WanitaIndonesia.co, Jakarta – Aroma sedap Ramadan, dan Lebaran berembus kencang dari dapur Ning’s Corner di Pesona Khayangan, Depok, Jawa-Barat.
Ini momen perayaan, selebrasi keagamaan yang harus ditandai dengan sajian khas nan istimewa, yang sulit dijumpai di tempat lain.
Banyak yang terkesan oleh sepenggal kenangan manis saat momen Ramadan. Terbayang aneka sajian berbuka yang lezat, saat ibu mengolah beragam kue, maupun penganan khas di dapur rumah nan asri.
Deru pengocok mikser adonan, berpadu dengan aroma sedap kelapa parut yang dimasak dalam penggorengan cekung bersama gula merah, dan daun pandan. Adonan ini sebagai isian dadar. Kue klasik masyarakat Jawa yang terinspirasi dari Paon Kraton Yogya.
Aroma sedap menguar seolah berlomba dengan secuil keimanan, agar dapat terus bertahan dari godaan rasa lapar, di tengah kesibukan membantu tugas ibu di dapur. Saat azan dikumandankan, tuntas sudah ibadah puasa hari itu, ritual berbuka pun dimulai dengan sajian Nyonya rumah.
Novi (30) wanita karir berdomisili di kawasan Tebet Eco Park senantiasa terbayang akan nostalgia saat Ramadan, dan Lebaran. “Gue banget deh, ikut sibuk membantu Mama membuat aneka makanan kecil untuk berbuka.”
“Mama itu orangnya sangat selektif, tak mau jajan sembarangan. Apalagi ke orang yang belum dikenal. Soal taste, Mamaku jawaranya. Ia mahur mengoreksi citarasa suatu hidangan, bahkan sempat menyempurnakan rasa masakan keluarga yang waktu itu tersaji kurang sempurna. “Hebat ya Mamaku, “Ujar Novi dengan sorot mata berbinar.
“Karena trampil memasak, dan rajin membuat aneka juadah klasik, peminat berbuka ‘diam-diam’ senantiasa hadir di rumah kami yang hommy di daerah Magelang-Jawa Tengah, “kenang Novi.
Ia melanjutkan, Sejawat, teman sekolah umumnya datang di jam krusial agar ditawari buka di rumah. Dan mamaku itu selalu menawarkan untuk berbuka bersama. Yang ditawarkan langsung sumringah mengiyakan.
Memori Manis Ramadan
“Itu cerita masa lalu, sekarang Mama sudah sepuh. Tak kuat lagi untuk memasak. Aku pun tak seubet (bhs Jawa, rajin dan ulet), beliau karena kesibukan kerja.
Namun secuil pengalaman manis akan aneka sajian manis itu tetap menjadi bagian dari hidupku, sejak mengenal produk kue klasik dari Ning’s Corner.
Sebelumnya, kerinduan bernostalgia dengan kue-kue rumahan layaknya kreasi Mamaku seperti mimpi. Kerap kali aku menemukan, tapi aroma, serta rasanya tak sama. Kecewa, karena sudah memiliki ekspektasi tinggi, tapi tak kesampaian.
Namun saat diperkenalkan dengan kue-kue Ning’s Corner, memori, indera pencecapku dibawa ke masa lalu. Bersyukur, Mamaku mengamini citarasa aneka kue, cake, serta jajan pasarnya yang otentik, menawarkan kelezatan paripurna sembari bernostalgia.
Ning sang kreator kue klasik, pemilik Ning’s Corner tak menampik testimoni salah satu pelanggannya tersebut. Berbilang waktu, pelanggan bertambah, yang lama tetap setia, yang baru banyak berdatangan, dampak promosi ampuh testimoni.
WanitaIndonesia.co mengakui kelezatan kue-kue rumahannya. Saat mencicipi beragam varian dari Cake Marmer rasa lezat dari paduan manis gurih menteganya paripurna. Kian sempurna dari after taste cokelat premium yang dijadikan campuran adonan.
