
WanitaIndonesia.co, Jakarta – Agar tak mengalami akidah yang tergadai saat bersantap di luar, masyarakat sebaiknya mengantisipasinya dengan cara-cara berikut.
1. Biasakan untuk mencari informasi menu yang disajikan, jika ada jenis makanan yang menggunakan babi, produk turunannya, atau kandungan bahan lainnya yang haram. Saat terjebak dan baru mengetahui setelah berada di dalam tempat makan, jangan sungkan untuk keluar.
2. Bagaimana jika mereka memiliki dapur terpisah antara olahan halal dan. haram? Sebaiknya urungkan saja, karena besar kemungkinan peralatan seperti penggorengan, talenan, pisau pemotong maupun peranti saji bertukar atau sengaja dipinjam. Hal ini bisa saja terjadi saat resto dalam keadaan penuh pengunjung. Siapa yang dapat menjamin aspek halal dari makanan yang disajikan.
Dalam kondisi terburu-buru, seringkali kontrol akan aspek kebersihan, terlebih halal tidak akan menjadi prioritas. Mereka lebih mengedepankan aspek kecepatan pelayanan. Tahu sendiri kan, orang dalam keadaan lapar maunya buru-buru ingin makan. Kalau telat bisa berabe.
Ada beberapa pelaku usaha hospitality industri seperti hotel, yang menyajikan kuliner haram di tempat terpisah dengan yang halal. Mungkin ada perasaan meragu saat makan di sana. Sebagai pembeli, Andalah yang mengatur, tak perlu sungkan untuk mengurungkan niat untuk makan, karena masih banyak hotel berbintang lima yang sama sekali tidak menyediakan kuliner babi, serta produk turunannya.
4. Pilih tempat makan yang telah tersertifikasi halal MUI, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, dan Lembaga Pemeriksa Halal.
5. Karena masih banyak yang belum tersertifikasi halal, pastikan Anda mengetahui dengan jelas siapa pedagangnya. Minimal seakidah, serta olahan menunya berasal dari bahan pangan halal. (RP).
