wanitaindonesia.co, Jakarta – Arus kecepatan teknologi informasi sudah tidak dapat dibendung lagi, siapapun bisa berperan di dalamnya, tidak terkecuali wanita. Wanita Indonesia terus bertransformasi dalam hal keterampilan dan kecakapan dengan segudang prestasinya. Begitupula dengan sosok Vony Tjiu yang kini menjadi Country Manager Red Hat Indonesia di perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat.
Indonesia merupakan pasar berkembang yang paling cepat di Asia Tenggara dengan penduduknya yang padat dan melek teknologi. Tidak heran jika perusahaan teknologi seperti Red Hat pun menganggap Indonesia memiliki nilai sisi ekonomi tinggi dalam penjualan produk-produknya. Dan kini Red Hat telah mempercayakan wanita untuk memimpin operasi bisnisnya di Indonesia.
Maka dunia teknologi bukanlah milik kaum Adam saja, siapapun bisa berperan termasuk wanita. Vony Tjiu telah membuktikannya selama ini. Tjiu memiliki pengalaman luas di bidang perangkat lunak perusahaan, dengan lebih dari 15 tahun di bidang TI. Sebelum perannya saat ini di Red Hat, ia menjabat sebagai direktur komersial di Microsoft Indonesia. Vony Tju juga pernah memegang peran di Lenovo dan IBM.
“Saya selalu terkesan dengan bagaimana Red Hat telah berevolusi dan tumbuh sebagai perusahaan sambil teteap berkomitmen pada misi mereka. Teknologi memeiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan saya yakin saya akan berkontribusi dengan Red Hat dan teknologinya. Hal lain yang juga membuat saya terkesan oleh Red Hat adalah budaya mereka yang terbuka dan inklusif. Keragaman dan inklusi adalah nilai inti yang saya anut dalam kepemimpinan saya,” tutur Vony Tjiu memberikan jawaban atas pilihannya bergabung bersama Red Hat.
Kini Vony akan melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh Tim Red Hat Indonesia yang sebelumnya dipimpin oleh Ruly Moulany. Pada tahun 2022 ini Vony bersama Red Hat mengawal kegiatan dengan Red Hat ASEAN Partner Synergy Awards 2022, yang memberikan penghargaan kepada mitra komersil dan sektor publik atas upaya yang berkelanjutan dalam mengembangkan solusi inovatif menggunakan Red Hat.
“Dari sisi karir, saya juga senang sekali untuk menjadi woman dan IT, di mana sekarang di IT itu dilihat dari diversity dan inklusion dan aktualnya kita sebagai wanita harus memiliki kekuatan dan mampu berkreasi dalam pembaharuan. Diversity is not gender,” ungkap Vony Tjiu.
Dikaitkan dengan pandemi ini Vony Tjiu menganggap bahwa teknologi informasi berkembang jauh lebih pesat dan tidak ada pekerjaan apapun yang bisa melepaskan diri dari teknologi. Karena itu Red Hat Indonesia juga terus memberikan edukasi tentang pelatihan teknologi melalui Red Hat Academy.
Di balik karirnya yang gemilang, siapa sangka bila wanita cantik ini sebenarnya tidak memliki latar belakang pendidikan di bidang IT. Vony Tjiu merupakan lulusan accounting dan baginya masuk ke dalam IT itu sebenarnya hanyalah kebetulan semata. Namun karena Vony Tjiu memiliki passion di bidang teknologi, ia memutuskan untuk terus belajar mengenai IT tren. Sebab dengan IT, wanita bisa memberikan kontribusi yang lebih besar melalui customer.
Lalu, apakah Vony Tjiu ada keinginan untuk balik kembali ke dunia akuntansi? “Kalau untuk report, saya rasa tidak,” jawabnya sambil tertawa lebar dan menutup sesi wawancara.(Siskapd)