WanitaIndonesia.co, Jakarta – Sebagai salah satu kerajaan Melayu terkaya di dunia, prosesi Royal Wedding dilakukan turun-temurun dengan beragam jenis ritual, serta kegiatan yang mengikuti pakem.
Prosesi Royal Wedding Kerajaan Melayu Brunei Darussalam membutuhkan waktu yang cukup panjang terdiri dari masa pra, saat, serta paska Royal Wedding.
Merujuk ke Royal Wedding sebelumnya, saat kakak perempuan Pangeran Mateen Putri Fadzilah Lubabul Bolkiah menikahi Abdullah Nabil Mahmoud Al-Hashimi, keseluruhan prosesinya membutuhkan waktu selama 10 hari!.
Ritual acara, serta prosesi tentunya akan diwarnai dengan beragam unsur kemewahan yang lekat dengan napas Islam, dikemas dalam adat-istiadat kerajaan Melayu Brunei Darussalam
Acara pendahuluan berupa lamaran dari keluarga kerajaan dikenal sebagai Majlis Istiadat Bersuruh Diraja yang telah diselenggarakan Minggu 7 Januari lalu. Uniknya, keluarga mempelai wanita justru yang mendatangi keluarga dari mempelai pria, karena acaranya diselenggarakan di istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan. Pada prosesi lamaran Anisha diwakili oleh Ayahnya Adam Kalebic, serta abangnya Danial Deen Isa Kalebic. Mereka menjawab ya, pada pinangan dari keluarga calon mempelai pria.
Abang Anisha terlihat mengenakan pakaian pria Brunei yang disebut Busana Cara Melayu. Berupa setelan kemeja biru langit lengan panjang dengan Band Collar (kerah shanghai), padanan berupa celana dari bahan dan warna serupa. Selembar songket Brunei diikat pada pinggan hingga menjuntai ke lutut.
Bagian kepala ditutup dengan mengenakan songkok beludru hitam.
Pada proses lamaran, tamu-tamu yang hadir dihibur oleh musisi kerajaan.
Kedua keluarga besar akan bertemu untuk membahas sejumlah ritual, prosesi, serta dari keluarga mempelai pria memberikan informasi sejumlah hari yang berkaitan dengan beragam acara prosesi.
Tanggal 8 Januari Opening of the Gendang Jaga-jaga Ceremony merupakan acara pembukaan dari seluruh rangkaian acara, dimeriahkan oleh pertunjukan alat musik tradisional dari Royal Court Musicians dengan pengamanan ketat.
9 Januari Presentation of the Royal Token and the Royal Engagement Ceremony, merupakan acara tradisional yang mana Delegasi mempelai pria membawa artikel ke rumah calon mempelai wanita, kemudian secara resmi mengesahkan pertunangan mereka.
Acara berlanjut dengan Majlis Istiadat Menerima Tanda Diraja, serta Pertunangan Diraja
10 Januari merupakan upacara Berbedak Ceremony for the Royal Bride & Berbedak Ceremony for the Royal Groom. Upacara dilakukan secara terpisah di kediaman masing-masing calon mempelai. Acara tradisi berupa mengoleskan lulur ke tangan calon mempelai, yang akan dilakukan oleh keluarga terdekat.
Kamis 11 Januari rencananya akan diselenggarakan acara
Royal Akad Nikah Ceremony di Masjid
Sultan Omar Ali Saifuddien.
14 Januari Royal Bersanding Ceremony and Royal Procession mempelai akan duduk bersanding di pelaminan, didoakan oleh tokoh agama, serta tamu-tamu undangan yang berasal dari Raja-Ratu dari berbagai penjuru dunia, selebritis dan tamu VIP lainnya.
Pada tanggal 15 Januari diselenggarakan Royal Banquet Ceremony merupakan perjamuan untuk seluruh keluarga kerajaan, perwira menengah, serta tamu-tamu undangan khusus.
Tanggal 16 Januari Recital of Doa Selamat and the Closing of Gendang Jaga-jaga Ceremony merupakan acara penutupan dari keseluruhan rangkaian acara pernikahan. (RP).