WANITAINDONESIA.CO, Jakarta-Hanya di Food Destination, Mal Ciputra, Kuliner Pecinan terlezat hadir di Jakarta dalam perayaan bersantap, yang mengedepankan suasana nyaman, serta pelayanan nan cekatan. Keistimewaan yang tak boleh dilewatkan oleh pengunjung Mal Ciputra Jakarta.
Kuliner Pecinan menjadi salah satu ikon kuliner juara.
Di Indonesia lestari, serta menjadi bagian dari sebuah perjalanan manis sejarah kuliner Indonesia yang berkelanjutan dengan mengedepankan cita rasa khas. Soal kelezatannya tak perlu Anda ragukan. Mereka konsisten mempertahankan mutu, serta menjadikan bersantap sebagai dari sebuah perayaan.
Seolah tak peduli dengan kondisi resesi, harga beragam bahan pangan naik tak terkendali Kuliner Pecinan menjadi status simbol bahwa fungsi makan itu sangat ditinggikan. Ada joke sekaligus spirit pebisnis “Kalau makanan yang dijual itu enak, Anda wajib datang kembali, serta menginfokan ke teman-teman. Sebaliknya, jika rasanya tak lezat, Anda pun tak perlu membayar!
Untuk mengakomodir kebutuhan pengunjung akan keberagaman Kuliner Pecinan, serta menjadi destinasi kuliner terdepan di Jakarta, Mal Ciputra menghadirkan kembali pusat makanan Food Destination dengan nuansa modern, dan lebih menarik.
Tak seperti konsep sebelumnya, Food Destination di lantai 6 Mal Ciputra terlihat catchy dengan ornamen interior di langit-langit ruang, serta nuansa warna merah yang identik dengan semangat menyala di bagian teras.
Kurasi ketat bagi pelaku kuliner dilakukan bersama Komunitas Foodies Jangkrik Kuliner.
Hasilnya, pengunjung dijamu dengan para pelaku usaha kuliner terkenal berbasis Hawker Food yang melegenda.
Varian Kuliner Pecinan populer mengacu dari sejumlah daerah seperti Pontianak, Medan, dan Jawa. Juga tersedia kuliner non Pecinan dari Tano Batak di Food Destination.

Rujak Kolam Medan & Che Hun Tiau
Sebuah cobek besar menjadi wadah bumbu Rujak Kolam Medan yang diracik dari campuran kacang tanah halus berbumbu. Tangan peracik merangkak pramusaji, serta kasir sangat terlatih membuat gerakan untuk melarutkan gumpalan bumbu yang dicampur cabai rawit sesuai tingkat kepedasan yang diinginkan pembeli. Lalu menuangkan air agar adonan lumer. Bila memesan kategori istimewa yang dibedakan dari harga, pembeli bebas memilih buah favoritnya.
Rujak Kolam Medan ikonik sebagai street food ikonik di sejumlah festival kuliner di Jakarta. Pamornya yang moncer membuat masyarakat menempatkan Rujak Kolam Medan merupakan makanan yang wajib dinikmati. Pun halnya dengan manajemen Mal Ciputra yang sengaja meletakkan counter Rujak Kolam Medan, pada area tengah Food Destination, agar mampu memanggil rezeki dari kerumunan pengunjung.
Tak sampai sepuluh menit Rujak Kolam Medan kategori istimewa pesanan Wanitaindonesia.co selesai dibuat. Karena pesan untuk dibawa pulang, buah pilihan seperti jambu air, nanas, dan mangga tak langsung dicampur bersama bumbu. Sebuah gelas plastik kecil menjadi wadah bumbu.

Nama Rujak ‘Kolam’ Medan dikarenakan lokasi awal berdiri, berada di dekat sebuah kolam di kota Medan.
Menurut Wanitaindonesia.co ‘kolam’ diartikan dengan penggunaan bumbu rujak yang terbilang royal. Tuang, lalu aduk rata bersama buah. Anda akan melihat sendiri, sausnya yang kental akan mengalir menggenangi bagian bawah tempat menyajikan rujak. Menggembirakan.
Bumbu kacang tersaji istimewa dari citarasa manis gurih sedikit asam berbumbu. Rasa pedas menyesuaikan dengan selera. Bisa tanpa cabai, meminta rasa yang tak pedas atau dibuat dengan rasa pedas membara sang peracik dengan senang hati akan mengabulkan permintaan pembeli.
Khas dari Rujak Kolam Medan yang populer ke seantero negeri lekat dengan rasa terasi bakarnya. Mereka hanya menggunakan terasi khusus.
Last but not least kacang yang dijadikan bumbu tak diproses halus, layaknya pada sajian rujak umumnya.
Sang kreator Rujak Kolam Medan menggemari sensasi kacang tanah yang masih bertekstur pada saus rujak. Selera yang patut dipujikan karena mampu memberi nilai lebih, pada sajian yang lekat dengan cuaca panas.
Masih berkutat dalam cuaca panas, penyegar lain yang bisa didapat di Food Destination, Mal Ciputra Jakarta, gerai
AHaw. Jajanan Pontianak yang ikonik dengan sajian es campurnya Che Hun Tiau. Es campur spesial khas masyarakat Tionghoa Pontianak, diracik menggunakan adonan sagu yang dibentuk menyerupai mi halus. Dilengkapi dengan bongko pandan yaitu adonan tepung beras, santan, diberi larutan sari daun pandan, dan daun suji.
Juga ditambahkan ketan hitam, cincau, dan kacang merah. Sebagai pemanis, dituang gula merah dengan pelengkap es batu. “Slurp, hmm… yummy.





