Tips Psikolog Olah Raga Agar Lari Menjadi Lifestyle

Gigi dan Cipung bangun lebih pagi untuk mengikuti Rexona Run 2024.(Foto : Istimewa.)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Rexona Run 2024 yang mengusung isu Ajak Masyarakat untuk Bergerak, Kalahkan Keraguan dan Temukan Alasan untuk Lanjut Terus telah terselenggara dengan sukses.

Diikuti oleh 3.500 peserta yang berlangsung di Digital Hub, BSD City, Minggu (17/11), isu untuk mengajak masyarakat aktif bergerak, gaungnya harus terus berkelanjutan usai lomba.

Walau digemari, ternyata masih banyak masyarakat yang enggan untuk melakukan olah raga tertua di dunia, dengan beragam alasan. Didera perasaan malas, harus melakukan banyak persiapan seperti mengunakan busana, dan sepatu khusus, mengetahui teknik berlari yang benar, dlsbnya.

Padahal ada beragam manfaat yang bisa dirasakan pelakunya. Karenanya pada even Rexona Run ke – 2, Panitia merasa perlu untuk menggaungkan pesan kreatif “Ajak masyarakat bergerak, kalahkan keraguan, dan temukan alasan untuk Lanjut Terus.”

Psikolog Olah Raga, Asti bersama Rexona mengajak masyarakat yang enggan berlari, tapi masih memiliki keinginan untuk melakukannya untuk mengikuti kiat praktis berikut.

1. Hadirkan mental readiness dengan menemukan alasan yang bisa membangun kepercayaan diri untuk memulai berlari. Memiliki resillience, serta tekad untuk lanjut terus.

2. Lakukan perlahan namun pasti. Dengan berlari secara perlahan akan membantu meningkatkan kecepatan dati waktu ke waktu. Selain dapat berlari lebih lama, tanpa cepat merasa lelah.

3. Buat jadwal, lalu konsisten dengan jadwal yang telah dibuat. Ini menjadi kunci agar berlari bisa menjadi aktivitas keseharian.

4. Beri reward diri sendiri. Rayakan saja pencapaian sekecil apapun setelah Anda berlari. Hal ini bisa membantu otak untuk mengasosiasikan olah raga dengan hal-hal yang menyenangkan.

5. Carilah support system dari Coach, Klub berlari, maupun orang-orang yang memiliki semangat yang sama guna mendapatkan pengetahuan, dukungan, serta motivasi.