Kue dadar menebar aroma sedap pandan nan kuat. Tak sabar untuk menggigit adonan kulit hijau yang kenyal lembut, walau sudah dalam kondisi dingin. Isian entennya penuh, (unti, kelapa parut yang dimasak bersama gula merah, garam, daun pandan dan tambahan bahan rahasia). Rasanya, sangat istimewa, sulit dicarikan tandingannya!.
Walau ada sebagian penikmat yang meminta kadar manisnya dikurangi, tapi menurut WanitaIndonesia.co rasanya masih oke kok. Tentu lebih bijak jika disantap tak berlebih, dengan segelas kopi, teh tanpa gula maupun air putih. Buktikan saja deh!.
Menurut Ning dalam sebulan ada beberapa pelanggan, yang bisa memesan 3-4 kali kue klasik untuk beragam acara. Seorang pelanggan fanatik dengan selera yang baik, menjadikan Cake Marmer-nya untuk buah tangan, bingkisan buat teman, saudara, dan sahabatnya. “Kami menerima pesanan beragam varian kue klasik Indonesia, serta jajan pasar sesuai permintaan, “jelas Ning saat dikonfirmasi WanitaIndonesia.co.
Inovasi Lezat Buah Musiman
Ning mempertahankan bentuk jadul Cake Marmer, bundar berlubang di tengah, dengan permukaan bermotif.
Ia berpedoman pada resep klasik warisan keluarga yang menggunakan bahan-bahan premium seperti mentega, cokelat dari brand tertentu, kuning telur dalam jumlah banyak, untuk mendapatkan aroma sedap,
tekstur lembut, serta rasa lezat. Walau manis, tapi rasanya tak bikin neg, malah membuat penikmatnya dibuat ketagihan untuk terus menyuap.
Citarasa populer Lapis Legit Pontianak hanya mampu ditandingi oleh kue serupa Ning’s Corner. Ada banyak varian isi diantaranya dengan memanfaatkan buah-buahan musiman. Serta jangan lewatkan Kue Lapis Susu yang machtig, lembut di lidah!.
Varian lain yang tak boleh dilewatkan kue sus yang diisi dengan vla dan buah-buahan. Aroma zero rum-nya kuat, (rum tanpa kandungan alkohol), khas hadirkan sensasi kemewahan kue Sultana.
Ning mengaku ketrampilan mengolah kue klasik ini didapat sejak kecil. Ia kerap membantu ibundanya Almh. Hartati (Al-fatihah 3x) membuat kue-kue klasik. Berkat ilmu yang diwariskan oleh Ibundanya, masyarakat Indonesia menjadi terbantu untuk terus dapat bernostalgia dengan kue klasik bercitarasa premium.
Restu Bunda diaminin
Semesta, Ning yang senantiasa mendengar keinginan pelanggan mendapatkan Ibu mertua Sunarsih (72). Beliau itu pakar kuliner yang mampu menginspirasi saya, untuk terus berbisnis di jalur kue-kue klasik.
Momen Lebaran Ning’s Corner telah mempersiapkan Hamper Kue klasik yang terdiri dari Lapis Legit Susu, Lapis Surabaya, Cake Marmer, dan Bolu Gulung. Selain Hamper lainnya berupa campuran kue kering Signature Classic Cookies
Terbaru, memanfaatkan seasonal fruits Ning mempersembahkan citarasa Durian, dan Cempedak untuk kreasi kue Lapis Legit.
Untuk pemesanan, bisa dilakukan sekarang, hingga H -7 sebelum Lebaran.
Bersyukur usaha kuliner skala UMKM yang ditekuninya, berbilang tahun mengalami kemajuan. Tak gentar untuk memenangkan persaingan dengan gempuran kue-kue modern, Ning’s Corner tetap mampu mencuri selera masyarakat.
Pun bukan sekedar bicara keuntungan, tapi Ning mampu memberdayakan mereka yang membutuhkan pekerjaan, utamanya menjadi penerus legacy Ibunda, penyambung lidah citarasa kue klasik paripurna ke generasi sekarang. (RP)