WanitaIndonesia.co, Jakarta – Penting membekali anak dengan life skill, latih kecakapan anak secara langsung agar memiliki refleks yang bagus kala ia dalam keadaan terdesak.
- Bangun kedekatan dengan komunikasi setiap hari, terutama setelah anak selesai beraktivitas tanpa pendampingan orang tua atau orang terpercaya.
- Orang tua harus mengingatkan, serta memberikan pemahaman kepada anak mengenai bahaya terkait pelecehan dan kekerasan seksual.
- Ingatkan anak akan modus operandi pelaku diantaranya diajak pergi dengan diiming-iming jajanan, membeli mainan atau bertemu dengan orang terdekat.
Ajarkan anak untuk menolak pemberian dari orang yang tidak ia kenal. - Jika pelaku nekat karena segala bujuk rayunya gagal, ajarkan life skill agar anak berani merespon dengan berteriak minta tolong,
lari ke tempat yang ada orang lain, polisi atau security. - Bangun komunikasi dengan guru sekolah untuk mengawasi kegiatan anak selama di sekolah. Tidak boleh ke luar dari halaman sebelum dijemput. Memastikan yang menjemput adalah orang kepercayaan.
- Penting bagi guru dan komite sekolah untuk melakukan edukasi kepada
anak-anak akan kejahatan seksual dengan memberikan pelajaran seksual sejak dini. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak. Diantaranya untuk tidak mempertontonkan organ intimnya, menolak jika ada orang asing yang hendak menyentuh, memeluk dan mencium, serta hal-hal lain yang mengancu kepada eksploitasi seksual. (RP)