Site icon Wanita Indonesia

Transformasi Digital UMKM dalam Satu Dekade, Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir memberikan penjelasaan dalam Talk Show Temu Bisnis P3DN Tahap VIII di ICE BSD.

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir memberikan penjelasaan dalam Talk Show Temu Bisnis P3DN Tahap VIII di ICE BSD. Foto: Sumber Kominfo

WanitaIndonesia.co – Transformasi digital telah menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dalam satu dekade terakhir, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara aktif mendorong digitalisasi UMKM sebagai upaya untuk meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, UMKM dihadapkan pada peluang besar untuk memperluas jangkauan bisnis mereka, baik secara lokal maupun internasional.

Potensi UMKM dalam Era Digital

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Hokky Situngkir, menekankan bahwa digitalisasi UMKM merupakan langkah krusial untuk mengoptimalkan potensi ekonomi. Saat ini, hanya 26 persen dari 64 juta UMKM di Indonesia yang telah beralih ke platform digital. Meski angka ini cukup signifikan, potensi besar masih belum sepenuhnya dimanfaatkan.

“Pertumbuhan UMKM dalam era digital sangat eksponensial, namun baru 26 persen yang telah terhubung ke platform digital. Potensi ini harus kita optimalkan agar kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional semakin besar,” jelas Hokky Situngkir dalam acara Talkshow Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII di Tangerang, Banten, pada Selasa (17/09/2024).

Manfaat Transformasi Digital bagi UMKM

Transformasi digital membawa berbagai manfaat bagi UMKM, terutama dalam hal ekspansi pasar dan efisiensi operasional. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat memperluas jangkauan bisnisnya tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga internasional. Hal ini membuka peluang besar bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan volume penjualan dan memulai ekspor.

“Digitalisasi memungkinkan UMKM memperluas pasar mereka ke tingkat internasional, membuka kesempatan lebih besar untuk meningkatkan penjualan dan bahkan ekspor,” ungkap Hokky Situngkir.

Selain itu, digitalisasi juga membantu UMKM dalam mengoptimalkan manajemen rantai pasokan. Dengan pengelolaan yang lebih baik, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi. Hokky juga menambahkan bahwa digitalisasi memberi akses lebih luas kepada pelaku UMKM untuk mendapatkan program pembiayaan dan mendekati investor, sehingga peluang kesuksesan mereka menjadi lebih besar dibandingkan dengan UMKM yang masih menggunakan metode konvensional.

“UMKM yang sudah beralih ke platform digital memiliki peluang sukses yang jauh lebih besar dibandingkan yang masih menggunakan cara-cara tradisional,” tambahnya.

Tantangan Transformasi Digital bagi UMKM

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, transformasi digital juga membawa sejumlah tantangan. Dirjen Hokky Situngkir menyoroti dua hambatan utama yang dihadapi UMKM, yaitu keterbatasan infrastruktur dan keterampilan digital. Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang terhubung dengan baik, masih ada kesenjangan infrastruktur yang menghambat migrasi UMKM ke dunia digital.

“Masih banyak UMKM yang kesulitan beralih ke digital karena kesenjangan infrastruktur dan kurangnya keterampilan digital. Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama,” ungkapnya.

Selain itu, isu keamanan siber menjadi ancaman serius bagi pelaku UMKM yang telah memasuki dunia digital. Banyak UMKM yang rentan terhadap serangan siber, terutama ransomware, akibat kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan digital.

“Banyak pelaku UMKM menjadi korban ransomware karena mereka tidak memahami pentingnya keamanan siber. Ini adalah masalah serius yang perlu segera diatasi,” tegas Hokky.

Langkah Strategis dalam Menghadapi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Kominfo mengarahkan para pelaku UMKM untuk memperkuat empat aspek utama: keterampilan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. Menurut Hokky, keempat aspek ini merupakan fondasi yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di ekosistem digital.

“UMKM harus memperkuat keterampilan digital, membangun budaya digital, menjaga etika, serta memastikan keamanan siber agar dapat bersaing dan berkembang di era digital ini,” katanya.

Ancaman Judi Online terhadap Ekosistem Digital

Selain tantangan internal, Dirjen Hokky Situngkir juga menekankan ancaman dari luar yang dapat merusak ekosistem digital, seperti judi online. Menurutnya, judi online merupakan ancaman serius bagi perekonomian digital, terutama bagi UMKM. Kominfo terus bekerja sama dengan berbagai platform untuk memutus akses ke konten judi online dan menjaga ekosistem digital tetap sehat.

“Judi online adalah ancaman serius bagi ekonomi digital kita. Oleh karena itu, kami terus berkolaborasi dengan berbagai platform untuk mengatasi masalah ini,” jelas Hokky. (Sumber: Kominfo)

Exit mobile version