wanitaindonesia.co, Bogor – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta mengapresiasi berbagai program pemberdayaan yang dijalankan Dompet Dhuafa di kawasan Zona Madina, Parung, Bogor, Jawa Barat. Kawasan seluas 8,5 hektare yang dibangun di atas tanah wakaf ini menjadi pusat beragam kegiatan sosial berbasis dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf).
Dalam kunjungannya pada Senin (24/3/2025), Anis Matta meninjau langsung sejumlah fasilitas di Zona Madina, seperti RS Qatar Charity, RS Rumah Sehat Terpadu, Masjid Al-Madina, Sekolah SMART Ekselensia Indonesia, Madaya Coffee, Teras Madina, Madina Bakery, Kampus Bisnis Umar Usman, serta Kampung Silat Jampang. Ia menyaksikan secara langsung berbagai program pemberdayaan yang telah berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat prasejahtera.
Di RS Rumah Sehat Terpadu, Anis melihat layanan kesehatan gratis yang disediakan untuk kaum dhuafa. Sementara itu, Masjid Al-Madina menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial masyarakat. Sekolah SMART Ekselensia Indonesia juga menjadi perhatian karena memberikan pendidikan berkualitas secara gratis bagi siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu.
Di bidang ekonomi, Madaya Coffee dan Kampus Bisnis Umar Usman menjadi contoh pemberdayaan ekonomi berbasis pelatihan wirausaha. Sedangkan Kampung Silat Jampang menunjukkan upaya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini menegaskan komitmen lembaganya untuk terus membantu Palestina. Saat ini, tim kemanusiaan Dompet Dhuafa berada di Yordania untuk mendistribusikan bantuan bagi penyintas. Selain itu, Dompet Dhuafa juga memiliki empat kantor perwakilan di luar negeri, yakni Hong Kong, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat yang aktif melayani masyarakat Indonesia dan komunitas lokal.
“Kami sedang menyusun tim dari berbagai lembaga untuk upaya bantuan ke Palestina. Kami juga mendorong pertemuan dengan 50 lembaga kemanusiaan yang fokus pada Palestina guna membangun koordinasi dan menentukan masterplan penyaluran bantuan untuk rekonstruksi Palestina,” ujar Ahmad.
Dompet Dhuafa juga berencana membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan untuk warga Palestina yang terdampak konflik, sebagai wujud solusi jangka panjang dalam misi kemanusiaan.
Pendiri Dompet Dhuafa, Parni Hadi, menambahkan bahwa kerja sama kemanusiaan harus dilandasi semangat kebenaran, kelapangan dada, dan kasih sayang. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga dan pemerintah untuk memperkuat aksi kemanusiaan.
Anis Matta sendiri menyampaikan kekagumannya terhadap pengelolaan dana Ziswaf oleh Dompet Dhuafa. Menurutnya, geliat kesalehan sosial di Indonesia yang mulai tumbuh sejak era 1980-an dan 1990-an, terus berkembang hingga saat ini, salah satunya berkat peran Dompet Dhuafa.
“Kementerian Luar Negeri saat ini sedang menggiatkan diplomasi kemanusiaan Indonesia, terutama untuk Palestina. Kami ingin tidak hanya mengumpulkan donasi untuk dikirim ke luar negeri, tetapi juga mengajak dunia untuk turut berkontribusi membantu Indonesia. Dengan demikian, budaya berbagi dan berdonasi semakin meluas di tingkat global,” ujar Anis.
Ia juga berharap lebih banyak rumah sakit seperti RS Rumah Sehat Terpadu bisa dibangun di masa depan sebagai model layanan kesehatan gratis berbasis wakaf.
Dalam kesempatan tersebut, Dompet Dhuafa juga menyerahkan donasi secara simbolis untuk Program Senyum Talenta Yatim serta Santunan dan THR bagi Pejuang Keluarga. Selain itu, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia turut menyerahkan donasi sebagai bentuk dukungan terhadap program-program sosial Dompet Dhuafa.
Program-program Dompet Dhuafa, baik di dalam maupun luar negeri, membuktikan bahwa dana Ziswaf mampu dikelola secara profesional untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Dengan dukungan berbagai pihak, Dompet Dhuafa terus memperluas jangkauan programnya agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya dan memperkuat solidaritas sosial demi terciptanya dunia yang lebih baik. (Adv)





