Warning Dokter Andrologi & Sosiolog Geraldo Laurus Ihwal Infertilitas Pria

Dokter Andrologi & Sosiolog, Geraldo Laurus dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, ingatkan kaum pria "seberapa jauh Anda paham infertilitas"? Foto: Wanitaindonesia.co

WANITAINDONESIA.CO – Masalah ketidaksuburan (Infertilitas) lazim dialami oleh pria, dan wanita.

Disayangkan masih banyak stigma di masyarakat yang memposisikan wanita sebagai penyebab utama masalah infertilitas. Padahal pandangan ini sangat keliru.

Infertilitas merupakan kondisi di mana pasutri yang rutin berhubungan intim selama setahun bahkan lebih, tanpa menggunakan alat kontrasepsi, namun tidak diikuti dengan kehamilan.

Di Indonesia diperkirakan sekitar 12-15 persen infertilitas dialami oleh pasangan dengan usia subur.

Satu dari 8 pasutri mengalami permasalahan infertilitas yang bisa disebabkan oleh salah satu pihak bahkan keduanya. Karena infertilitas bisa dialami oleh pria, dan wanita.

Infertilitas ada yang primer, dan juga sekunder. Infertilitas primer terjadi pada pasutri yang belum pernah mengalami kehamilan sama sekali. Sedangkan sekunder, mereka telah memiliki anak pertama, namun kesulitan untuk mendapatkan anak kedua.

Sebanyak 30 – 50 persen pria mengalami infertilitas.

Dokter Geraldo dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia menyoal permasalahan infertilitas pada pria. Dia mengingatkan faktor risiko, terjadinya gangguan infertilitas pada pria dari pengaruh usia. Dijelaskannya, tingkat kesuburan pria akan menurun secara signifikan di usia 38 tahun. Selain itu pengaruh gaya hidup tak sehat, mengonsumsi alkohol, merokok, serta obesitas.

Baca Juga :  Kapan Sih Perlu Ke Dokter Saat Ada Dalam Darah ASI?

“Namun perlu diingat, infertilitas bisa juga tanpa sebab di atas. Lebih tepatnya disebut dengan tanpa sebab tertentu. Di mana kondisi pasutri dinyatakan normal, tapi sulit untuk hamil, “terangnya.

Dokter Geraldo menambahkan, “Infertilitas pada pria bisa dipicu oleh gangguan tiroid berupa gangguan hormon yang dapat memengaruhi kesuburan pria. Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh, dan kinerja organ reproduksi pria. Termasuk untuk produksi, dan kualitas sperma.”

“Agar kualitas sperma maksimal, hormon tiroid harus seimbang. Kelebihan maupun kekurangan hormon tiroid dapat memengaruhi kesuburan pria, “sarannya.

“Perlu diwaspadai pula Hiperprolaktinemia merupakan kondisi yang terjadi ketika kadar prolaktin di dalam tubuh meningkat, melebihi batas normal. Hormon prolaktin yang terlalu tinggi, dapat memengaruhi produksi sperma, libido hingga impotensi, “imbuhnya.

Baca Juga :  Triadi Wijaya Dokter Spesialis Bedah dan Traumatologi Ajarkan Wanita Indonesia Lawan Osteoporosis

Dokter yang juga berprofesi sebagai Psikolog melanjutkan, “Kaum pria yang mendambakan anak harus berhati-hati dengan Infeksi Kelenjar dan Saluran Genital. Infeksi yang terkait dengan organ reproduksi seperti radang testis, infeksi saluran kemih bahkan PMS. ”

“Ada pula pengaruh dari Varikokel atau pembengkakan pada testis. Kondisi terjadi ketika pembuluh darah pada buah zakar sehingga menyebabkan kualitas, serta kuantitas sperma menjadi terganggu, “cetusnya.

“Perlu diwaspadai Torsio Testis, saat kondisi testis terpelintir, penyebab aliran darah pada organ reproduksi menjadi terganggu. Dampaknya akan terjadi nyeri hebat pada testis, disertai pembengkakan pada skrotum, “ungkapnya.

“Penyebab lainnya berupa Ejakulasi Retrograde yang timbul ketika air mani yang seharusnya keluar dari penis malah berbalik masuk ke dalam kandung kemih.”

Baca Juga :  Norita Sembada Tren AI Keniscayaan Tetapi Peran Dokter Ahli Tak Akan Tergantikan

Selain itu pengaruh masalah impotensi atau disfungsi ereksi, ejakulasi dini, hingga inkompetensi ejakulasi. Disfungsi ereksi terjadi ketika pria tak dapat mempertahankan atau kesulitan ereksi.

Infertilitas juga dipengaruhi oleh kanker dikarenakan tindakan medis seperti radiasi, dan kemoterapi.

Bagi pria yang mengalami infertilitas, Dokter Geraldo menyarankan agar tak cemas berlebihan. Langkah cerdas dengan segera memeriksakan diri ke Dokter Andrologi, serta melakukan tahapan pemeriksaan.

Klinik Fertilitas Bocah Indonesia dikenal sebagai Klinik Fertilitas dengan layanan terlengkap seperti konsultasi kesuburan, pemeriksaan hormonal, IVF, IUI, hingga terapi penunjang reproduksi.

Pasien infertilitas pria yang berobat ke Bocah Indonesia, akan melalui tahapan berupa anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit yang berhubungan dengan kesuburan, selain melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi kesehatan reproduksi pasien.

Tahapan kedua berupa pengujian air mani. Yang ketiga pemeriksaan hormon, dan keempat berupa pemeriksaan lanjutan. (*)