurih harus hadir lewat pengunaan santan dari buah asli!.
Varian sajian lainnya termasuk direkomendasikan, citarasanya sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

Jamuan kemudian ditutup dengan Fondue, menawarkan sensasi roti goreng, dan marshmallow yang dicelup ke dalam cokelat cair. “Hmmm, yummy!.

Teknologi Iot hadir lewat pengaturan beragam warna, serta kekuatan cahaya lampu.
Foto : Istimewa.

Teknologi IoT di Cabin

Usai acara para undangan dipersilakan untuk rehat. Khusus wartawan disediakan cabin Deluxe berkapasitas dua orang. Udara dingin menusuk disertai tetesan embun membersamai langkah menuju lokasi cabin yang dipisahkan oleh kontur tanah pegunungan dengan ketinggian yang tak sama.

Cabin Deluxe dilengkapi area teras dengan kursi dan payung pantai. Di sudut tersimpan peralatan perapian. Ruang tidur dilengkapi AC, kamar mandi, toilet, serta pelengkapan mandi. Kasur, bantal lembut dengan sprai, serta bad cover yang terjaga kebersihannya.

Pada panel tempat tidur dekat jendela terdapat Bipap. Merupakan peranti berteknologi IoT yang berfungsi untuk mengatur warna, serta ketajaman lampu ruang. Juga digunakan untuk membuka tirai jendela, hingga pintu dari pembaringan. Serta memilih backsound suara alam dari gemericik air, maupun suara satwa.
Malam kian merangkak, suasana dingin di luar. Jika disyukuri mampu mentransfer kebaikan buat warga kota. Tidur singkat namun berkualitas, mampu mengembalikan energi, serta kesehatan mental.

Pagi hari masih dalam cuaca dingin, tapi berlimpah cahaya matahari
tiba saatnya mencoba paket wisata terbaru ATV. Berkendara menggunakan sejenis motor beroda empat, menyusuri lintasan menantang sembari menikmati keindahan alam kebun teh, dan Bobocabin Pangalengan.
Alternatif lain peserta bisa melakukan tea walk. ATV merupakan upaya manajemen dalam mengakomodir kebutuhan para tamu dalam beraktivitas selama rehat.

Penting
keberadaan Bobocabin Pangalengan harus berdampak pada perekonomian masyarakat sekitarnya. Menurut Bayu Ramadhan Chief Commercial Officer Bobobox, penyedia ATV merupakan warga sekitar, selain itu, para pekerja di Bobocabin Pangalengan didominasi generasi muda yang merupakan penduduk di sekitar penginapan. Lewat pelatihan intensif di Bob Academy mereka menjelma menjadi pekerja kreatif yang tanggap, ramah,serta mumpuni.